Berjalan dalam tuntunan Tuhan

Dari GBI Danau Bogor Raya
Lompat ke: navigasi, cari

Berjalan dalam tuntunan Tuhan adalah harapan setiap orang percaya, namun tidak selalu berjalan mulus karena Tuhan kadang mengizinkan rintangan untuk membentuk kita. Tuntunan Tuhan itu pribadi, lembut, dan tidak memaksa, namun menuntut respon dari kita. Melalui tuntunan-Nya, kita dapat menemukan identitas sejati, semakin bergantung pada Tuhan, dan menerima berkat serta warisan yang telah disiapkan bagi kita.

Yesaya 58:11,

TUHAN akan menuntun engkau senantiasa, Ia akan memuaskan hatimu di tanah yang kering, dan akan membaharui kekuatanmu; engkau akan seperti taman yang diairi dengan baik dan seperti mata air yang tidak pernah mengecewakan.

Berjalan dalam tuntunan Tuhan itu adalah suatu harapan dan keinginan bagi kita semua sebagai orang percaya. Tapi perlu kita ketahui, berjalan dalam tuntunan Tuhan itu tidak selalu berjalan mulus. Kadang Tuhan izinkan ada rintangan, tapi semua itu atas seizin Tuhan.

Perlu kita ingat, tuntunan Tuhan itu bukan untuk melayani tujuan-tujuan kita sendiri, tapi tuntunan Tuhan itu untuk melayani tujuan Tuhan melalui hidup kita.

Ada beberapa hal yang utama kalau kita mau berjalan dalam tuntunan Tuhan:

  1. Tuhan berkehendak untuk menuntun kita selalu
  2. Jadi kehendak Tuhan itu adalah menuntun kita senantiasa, tidak kadang-kadang, tidak sekali-sekali. Artinya tidak ada waktu di mana Tuhan tidak ingin menuntun kita.

    Kalau ada orang yang mengatakan Tuhan itu tidak menuntun, orang itu berarti bukan kesalahan Tuhan—tapi kesalahan dari orang itu sendiri. Berarti ada sesuatu yang belum diberesin dalam hidup orang itu.
  3. Tuhan mau menuntun kita secara langsung dan pribadi
  4. Tuhan sendiri yang menuntun kita, umat-Nya. Dan tuntunan itu bersifat pribadi, untuk perorangan maupun secara kolektif. Jadi tuntunan itu bukan hanya umum, tapi juga bisa sangat khusus untuk hidup kita masing-masing.
  5. Tuhan tidak menuntun kita secara paksaan, tapi dengan kelembutan
  6. Kita bisa lihat dalam Mazmur 32:8-9,

    Aku hendak mengajar dan menunjukkan kepadamu jalan yang harus kautempuh; Aku hendak memberi nasihat, mata-Ku tertuju kepadamu. Janganlah seperti kuda atau bagal yang tidak berakal, yang kegarangannya harus dikendalikan dengan tali les dan kekang, kalau tidak, ia tidak akan mendekat kepadamu.
    Tuhan berkehendak menuntun kita dengan kelembutan dan pengertian. Artinya, ada kerjasama antara Tuhan dan kita sebagai orang percaya. Tuhan tidak mau menuntun kita seperti menuntun kuda atau bagal, seperti yang dikatakan Firman Tuhan tadi—yang harus dipaksa supaya bisa ngerti.

Apa tujuan Tuhan menuntun kita?

Ada beberapa poin yang bisa saya simpulkan:

  1. Supaya kita dapat menemukan identitas kita yang sebenarnya
  2. Supaya kita mengetahui dan mengembangkan potensi yang ada dalam diri kita. Kadang-kadang kita sendiri tidak tahu juga potensi kita, talenta yang sebenarnya Tuhan sudah berikan. Tapi dari tuntunan Tuhan itulah kita bisa dibukakan, apa sebenarnya potensi kita supaya bisa berkembang dan jadi berkat buat orang lain juga.
  3. Supaya kita semakin mengenal dan bergantung pada Tuhan
  4. Ini penting ya. Karena maunya Tuhan itu kita mengandalkan Dia, bukan mengandalkan diri sendiri atau kekuatan kita. Kita harus mengandalkan Tuhan sepenuhnya, tidak setengah-setengah.
  5. Supaya kita terlatih untuk mengatasi badai kehidupan
  6. Supaya kita tidak lemah, tidak terbawa arus, tidak tenggelam dalam badai. Tapi supaya kita kuat dalam menghadapi segala masalah, kesukaran, dan kesulitan yang Tuhan izinkan, dan kita bisa menangkan itu semua.
  7. Supaya kita dapat mewarisi semua yang sudah Tuhan siapkan
  8. Ini poin yang sangat penting, supaya rencana Tuhan untuk kita bisa tercapai dan tergenapi. Itu yang paling penting.

Kita harus menerima tuntunan Tuhan dalam hidup setiap hari, supaya hidup kita semakin diberkati Tuhan.

Amin. Tuhan Yesus memberkati.