Ini aku, utuslah aku! (Pdt Sutadi Rusli)

Dari GBI Danau Bogor Raya
Revisi sejak 6 September 2024 13.59 oleh Leo (bicara | kontrib) (Penggantian teks - "| name= Sutadi Rusli↵" menjadi "| name= Sutadi Rusli | type= pesangembala ")
Lompat ke: navigasi, cari

Shalom, tanpa terasa kita sudah memasuki bulan Juni 2012 dan perayaan ulang tahun ke-17 dari GBI Danau Bogor Raya. Selamat ulang tahun untuk kita semua!

Gereja ini dimulai dari api pujian dan penyembahan yang dibawa oleh Bapa Rohani kita, Pak Niko, pada akhir tahun 1988, dalam sebuah kebersamaan yang bernama Bogor Praise Center. Kita mengadakan Bogor Praise Center setiap Jumat minggu ketiga di Gedung Sekar Mandapa dahulu, dan membawa banyak orang sungguh bergairah, termasuk saya sendiri, untuk meneruskan api ini di kota Bogor dan sekitarnya. Sehingga pada tanggal 11 Juni 1995, dimulailah kebaktian gereja ini di kota Bogor, dan kalau hari-hari ini banyak perkara ajaib itu hanya karena kasih karunia Tuhan.

Ini adalah sebuah perjalanan yang terus Tuhan tuntun, dan hari-hari ini kita terus rindu dan bawa dalam doa untuk memiliki gedung gereja sendiri.

Ini aku, utuslah aku!

Memasuki ulang tahun yang ke-17, ada satu tema yang Tuhan berikan sejak awal Mei 2012, sesuatu yang begitu kuat dalam hati saya, sejak sebelum kita mengadakan WPA pada tanggal 14-18 Mei 2012 yang lalu.

Tuhan terus menerus mengingatkan saya dari Yesaya 6:8, Lalu aku mendengar suara Tuhan berkata: "Siapakah yang akan Kuutus, dan siapakah yang mau pergi untuk Aku?" Maka sahutku: "Ini aku, utuslah aku!"

Yesaya begitu lantang dan begitu yakin dan begitu kuat, "Ini aku, utuslah aku!"

Ini menjadi pesan bagi kita hari-hari yang akan datang. Saudara percaya Yesus akan segera datang? Amin? Penuaian jiwa-jiwa akan terjadi secara luar biasa, bahkan Bob Jones telah menubuatkan bahwa akan terjadi penuaian besar-besaran 1 miliar jiwa, diawali pada tahun 2012. Kalau ada keluarga Saudara belum bertekuk lutut mengaku Yesus adalah Tuhan dan Juruselamat, tahun 2012 adalah awal penuaian jiwa besar-besaran. Amin!

Pelajaran dari kehidupan Raja Uzia dan Nabi Yesaya

Yesaya 6:1, Dalam tahun matinya raja Uzia aku melihat Tuhan duduk di atas takhta yang tinggi dan menjulang, dan ujung jubah-Nya memenuhi Bait Suci.

Dalam ayat-ayat ini ada dua tokoh, yaitu Raja Uzia dan Nabi Yesaya. Kalau Saudara pelajari, kedua tokoh ini kondisi pada akhirnya bertolak belakang.

Raja Uzia: Akhir yang tragis

Raja Uzia adalah Raja yang memerintah Yehuda setelah ayahnya dipanggil pulang oleh Tuhan. Dia mulai menggantikan sebagai Raja pada usia 16 tahun dan memerintah selama 52 tahun. Raja Uzia melakukan yang benar di hadapan Tuhan, membangun menara-menara kota, tembok-tembok Yerusalem, lumbung-lumbung, sumur-sumur persediaan air, sehingga menjadi sebuah daerah yang diberkati Tuhan. Tapi kemudian, setelah dia menjadi kuat, timbullah kesombongan dalam hatinya.

Saudara, ingat, kesombongan adalah awal kejatuhan! Tuhan benci orang yang sombong dan mengangkat orang-orang yang rendah hati. Kalau kita hari ini berulang tahun ke-17, tidak ada yang bisa disombongkan. Rasanya tidak ada yang kita lakukan, kita hanya berdoa dan melakukan apa yang Tuhan suruh. Kalau jiwa-jiwa dikirimkan, cabang-cabang bisa didirikan, semua hanya Tuhan yang melakukan.

