Tawar hati

Dari GBI Danau Bogor Raya
Lompat ke: navigasi, cari

Tawar hati bisa diartikan sebagai lemah semangat, tidak antusias, tidak bergairah dalam hidup. Bayangkan kalau kehidupan kita dijalani dengan semangat yang lemah. Tentu saja, dalam menghadapi tantangan hidup, semuanya akan terasa berat.

Jika engkau tawar hati pada masa kesesakan, kecillah kekuatanmu.

Amsal 24:10

Mengapa “tawar hati” adalah sesuatu yang perlu kita hindari, bahkan harus kita hilangkan? Karena segala sesuatu yang berhubungan dengan hati akan sangat memengaruhi seluruh aspek kehidupan kita.

Tawar hati bisa diartikan sebagai lemah semangat, tidak antusias, tidak bergairah dalam hidup. Bayangkan kalau kehidupan kita dijalani dengan semangat yang lemah. Tentu saja, dalam menghadapi tantangan hidup, semuanya akan terasa berat. Semangat adalah energi, semangat adalah sumber daya untuk kita bisa bergerak maju. Tanpa semangat, kekuatan kita melemah, motivasi menurun, dan kita bisa kalah dalam berbagai aspek kehidupan — dalam pekerjaan, pelayanan, bahkan dalam hubungan keluarga.

Tawar hati adalah kondisi di mana seseorang sudah kehilangan semangat, bahkan bisa terlihat seperti sudah putus asa. Ini sangat berbahaya — apalagi bagi kita sebagai anak-anak Tuhan. Bila semangat dalam pelayanan atau dalam pekerjaan sehari-hari hilang, maka kita akan kehilangan kekuatan untuk bangkit dan maju.

Orang yang tawar hati juga sering menjadi pasif dan acuh tak acuh terhadap hal-hal yang terjadi di sekitarnya. Ketika seseorang bersikap cuek, tidak peduli, tidak peka terhadap dorongan Tuhan untuk bertindak, maka ia akan kehilangan kesempatan untuk menjadi saluran berkat. Bahkan sikap seperti itu bisa kelihatan sombong — padahal akar masalahnya adalah tawar hati.

Akibat dari tawar hati adalah lemahnya semangat, lemahnya kekuatan, dan kurangnya gairah untuk menghadapi masa depan. Padahal hidup ini penuh tantangan yang Tuhan izinkan untuk membentuk kita. Jika kita berjalan bersama Tuhan, maka setiap tantangan akan menjadi kesempatan untuk naik lebih tinggi. Tapi orang yang tawar hati melihat tantangan sebagai hukuman atau kesialan, dan ini bisa membawa kepada kepahitan.

Sering kali dalam pekerjaan atau pelayanan, kita diberi kepercayaan oleh Tuhan. Tapi karena sikap kita yang sudah tawar hati, kita menyikapinya dengan ogah-ogahan, tidak antusias. Kita lupa bahwa tidak ada satu pun yang terjadi dalam hidup kita adalah kebetulan — semua ada dalam rencana Tuhan. Di balik setiap tantangan, Tuhan sudah menyediakan reward, upah yang besar — asalkan kita tetap semangat.

Amsal juga berkata bahwa “semangat yang patah mengeringkan tulang.” Banyak orang yang berhasil bukan karena kehebatannya, tapi karena semangat mereka yang menyala-nyala. Semangat adalah api, kekuatan, dan energi dari Tuhan yang membuat kita mampu melangkah maju.

Lalu bagaimana supaya kita tidak tawar hati?

  • Pertama, kita harus percaya kepada janji Tuhan. Firman Tuhan itu ya dan amin. Walau hari ini kita sedang berada dalam kesesakan, kita harus tetap yakin bahwa rancangan Tuhan adalah damai sejahtera, bukan kecelakaan.
  • Kedua, jangan mengandalkan kekuatan sendiri. Percayalah bahwa Tuhan adalah Imanuel, Allah yang menyertai kita. Bukan berarti saat masa sulit Tuhan meninggalkan kita — justru di dalam kelemahan kita, Tuhan turut bekerja.
  • Ketiga, selalu ingat bahwa selalu ada harapan bagi orang yang percaya kepada Tuhan. Jangan putus asa. Andalkan Tuhan, karena siapa yang berharap kepada-Nya tidak akan dipermalukan.
  • Keempat, minta kekuatan dari Tuhan. Ketika kita minta kekuatan, bukan berarti masalah akan jadi lebih ringan. Bahkan mungkin beban kita terasa lebih berat. Sama seperti atlet angkat besi — untuk jadi juara, dia harus mengangkat beban yang makin berat. Jadi kalau hidup kita makin berat, itu bukan karena Tuhan menjatuhkan kita, tapi karena Tuhan sedang membentuk kita menjadi lebih kuat.

Jadi, Bapak-Ibu, teman-teman semua — jika hari-hari ini tantangan dan pergumulan terasa begitu berat, bersyukurlah. Itu tandanya Tuhan sedang memberi kita kepercayaan lebih besar. Tuhan sedang mempersiapkan kita untuk naik dan bukan turun. Yang penting, tetaplah bersukacita. Jangan biarkan hati kita menjadi tawar. Gantikan dengan hati yang penuh semangat dan pengharapan. Semangat yang kuat akan mengalahkan kesakitan, tetapi kehilangan semangat akan menambah beban hidup kita.

Mari kita tetap berjalan bersama Tuhan, percaya bahwa rancangan-Nya adalah rancangan yang indah dan penuh damai sejahtera. Amin. Tuhan memberkati.