Tuhan adalah Penjunan

Dari GBI Danau Bogor Raya
Lompat ke: navigasi, cari

Sebagai tanah liat di tangan Sang Penjunan, kita dipanggil untuk menerima setiap bentuk dan proses yang Tuhan izinkan, karena semuanya ada dalam rencana-Nya yang sempurna. Meskipun kadang sulit dimengerti atau terasa tidak adil, kasih Tuhan tidak pernah salah, dan Ia tahu apa yang terbaik bagi kita. Daripada membandingkan atau mengeluh, marilah kita belajar bersyukur dan percaya bahwa semua yang Tuhan lakukan bertujuan untuk kebaikan dan kemuliaan-Nya.

Sebab Ia berfirman kepada Musa: "Aku akan menaruh belas kasihan kepada siapa Aku mau menaruh belas kasihan dan Aku akan bermurah hati kepada siapa Aku mau bermurah hati."
Jadi hal itu tidak tergantung pada kehendak orang atau usaha orang, tetapi kepada kemurahan hati Allah.

Sebab Kitab Suci berkata kepada Firaun: "Itulah sebabnya Aku membangkitkan engkau, yaitu supaya Aku memperlihatkan kuasa-Ku di dalam engkau, dan supaya nama-Ku dimasyhurkan di seluruh bumi."
Jadi Ia menaruh belas kasihan kepada siapa yang dikehendaki-Nya dan Ia menegarkan hati siapa yang dikehendaki-Nya.

Sekarang kamu akan berkata kepadaku: "Jika demikian, apa lagi yang masih disalahkan-Nya? Sebab siapa yang menentang kehendak-Nya?"
Siapakah kamu, hai manusia, maka kamu membantah Allah? Dapatkah yang dibentuk berkata kepada yang membentuknya: "Mengapakah engkau membentuk aku demikian?"

Apakah tukang periuk tidak mempunyai hak atas tanah liatnya, untuk membuat dari gumpal yang sama suatu benda untuk dipakai guna tujuan yang mulia dan suatu benda lain untuk dipakai guna tujuan yang biasa?

Roma 9:15-21

Di sini dikatakan bahwa Tuhan punya kuasa atas hidup kita semua. Kapan Dia mau kasih kita atau waktunya belum dikasih, kita harus tahu, kita tidak berhak menentang atau komplain. Di sini dikatakan Tuhan punya kuasa.

Di ayat sebelumnya, ayat 13, dikatakan

seperti ada tertulis: "Aku mengasihi Yakub, tetapi membenci Esau.

Jikalau demikian, apakah Allah tidak adil? Kenapa Tuhan lebih mengasihi Yakub, mestinya kan anak sulung, Esau, yang lebih dapat hak kesulungan, tetapi kenapa Tuhan memilih Yakub? Kenapa? Karena itu haknya Tuhan, bukan kita yang punya kuasa.

Saya juga pernah komplain, Tuhan kenapa sesuatu harus terjadi kepada saya. Saya komplain kepada Tuhan, saya melayani Tuhan, kenapa saya menerima hal-hal yang tidak enak. Saya mengalami hal yang tidak enak, sedangkan saya melayani Tuhan, kok Tuhan ngga bela saya? Tapi Tuhan katakan, dan saya renungkan lagi, itu haknya Tuhan, saya tidak berkuasa atas apa yang Tuhan sudah tentukan.

Begitu juga kita yang mau dipakai Tuhan, mungkin kita lihat ada yang lebih dipakai dengan luar biasa, ada yang kelihatannya biasa-biasa aja, itu adalah haknya Tuhan, kita tidak punya hak komplain, kenapa Tuhan kok dia lebih hebat dipakai, dia lebih diberkati, usahanya lebih hebat, dari pada saya, kenapa Tuhan? Kita tidak punya hak untuk komplain, Tuhan yang punya kuasa.

Dikatakan di ayat 20-21,

Siapakah kamu, hai manusia, maka kamu membantah Allah? Dapatkah yang dibentuk berkata kepada yang membentuknya: "Mengapakah engkau membentuk aku demikian?"
Apakah tukang periuk tidak mempunyai hak atas tanah liatnya, untuk membuat dari gumpal yang sama suatu benda untuk dipakai guna tujuan yang mulia dan suatu benda lain untuk dipakai guna tujuan yang biasa?

Kita lihat di sini, Tuhan adalah Penjunan, kita adalah tanah liat, Dia mau pakai kita, membentuk kita sesuai kehendak Dia, bukan kehendak kita.

Mari kita merenungkan, kasih Tuhan itu luar biasa atas hidup kita semua, dan kita percaya tidak ada tujuan Tuhan yang jelek atas hidup kita semua, semuanya adalah baik, semua untuk tujuan yang baik. Dan saya mengucap syukur, oh Tuhan mungkin kalau dulu saya menerima yang luar biasa dari Tuhan mungkin saya malah jadi jauh dari Tuhan atau mungkin saya bisa murtad. Saya juga tidak tahu. Kita percaya, Tuhan membentuk kita supaya kita semakin rendah hati, kita harus mengucap syukur atas segala bentukan, atas semua yang Tuhan izinkan terjadi dalam hidup kita.

Amin.