Raja Uzia datang ke Bait Allah dan mau mengambil bagian yang bukan dia punya, yaitu membakar korban bakaran yang merupakan bagian Imam-Imam keturunan Harun. Dia diikuti Imam Azarya dan 80 imam lainnya, dan Raja mulai membakar ukupan yang sebetulnya merupakan hak Imam. Saat ditegur, Uzia menjadi marah kepada para Imam itu, dan sementara dia marah, dia terkena penyakit kusta!

Tragis, dari seorang yang menjadi berkat bagi bangsanya, dipanggil dan dipilih Tuhan, dari seorang yang awalnya takut akan Tuhan, tapi dalam perjalanan mengalami kesombongan, sehingga akhirnya dia jatuh, dan mati dalam kondisi yang tidak baik.

Yesaya: Perjalanan hidup orang yang diselamatkan

Yesaya artinya the Lord is my salvation, Tuhan adalah penyelamatku, Tuhan adalah keselamatanku!

Pada waktu itu Yesaya tahu dia berdosa. Yesaya 6:5-7, Lalu kataku: "Celakalah aku! aku binasa! Sebab aku ini seorang yang najis bibir, dan aku tinggal di tengah-tengah bangsa yang najis bibir, namun mataku telah melihat Sang Raja, yakni TUHAN semesta alam. " Tetapi seorang dari pada Serafim itu terbang mendapatkan aku; di tangannya ada bara, yang diambilnya dengan sepit dari atas mezbah. Ia menyentuhkannya kepada mulutku serta berkata: "Lihat, ini telah menyentuh bibirmu, maka kesalahanmu telah dihapus dan dosamu telah diampuni. "

Saudara yang dikasihi Tuhan, ini adalah gambaran perjalanan Saudara dan saya. Kita bersyukur, kita adalah orang-orang berdosa yang sudah dipilih dan diselamatkan dan dipulihkan Tuhan.

Kesaksian pribadi

Saudara, saya mau membagikan perjalanan rohani dari saya sendiri. Kalau saya menyampaikan ini, bukan untuk sesuatu yang tidak baik dan jangan salah tangkap, tapi untuk membagikan kesaksian hidup saya pribadi.

Saya adalah seorang Kristen sejak bayi, karena Papa-Mama saya sudah membawa ke Gereja dan dibaptis. Waktu saya bayi tentu saya tidak mengerti kebenaran Firman Tuhan. Saya tidak mengerti kenapa saya harus dibaptis. Tapi itu yang terjadi.

Perjalanan demi perjalanan, setiap kali saya ikut ke Gereja yang ada, mengikuti misa-misa yang ada. Akhirnya saya bertumbuh sebagai remaja makin besar, bahkan bukan jemaat saja, saya juga ikut dalam pelayanan di gereja sebagai seorang Misdinar, yang membantu pelayanan Pastor di Mimbar. Bertahun-tahun saya lakukan terus menerus. Rumah saya cukup dekat dengan gereja, sehingga hampir setiap kali ada yang harus saya doakan, saya pergi ke gereja, di mana setiap pagi ada komuni.

Sekali lagi jangan salah tangkap, ini adalah pengalaman pribadi saya. Saya merasakan bahwa semua itu hanya rutinitas, liturgi, tanpa mengerti makna sesungguhnya dari kebenaran Firman Tuhan, karena tidak ada kupasan mendalam, pengertian-pengertian yang mendalam. Saya tidak mengerti apa sesungguhnya bagian-tanggung jawab apa yang sesungguhnya Tuhan inginkan saya lakukan. Sekian puluh tahun saya ikuti aliran tersebut tanpa sesuatu pengertian. Setiap kali doa, rasanya tidak ada suatu pencerahan yang Tuhan bukakan. Saya tidak tahu langkah apa sebagai orang percaya secara konkrit yang harus saya lakukan.

Selama kurang lebih 25 tahun, mulailah awal-awal tahun 1980-an, kegerakan aliran Karismatik mulai berkembang, menjadi sesuatu kekuatan yang luar biasa. Saya mulai ikut Persekutuan-Persekutuan Doa yang ada dan mulai dibukakan pengertian-pengertian kebenaran-kebenaran Firman Tuhan. Saya baru mengerti bahwa di dalam setiap kita ada Roh Kudus. Saya baru mengerti kenapa kita butuh Roh Kudus, apa artinya diselamatkan, dipanggil, dan dipilih Tuhan.

Mulai saat itulah, kalau kami puji-pujian, kita loncat-loncat, angkat tangan, lambaikan tangan, tepuk tangan, rasanya bebasnya luar biasa, beda dari dulu, ada ungkapan sukacita. Kadang kita diizinkan Tuhan untuk menangis, tertawa, bersukacita, bermacam-macam. Sampai teman saya bilang saya sudah "gila", tapi beberapa tahun kemudian, akhirnya dia malah ikut "kegilaan" itu. Jadi kita semua orang "gila", tidak apa-apa, "gila" buat Tuhan!

