Hidup dalam kebenaran

Dari GBI Danau Bogor Raya
Lompat ke: navigasi, cari

Hidup dalam kebenaran adalah kehendak Tuhan bagi setiap orang yang telah lahir baru dan diselamatkan. Semua orang percaya dipanggil untuk hidup benar di hadapan Tuhan.

Yesaya 33:15-16,

Orang yang hidup dalam kebenaran, yang berbicara dengan jujur, yang menolak untuk hasil pemerasan, yang mengebaskan tangannya supaya jangan menerima suap, yang menutup telinganya supaya jangan mendengarkan rencana penumpahan darah, yang menutup matanya supaya jangan melihat kejahatan. Dialah seperti orang yang tinggal aman di tempat-tempat tinggi, bentengnya ialah kubu di atas bukit batu. Rotinya disediakan, air minumnya terjamin.

Hidup dalam kebenaran adalah kehendak Tuhan bagi setiap orang yang telah lahir baru dan diselamatkan. Semua orang percaya dipanggil untuk hidup benar di hadapan Tuhan.

Apa saja ciri-ciri orang yang hidup dalam kebenaran?

  1. Berpikir yang benar
  2. Rasul Paulus menasihati dalam Filipi 4:8 agar kita memikirkan hal-hal yang suci, mulia, sedap didengar — pikirkanlah semua itu. Pikiran adalah medan pertempuran utama dalam hidup orang percaya. Iblis sering menyerang dari pikiran, menanamkan pikiran yang salah, negatif, dan menyimpang dari kebenaran.

    Kita perlu menawan pikiran dan menaklukkannya kepada Kristus dengan merenungkan firman Tuhan setiap hari, mendengarkan lagu-lagu rohani, dan mengisi pikiran dengan hal-hal yang positif dan ilahi. Dengan begitu, kita tidak menjadi tumpul secara rohani, tidak dibutakan oleh ilah zaman ini, dan tidak tersesat oleh pengaruh dunia.

    Pola pikir orang benar akan terlihat dalam cara hidupnya sehari-hari yang sudah dikuasai oleh Firman Tuhan.
  3. Berkata yang benar
  4. Perkataan kita mengandung kuasa. Apa yang kita ucapkan bisa membangun atau menjatuhkan. Orang yang hidup dalam kebenaran harus menjaga perkataannya, tidak berdusta, tidak memanipulasi, tidak suka menyakiti orang lain lewat kata-kata.

    Efesus 4:25 berkata, Berkatalah benar seorang kepada yang lain.

    Kita harus berkata jujur, tidak berbohong, tidak mem-bully. Saya selalu menekankan kepada anak-anak dan guru-guru saya di Sekolah Amal Kasih: tidak boleh ada bullying, ejekan fisik, suku, agama, atau penampilan. Semuanya harus dibangun dengan kasih dan firman Tuhan.

    Yesus juga pernah mengecam ahli-ahli Taurat dan orang Farisi karena mereka tidak hidup sesuai dengan apa yang mereka ajarkan. Tuhan ingin kita bukan hanya tahu kebenaran, tapi mengucapkan dan menjalankan kebenaran itu dengan integritas.
  5. Bertindak benar
  6. Firman Tuhan bukan hanya untuk didengar, tetapi untuk dipraktikkan. Seperti kata Rasul Yohanes dalam 3 Yohanes 1:4,

    Bagiku tidak ada sukacita yang lebih besar daripada mendengar bahwa anak-anakku hidup dalam kebenaran.

    Daud adalah contoh yang luar biasa. Ketika dia memiliki kesempatan untuk membunuh Saul — musuh yang ingin mencelakainya — dia tidak melakukannya. Mengapa? Karena Daud mengingat firman Tuhan: “Jangan menyentuh orang yang diurapi Tuhan.” Daud memilih untuk taat dan bertindak sesuai kebenaran, meskipun secara manusia dia punya kesempatan untuk membalas.

    Orang Kristen yang hidup dalam kebenaran tidak akan memilih jalan pintas atau perbuatan yang curang demi keuntungan pribadi. Kita harus menawan pikiran, perkataan, dan tindakan kita agar semuanya selaras dengan firman Tuhan. Karena sekalipun mulut kita salah ucap, dampaknya bisa besar — bisa menyakiti orang lain, bisa menjadi propaganda yang merusak.

    Tapi jika digunakan untuk hal yang baik, itu akan menjadi berkat besar. Orang Kristen harus menjadi surat Kristus yang terbuka, yang dibaca dan dilihat oleh banyak orang. Orang melihat hidup kita, cara bicara kita, tindakan kita — dan melalui itu mereka bisa dimenangkan untuk kemuliaan Tuhan.

Bapak-Ibu yang dikasihi Tuhan, dunia hari-hari ini makin edan, makin jahat, makin jauh dari kebenaran. Tapi biarlah kita didapati setia dan tetap hidup benar di hadapan Tuhan. Karena di zaman sekarang, kebenaran adalah barang yang langka. Tapi hidup kita bisa menjadi kesaksian yang membuat banyak orang percaya kepada Yesus dan memuliakan nama-Nya.

Ingat, mimbar hidup kita lebih luas daripada mimbar gereja. Di rumah, di tempat kerja, dalam pelayanan — itulah mimbar hidup kita yang dilihat orang setiap hari. Dan saat orang melihat hidup kita, mendengar ucapan kita, melihat tindakan dan pola pikir kita — biarlah mereka memuliakan Allah Bapa di Surga.

Puji Tuhan. Amin.