Prajurit Kristus
![]() ![]() | |
Inspirational | |
Tanggal | 08 Oktober 2024 |
Oleh | Pdp Johan Susanto |
Baca juga | |
| |
|
Sebagai prajurit Kristus, kita dipanggil untuk melayani dengan taat dan setia, bahkan dalam penderitaan. Ketaatan dan penundukan diri kepada otoritas adalah tanda kita benar-benar melayani Tuhan, bukan manusia. Kita harus menguasai diri, sabar, memberitakan Injil, dan menunaikan tugas pelayanan sampai tuntas.
Sebagai prajurit Kristus, kita harus selalu siap melayani pekerjaan Tuhan yang telah dipercayakan kepada kita—di mana saja, kapan saja. Bahkan hari Selasa dan Kamis pun kita terlibat dalam pelayanan, bukan hanya hari Minggu. Baik kita melihat hasilnya ataupun tidak, kita harus rela dan setia melayani Tuhan, bukan manusia.
Seperti dikatakan dalam 2 Timotius 2:3,
- Ikutlah menderita sebagai seorang prajurit yang baik dari Kristus Yesus.
Sebagai prajurit yang sedang berjuang, kita perlu unity dan kolaborasi, memiliki komitmen kuat dalam pelayanan, dan juga penundukan diri terhadap otoritas. Coba kita lihat prajurit TNI—seperti Kopassus—yang begitu taat melaksanakan tugas dari komandannya. Jawabannya selalu: “Siap laksanakan!” tanpa ragu atau banyak alasan.
Kalau kepada pemimpin yang kelihatan saja kita tidak taat, bagaimana kita bisa berkata bahwa kita taat kepada Kristus yang secara fisik tidak kelihatan?
Karena itu, sebagai prajurit Kristus yang baik, kita harus taat kepada gembala kita sebagai pemimpin atau komandan kita dalam pelayanan. Dalam Ibrani 13:17, ayat tentang ketaatan pada pemimpin rohani, dikatakan:
- Taatilah pemimpin-pemimpinmu dan tunduklah kepada mereka, sebab mereka menjaga jiwamu sebagai orang-orang yang harus memberi pertanggungjawaban.
Suatu hari nanti akan tiba saatnya kita mempertanggungjawabkan pelayanan yang kita lakukan.
Maka, sebagai prajurit Kristus, tunaikanlah tugas pelayanan kita dengan taat dan setia, seperti tertulis dalam 2 Timotius 4:5,
- Tetapi kuasailah dirimu dalam segala hal, sabarlah menderita, lakukanlah pekerjaan pemberita Injil dan tunaikanlah tugas pelayananmu!
Dari ayat itu, kita bisa belajar beberapa hal yang harus kita lakukan sebagai prajurit Kristus:
- Kuasailah diri dalam segala hal—baik di keluarga, pekerjaan, gereja, maupun dalam pelayanan.
- Sabar dalam penderitaan. Kata “sabar” dalam bahasa Inggris adalah longsuffering, artinya penderitaan yang panjang, tanpa batas. Jadi, kita sebagai prajurit Kristus harus siap menderita tanpa batas.
- Beritakan Injil. Kabar baik harus terus kita sampaikan—mari kita tuntaskan Amanat Agung Tuhan Yesus.
- Tunaikan tugas pelayanan kita dengan baik. Jangan setengah-setengah.
Semua ini akan membentuk kita menjadi prajurit Kristus yang tangguh dan luar biasa, yang dipakai Tuhan secara luar biasa pula. Sekalipun kita mungkin adalah volunteer, upah kita besar di Surga. Matius 5:12 katakan,
- Bersukacita dan bergembiralah, karena upahmu besar di sorga, ...
Setiap jerih payah kita tidak akan pernah sia-sia. Allah bukan tidak adil, dan Dia tidak pernah lupa akan pelayanan dan kasih yang kita tunjukkan.
Karena itu, jangan sampai pelayanan kita menjadi batu sandungan bagi orang lain. Mari kita tunaikan pelayanan ini dengan sungguh-sungguh, menjadi teladan, menjadi berkat, dan menjadi saksi Yesus di mana pun kita berada.
Tuhan Yesus memberkati kita.