Terus mengalir, akhirnya Tuhan panggil, bukan hanya untuk dipilih dan diselamatkan, tapi juga mengalami pemulihan. Sejalan kita hidup dalam kebenaran Firman Tuhan, berkat rohani Tuhan juga berikan dalam hidup Saudara dan saya. Diawali berkat rohani, berkat jasmani pasti mengikuti Saudara. Waktu Saudara mendahulukan Tuhan, maka Tuhan pasti berikan kebutuhan berkat-berkat jasmani bagi Saudara.

Dulu saya terbalik, saya cari berkat-berkat jasmani, dan semua sia-sia. Rohani kita kosong. Ada begitu banyak orang mengejar berkat jasmani, tapi akhirnya jatuh dalam dosa, karena rohaninya kosong. Luar biasa, Saudara yang dikasihi Tuhan, kalau kita sudah mengikuti perjalanan-perjalanan ini, Saudara dan saya tidak akan pernah meninggalkan Tuhan Yesus. Sekali percaya Yesus tetap percaya kepada Yesus.

Saudara, bukan saja dipanggil, diselamatkan, tapi kita juga mengalami pemulihan. Tapi ada banyak yang cuma berhenti sampai dipulihkan dan berkata, "Saya sudah diselamatkan, dipulihkan, sudah diberkati, saya cukup puas, tidak mau cari apa-apa lagi. "

Saudara punya tanggung jawab yang belum berhenti! Kasih salam satu sama lain, ternyata kita belum berhenti nih! Rencana kita, pemahaman kita, "Cukup sampai di sini, sudah diselamatkan, dipulihkan, mau apa lagi?" Saudara yang dikasihi Tuhan, kalau Saudara tidak menangkap ini, tidak apa-apa, awalnya saya dan istri juga tidak menangkap. Ada banyak hamba-hamba Tuhan juga berpikir demikian. Tapi Tuhan juga mau melanjutkan tugas yang diberikan kepada kita, dan Dia berikan warisan bagi kita sebelum naik ke Sorga!

Warisan Tuhan: Tanggung jawab yang belum berhenti!

Saat seseorang akan dipanggil Tuhan dan memberikan warisan yang harus dilakukan. Sebagai anak-anak yang mengasihi orang tuanya, kata-kata warisan, kata-kata terakhir orang tua tentu menjadi sesuatu yang diingat terus menerus. Saudara yang dikasihi Tuhan, sebelum Yesus diangkat ke sorga meninggalkan kita, ada warisan-warisan, perintah yang diberikan kepada kita.

Markus 16:15-19, Lalu Ia berkata kepada mereka: "Pergilah ke seluruh dunia, beritakanlah Injil kepada segala makhluk. Siapa yang percaya dan dibaptis akan diselamatkan, tetapi siapa yang tidak percaya akan dihukum. Tanda-tanda ini akan menyertai orang-orang yang percaya: mereka akan mengusir setan-setan demi nama-Ku, mereka akan berbicara dalam bahasa-bahasa yang baru bagi mereka, mereka akan memegang ular, dan sekalipun mereka minum racun maut, mereka tidak akan mendapat celaka; mereka akan meletakkan tangannya atas orang sakit, dan orang itu akan sembuh. " Sesudah Tuhan Yesus berbicara demikian kepada mereka, terangkatlah Ia ke sorga, lalu duduk di sebelah kanan Allah.

Dia memberikan perintah, kata-kata warisan, dan saya berdoa, kalau kata-kata warisan dari orang tua yang kita kasihi itu terngiang-ngiang dalam hidup kita, biarlah kata-kata warisan Tuhan ini terus juga menggugah terngiang-ngiang di kedua telinga Saudara: Tuhan suruh jadikan seluruh bangsa murid-Ku!

Pengutusan: Adopsi jalan di Bogor!

Mungkin ada yang berargumen, saya tidak bisa pergi, saya tidak punya waktu untuk pergi. Tapi Saudara, puji Tuhan, Tuhan melihat apa yang menjadi kendala, handicap Saudara, Tuhan memberikan jalan bagi kita semua.

Dalam WPA 2012, ketika saya hadir di sana, rupanya untuk Yesaya 6:8 ini ada yang Tuhan bagikan melalui hamba-hamba Tuhan, melalui sebuah program bernama My Home.

