Mengandalkan Tuhan
![]() ![]() | |
Inspirational | |
Tanggal | 01 April 2025 |
Oleh | Tonny Hidayat |
Baca juga | |
| |
|
Diberkatilah orang yang mengandalkan TUHAN, yang menaruh harapannya pada TUHAN! Ia akan seperti pohon yang ditanam di tepi air, yang merambatkan akar-akarnya ke tepi batang air, dan yang tidak mengalami datangnya panas terik, yang daunnya tetap hijau, yang tidak khawatir dalam tahun kering, dan yang tidak berhenti menghasilkan buah.
- Diberkatilah orang yang mengandalkan TUHAN, yang menaruh harapannya pada TUHAN! Ia akan seperti pohon yang ditanam di tepi air, yang merambatkan akar-akarnya ke tepi batang air, dan yang tidak mengalami datangnya panas terik, yang daunnya tetap hijau, yang tidak khawatir dalam tahun kering, dan yang tidak berhenti menghasilkan buah.
Saya ingin membagikan pengalaman pribadi. Sekitar tiga bulan lalu, saya diterima bekerja sebagai seorang salesman. Saya langsung mulai bekerja dan, tanpa saya sadari, saya tidak benar-benar mengandalkan Tuhan. Saya justru mengandalkan kekuatan saya sendiri, bahkan berharap pada bantuan teman-teman untuk mendapatkan Purchase Order (PO).
Hari demi hari berlalu, tetapi hasilnya nihil. Saya kecewa, karena selama menjadi salesman sebelumnya, saya tidak pernah gagal mencapai target — bahkan sering melampaui. Kepercayaan diri saya tinggi, dan tanpa sadar saya menjadi sombong, merasa bisa karena pengalaman dan kemampuan sendiri. Padahal itu bukan yang Tuhan kehendaki.
Tuhan mulai menegur saya melalui istri saya. Suatu hari, dalam perjalanan kami melewati SICC, istri saya mengajak saya untuk masuk ke Menara Doa di SICC Tower dan menyerahkan pekerjaan saya kepada Tuhan. Tapi karena berbagai alasan, kami tidak sempat masuk saat itu. Meski setiap pagi kami melakukan mezbah keluarga, saya menyadari bahwa di lapangan, saya masih mengandalkan diri sendiri — bukan Tuhan.
Pada awal Maret, saya bertobat dan belajar kembali untuk sungguh-sungguh mengandalkan Tuhan. Dan apa yang terjadi? PO mulai berdatangan secara perlahan. Firman Tuhan benar:
- Diberkatilah orang yang mengandalkan Tuhan, yang menaruh harapannya pada Tuhan.
Sekarang, setiap kali saya berangkat kerja ke lapangan, saya selalu berdoa dan menghubungkan diri dengan Tuhan. Saya percaya bahwa ketika kita mengandalkan Tuhan, akan ada pertolongan dan berkat yang dicurahkan dalam pekerjaan kita.
Firman Tuhan menggambarkan orang yang mengandalkan Tuhan seperti pohon yang ditanam di tepi air. Ia bertumbuh karena dekat dengan sumber kehidupan. Ia tidak takut datangnya panas, tidak khawatir ketika masa kering tiba. Banyak orang di masa kini mengeluh karena kondisi ekonomi yang sulit. Tapi jika kita mengandalkan Tuhan, kita memiliki damai sejahtera dan sukacita. Dan dari situ, kita tidak berhenti menghasilkan buah — kita menjadi berkat bagi lingkungan sekitar dan menjadi saksi Kristus melalui perbuatan baik kita.
Yeremia 17:7-8 tidak menjanjikan kekayaan, tetapi memberikan jaminan damai sejahtera, sukacita, perlindungan, dan kesehatan dari Tuhan. Itu jauh lebih berharga daripada kekayaan dunia.
Saya percaya, ketika kita sungguh-sungguh mengandalkan Tuhan, maka janji-janji-Nya akan digenapi — seperti yang tertulis,
- ”Apa yang tidak pernah dilihat oleh mata, dan tidak pernah didengar oleh telinga, dan yang tidak pernah timbul di dalam hati manusia: semua yang disediakan Allah untuk mereka yang mengasihi Dia.” (1 Korintus 2:9)
Puji Tuhan, menjelang libur Lebaran ini, saya masih menerima PO, sementara teman-teman saya di perusahaan yang lain sudah tidak mendapatkan PO karena toko-toko sudah tutup. Tapi sampai hari ini, saya masih diberi kepercayaan oleh Tuhan untuk terus diberkati. Saya tahu ini bukan karena kuat dan gagah saya, tetapi karena kasih karunia Tuhan semata.
Terima kasih, Tuhan. Terima kasih, Bapak-Ibu. Kiranya kesaksian dan Firman ini menjadi berkat bagi kita semua. Amin.