Tuhan sanggup membuka jalan buntu

Dari GBI Danau Bogor Raya
Lompat ke: navigasi, cari

Bangsa Israel pernah mengalami jalan buntu saat mereka terjebak antara Laut Teberau dan tentara Mesir yang mengejar dari belakang—gambaran bagi kita saat menghadapi persoalan besar tanpa solusi. Dalam keadaan seperti itu, Musa menunjukkan kunci kemenangan: berseru kepada Tuhan, mendengarkan suara-Nya, dan menaati perintah-Nya. Tuhan sanggup membuka jalan di tengah laut, dan begitu juga dalam hidup kita: jalan buntu bisa menjadi jalan mujizat.

Keluaran 14 mengisahkan mengenai jalan buntu bangsa Israel saat dikejar orang Mesir. Kalau kita bicara soal Israel, itu adalah bangsa pilihan Allah. Begitu pula kita—orang percaya kepada Tuhan Yesus—adalah umat pilihan Allah. Sementara Mesir bisa kita artikan sebagai masalah, tantangan, atau hal-hal dari masa lalu yang tidak baik.

Kisah ini terjadi saat bangsa Israel dibawa Musa keluar dari Mesir. Mereka adalah budak—orang upahan, statusnya paling rendah. Tapi Tuhan punya rencana besar atas mereka. Melalui Musa, Ia membawa mereka keluar menuju Tanah Perjanjian.

Namun, di tengah perjalanan, mereka menghadapi jalan buntu—di depan mereka laut, di belakang tentara Firaun. Laut itu bukan sungai kecil, tapi laut itu begitu besar, dalam, dan berombak. Mereka tidak bisa maju, tidak bisa mundur. Frustrasi, takut, bahkan bersungut-sungut.

Tapi di situlah iman Musa muncul. Ia berseru kepada Tuhan.

Keluaran 14:13-14,

Tetapi berkatalah Musa kepada bangsa itu: ”Janganlah takut, berdirilah tetap dan lihatlah keselamatan dari TUHAN, yang akan diberikan-Nya hari ini kepadamu; sebab orang Mesir yang kamu lihat hari ini, tidak akan kamu lihat lagi untuk selama-lamanya. TUHAN akan berperang untuk kamu, dan kamu akan diam saja."

Saudara, kadang Tuhan justru meminta kita diam, tidak bertindak sembarangan. Sering kali kita panik, malah salah langkah. Tapi Musa mengajarkan untuk tetap percaya dan diam dalam ketenangan iman.

Selanjutnya, dalam Keluaran 14:15-16,

Berfirmanlah TUHAN kepada Musa: "Mengapakah engkau berseru-seru demikian kepada-Ku? Katakanlah kepada orang Israel, supaya mereka berangkat. Dan engkau, angkatlah tongkatmu dan ulurkanlah tanganmu ke atas laut dan belahlah airnya, sehingga orang Israel akan berjalan dari tengah-tengah laut di tempat kering.

Akhirnya, karena Musa menaati Tuhan, laut pun terbelah dan bangsa Israel bisa menyeberang.

Apa yang harus kita lakukan saat menghadapi jalan buntu?

  1. Berseru kepada Tuhan
  2. Kita harus berdoa, tidak jemu-jemu datang kepada Tuhan. Di saat semua terasa buntu—dalam pekerjaan, keuangan, keluarga—jangan diam, berserulah kepada Tuhan.
  3. Mendengarkan suara Tuhan dan melakukannya
  4. Duduk diam, tenangkan hati, lalu tanyakan: “Tuhan, apa yang Engkau mau aku lakukan?” Saat Tuhan berbicara, seperti kepada Musa, taati. Karena ketaatan membuka jalan mujizat.

Di saat kita mengalami jalan buntu, baik dalam pekerjaan, ekonomi, keuangan, hubungan keluarga, seperti sudah tidak ada jalan keluar, sudah mentok. Kita sudah seolah mau menyerah, ingat, kita berseru kepada Tuhan, kita mendengarkan suara-Nya, kita lakukan dalam ketaatan sesuai kehendak Tuhan.

Amin.