Mengampuni
![]() ![]() | |
Inspirational | |
Tanggal | 12 Desember 2024 |
Oleh | Erick Yohanes Hetharia |
Baca juga | |
| |
|
Firman Tuhan menekankan bahwa mengampuni adalah perintah langsung dari Yesus dan syarat agar kita juga diampuni oleh Bapa. Mengampuni bukanlah kelemahan, melainkan refleksi dari kasih yang sejati dan kedewasaan rohani. Tuhan ingin kita hidup dalam damai dan kasih, bukan menyimpan dendam—karena kasih mengalahkan segala sesuatu.
- Karena jikalau kamu mengampuni kesalahan orang, Bapamu yang di sorga akan mengampuni kamu juga. Tetapi jikalau kamu tidak mengampuni orang, Bapamu juga tidak akan mengampuni kesalahanmu.
Ayat ini diucapkan langsung oleh Tuhan Yesus, yang menyatakan bahwa pengampunan dari Bapa erat kaitannya dengan tindakan kita mengampuni sesama. Dalam Doa Bapa Kami pun tertulis: "di bumi seperti di sorga." Apa yang kita lakukan di bumi—termasuk mengampuni atau tidak—mempunyai konsekuensi rohani di surga.
Menurut Alkitab, mengampuni berarti merelakan hak untuk membalas dan tidak mengambil posisi sebagai hakim. Kita tidak hidup lagi dalam Hukum Taurat: mata ganti mata, gigi ganti gigi. Yesus datang membawa Hukum Kasih. Jika seseorang menampar pipi kiri kita, kita memberi pipi kanan; jika diminta berjalan satu mil, kita berjalan lebih jauh.
Ketika Yesus diuji oleh orang Farisi tentang perempuan yang berzinah, Ia menjawab:
- "Barangsiapa di antara kamu tidak berdosa, hendaklah ia yang pertama melempari dia dengan batu."
Semua orang mundur. Bahkan Tuhan Yesus, Sang Hakim yang adil, tidak menghakimi perempuan itu.
Dalam Kolose 3:13,
- Sabarlah kamu seorang terhadap yang lain dan ampunilah seorang akan yang lain apabila seorang menaruh dendam terhadap yang lain. Sama seperti Tuhan telah mengampuni kamu, kamu perbuat jugalah demikian.
Mengampuni adalah refleksi dari kasih dan pengampunan yang kita terima dari Tuhan. Bahkan jika ada orang yang iri, jahat, atau berdendam terhadap kita—kita tetap dipanggil untuk mengampuni.
Kesaksian: Saya ingin berbagi pengalaman pribadi. Adik saya tidak bicara kepada saya dan istri selama 2,5 tahun karena kesalahpahaman dan prasangka negatif. Nomor kami diblokir. Tapi kami tetap mengampuni dia dan mendoakannya—supaya hatinya dipulihkan dan dipenuhi kasih. Singkat cerita, ia mengalami banyak masalah dan sakit. Sampai akhirnya Tuhan menjamah hatinya. Ia membuka blokiran dan meminta maaf kepada kami semua. Saya hanya menjawab, “Saya selalu memaafkan kamu, apa pun yang telah kamu perbuat."
Firman Tuhan tentang pengampunan tersebar di seluruh Injil. Beberapa ayat di antaranya mengenai pengampunan:
- Bukan sampai tujuh kali, melainkan sampai tujuh puluh kali tujuh kali.
Artinya, kita harus mengampuni tanpa hentiagar tidak ada dosa yang “nyangkut” dalam hidup kita.
Contoh Esau dan Yakub. Ketika Yakub menipu Esau, ia menuai akibatnya. Ia ditipu Laban dan anak-anaknya. Bertahun-tahun kemudian, Yakub ingin bertemu Esau tapi ketakutan karena masa lalu mereka. Tapi Esau tidak dendam—ia memeluk Yakub, mengampuni, dan menerima persembahannya. Ini adalah contoh kasih yang memulihkan hubungan saudara.
Firman Tuhan berkata dalam Galatia 5:22 bahwa buah Roh yang terutama adalah kasih. Hati yang penuh kasih akan menghasilkan sukacita, damai, dan pengampunan. Kasih adalah dasar untuk berdamai dalam keluarga, pergaulan, komunitas, dan gereja. Tanpa kasih, kita tidak dapat mengampuni.
Tuhan menginginkan kita memiliki hati yang penuh kasih, supaya mengampuni menjadi gaya hidup, bukan beban. Mari terus belajar mengampuni, bukan karena orang itu layak, tapi karena Tuhan sudah terlebih dahulu mengampuni kita.
Amin.