Belajar setia dari hal kecil

Dari GBI Danau Bogor Raya
Revisi sejak 14 Juni 2023 09.41 oleh Sari (bicara | kontrib) (Baru)
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)
Lompat ke: navigasi, cari

Banyak hal besar berawal dari hal kecil. Pada umumnya banyak orang yang menginginkan perkara besar, tetapi tidak pernah mau setia dengan perkara yang kecil. Memulai dari hal-hal yang kecil memang membutuhkan kesetiaan.

Kita akan dipercayakan hal-hal yang besar jika kita dapat menunjukkan kesetiaan kita dari hal-hal yang kecil. Tetap setia sekalipun hanya melakukan hal-hal yang sederhana atau hal-hal yang kecil, itu adalah modal kuat seseorang untuk bisa dipercaya oleh Tuhan untuk melakukan hal-hal yang lebih besar.

Tuhan Yesus berkata didalam Injil Lukas 16:10 "Barangsiapa setia dalam perkara-perkara kecil, ia setia juga dalam perkara-perkara besar. Dan barangsiapa tidak benar dalam perkara-perkara kecil, ia tidak benar juga dalam perkara-perkara besar."

Seseorang yang dengan setia mampu untuk melakukan suatu tugas yang kecil, itu merupakan bukti yang terbaik dari kemampuan nya untuk menjalankan tugas-tugas yang lebih besar lagi.

Daud dipilih Tuhan menjadi raja Israel bukan karena penampilan luarnya melainkan karena hatinya. Tuhan berkata kepada nabi Samuel agar jangan melihat dari penampilan luar sebab Tuhan melihat hati.

Tuhan memilih Daud sebab Daud didapati begitu setia menjaga domba-domba yang ia gembalakan meskipun itu hanya dua tiga ekor sehingga ia mau mempertaruhkan nyawanya dengan melawan singa dan beruang demi membela kambing domba yang ia gembalakan.

Jika hanya untuk dua tiga ekor kambing domba saja, Daud menggembalakan dengan segenap hati sehingga mau mempertaruhkan nyawanya, maka sudah pasti ia akan setia memimpin bangsa Israel dengan baik. Hal inilah yang menyebabkan Tuhan memilih Daud menjadi raja Israel sebab Daud memiliki sifat yang setia pada perkara kecil sehingga pasti ia setia pada perkara besar.

Yusuf dipromosikan oleh Tuhan menjadi pemimpin di Mesir sebab ia telah setia melayani dengan baik dimanapun Tuhan menempatkannya. Walaupun ia dijual menjadi budak ia tetap setia melayani dengan baik sehingga tuannya mempercayakan seisi rumahnya. Bahkan meskipun ia dipenjara tanpa pernah berbuat salah, ia tetap setia melayani dengan baik sehingga dipercayakan mengatur seisi penjara. Jika Yusuf hanya meratapi dan mengutuki nasib buruk yang ia alami maka ia tidak akan pernah dipromosikan oleh Tuhan menjadi pemimpin.

Hal apapun yang Tuhan percayakan kepada kita untuk kita kerjakan saat ini, mari kita mengerjakannya dengan segenap hati seperti untuk Tuhan. Mungkin pekerjaan itu hal kecil dan tidak berarti di mata manusia namun justru kesetiaan pada hal kecil itulah yang Tuhan lihat. Seringkali Tuhan menguji kita dengan perkara kecil tersebut dan melihat apakah kita setia untuk melakukannya.

Jangan berusaha mempromosikan diri kita sendiri, sebab promosi yang sejati datang dari Allah. Kedudukan yang dicapai seseorang karena mempromosikan diri sendiri tidak akan bertahan lama sebab satu saat pasti Tuhan sendiri yang akan menurunkannya.

Kita perlu belajar untuk setia dari hal yang kecil, sampai pada waktu-Nya Tuhan mempercayakan kepada kita perkara-perkara yang besar.

Allah ingin memberdayakan orang-orang yang berkarakter lebih daripada orang-orang yang sukses! (AH)

Banyak hal besar berawal dari hal kecil. Pada umumnya banyak orang yang menginginkan perkara besar, tetapi tidak pernah mau setia dengan perkara yang kecil.