Berkenan kepada Tuhan
Devosi | |
---|---|
Tanggal | 24 Oktober 2011 |
Artikel devosi lainnya | |
| |
|
Sesudah dibaptis, Yesus segera keluar dari air dan pada waktu itu juga langit terbuka dan Ia melihat Roh Allah seperti burung merpati turun ke atas-Nya, lalu terdengarlah suara dari sorga yang mengatakan: “Inilah Anak yang Kukasihi, kepada-Nyalah Aku berkenan.” (Matius 3:16-17)
Ketika Yesus dibaptis oleh Yohanes, Ia belum memulai pelayanan-Nya di depan umum. Ia belum menyampaikan khotbah dan pengajaran yang sangat berotoritas tentang Kerajaan Allah. Ia belum merubah air menjadi anggur. Ia belum memberi makan ribuan orang hanya dengan lima roti dan dua ikan. Ia belum menyembuhkan si kusta dan membangkitkan orang mati. Ia belum melakukan semua itu. Kalau dilihat dari sisi pelayanan yang berhasil Ia belum melakukan semua itu. Tetapi mengapa Bapa di sorga berkenan kepada-Nya?
Kebanyakan orang menyangka kalau seseorang berhasil dalam karir atau pelayanan maka Tuhan akan otomatis berkenan kepadanya. Tetapi menurut Matius 7:21-23 tidak demikian. Dalam ayat ini kita dapat melihat orang-orang yang berhasil dalam salah satu bidang pelayanan tetapi pada akhirnya tetap ditolak oleh Tuhan. Mengapa? Karena hidupnya tidak berkenan kepada Tuhan.
Hanya sedikit data yang dapat kita peroleh tentang 30 tahun kehidupan Yesus yang pertama sebelum Ia menjalankan pelayanan-Nya di depan umum. Selama 30 tahun Ia hidup seperti manusia lainnya. Ia hidup bersama keluarga-Nya; bergaul dengan teman-teman-Nya; mengikuti sekolah; membantu pekerjaan ayah-Nya; hanya Ia tidak pernah berbuat dosa. Selama 30 tahun kehidupan awalnya Yesus berkenan kepada Bapa.
Berarti Yesus berkenan kepada Bapa dalam kehidupan keluarga-Nya; dalam menjalankan bisnis-Nya; dalam pergaulan-Nya; dalam kehidupan moral-Nya; dalam kehidupan pribadi-Nya ketika tidak ada orang lain yang menyaksikan. Dalam semuanya itu Yesus berkenan kepada Bapa di sorga.
Jadi hidup yang berkenan kepada Bapa harus dilihat dari kehidupan sehari-hari seseorang yang dijalankan 24 jam di hadapan Tuhan. Bukan sekedar dari prestasi pelayanan atau pekerjaannya tapi dari seluruh kehidupan yang dipersembahkan seutuhnya kepada Tuhan sebagai persembahan yang hidup, kudus dan berkenan kepada-Nya.
Marilah kita hidup berkenan kepada Bapa seperti Tuhan Yesus. Maka perkenanan Tuhan akan dinyatakan kepada kita secara berlimpah-limpah. Kiranya anugerah Tuhan terus memberdayakan dan memampukan kita untuk melakukan kehendak Tuhan dan menyelesaikan pekerjaan-Nya pada zaman ini sebelum Yesus datang kembali.
Tuhan Yesus Memberkati!
Sumber
- Divisi Profetik (24 Oktober 2011 ). "Berkenan kepada Tuhan". Devotional (Healing Articles). GBI Jalan Gatot Subroto (Healing Movement Ministry). Diakses pada 24 Oktober 2011.