Mereka bersaksi mengenai apa yang terjadi setelah menangkap lalu melaksanakan program My Home ini. Ada seorang hamba Tuhan yang bersaksi, di kotanya terdapat jalanan yang penuh dengan kejahatan, setiap hari ada kejahatan, terutama pembunuhan. Lalu waktu hamba Tuhan ini menangkap program ini, dan mulai melangkah melakukan, sederhana sekali, yaitu dengan mendoakan jalanan tersebut. Setiap hari dia melalui jalanan itu, dan dia mendoakan jalanan itu. Dia ajak jemaat dan pengerjanya mendoakan jalanan itu. Dan demikianlah jalanan itu setiap hari didoakan, seiring dengan level doa yang semakin naik, seiring dengan lebih banyak lagi orang yang mendoakan, seiring itu juga kejahatan di situ turun sampai-sampai 2 tahun kemudian pada tahun 2010, tempat itu sama sekali tidak ada lagi kejahatan pembunuhan karena kuasa doa orang-orang percaya.

Di daerah kita, Bogor, ada begitu banyak hal-hal yang tidak baik. Rasanya kita sudah menyerah, hopeless, tidak tahu mau diapakan. Tapi apakah kita sebagai orang-orang percaya mau ada dalam posisi yang tanpa pengharapan? Dalam Yesus selalu ada pengharapan!

Gereja Tuhan, kalau saya katakan Gereja Tuhan, itu bukanlah gedung gerejanya, tapi kita pribadi lepas pribadi. Gereja Tuhan, Saudara dan saya, harus ambil tanggung jawab! Tuhan minta ambil tanggung jawab kita! Jawaban hanya ada dalam nama Tuhan Yesus Kristus. Ini adalah saatnya gereja Tuhan menjadi terang dan garam bagi lingkungan Saudara dan saya!

Begitu menangkap ini, saya ajak istri, ayo kita mulai berdoa bagi lingkungan kita, setiap pagi kami berdoa untuk daerah Villa Duta, melepaskan damai sejahtera, melepaskan shalom. Ketika keluar kompleks, saya berdoa. Lakukan, maka daerah kita akan diberkati Tuhan!

Saya sangat serius menjalankan ini, saya mau ajak setiap Saudara untuk ambil bagian, sisipkan dalam doa. Ketika banyak yang menangkap ini, maka seluruh daerah akan terbentuk jaringan dan terhubung dalam doa, sehingga seluruh Bogor akan diliputi dengan doa.

Saat seluruh Bogor diisi dengan kuat kuasa doa dalam nama Tuhan Yesus Kristus, maka Bogor akan berubah dalam nama Tuhan Yesus Kristus. Tidak ada lagi kemacetan, zinah, korupsi, dan kemiskinan, dalam nama Yesus!

Saya percaya, dalam hati Saudara, Saudara pasti rindu agar Bogor dipulihkan Tuhan, diberkati. Amin! Ini adalah tanggung jawab Saudara! Mari adopsi jalan rumah Saudara, adopsi kantor Saudara. Mungkin Saudara yang setiap hari menggunakan transportasi Kereta Api, mari doakan perjalanan kereta api itu, jangan ikut-ikutan ngomel, maka satu kali nanti Kereta Api Jakarta-Bogor akan lancar. Yang melalui Jalan tol Jagorawi, mari Saudara doakan, agar dipatahkan segala roh kecelakaan.

Kita mau melakukan kata-kata warisan Yesus, Jadikan semua bangsa murid-Ku, dimulai dengan 3 huruf: DOA! Karena doa orang benar besar kuasanya! Saudara sudah menjadi orang-orang yang dibenarkan Tuhan, mari ambil tanggung jawab. Waktu banyak umat Tuhan berdoa bagi lingkungan itu, maka tempat itu akan diberkati Tuhan.

Saudara yang dikasihi Tuhan, kita sudah dipilih, diselamatkan, sekarang saatnya, sebelum Tuhan datang, Saudara saatnya diutus, menjadi berkat bagi lingkungan, kota, tanggung jawab yang sudah diberikan oleh Tuhan.

Amin.

Tuhan mengapa aku
Yang Kau panggil dan Kau pilih
Namun yang ku tahu
Kau t'lah tebusku dan aku milikMu

Tuhan, inilah aku
Utuslah aku dan pakailah aku
Ku mau menyelesaikan
RencanaMu di dalam hidupku

Kumau layaniMu dengan segenap hatiku
Kar'na kutahu Kau yang menebusku
Bentuklah hidupku sesuai kehendakMu Bapa
Dan pakailah sesuai rencanamu