Article:20101004/DV

Dari GBI Danau Bogor Raya
Revisi sejak 26 Juli 2013 12.46 oleh Leo (bicara | kontrib) (upd unified info)
Lompat ke: navigasi, cari

“Tetapi Tuhan menjawabnya: "Marta, Marta, engkau kuatir dan menyusahkan diri dengan banyak perkara, tetapi hanya satu saja yang perlu: Maria telah memilih bagian yang terbaik, yang tidak akan diambil dari padanya." (Lukas 10:41-42)

Mari kita berandai-andai sejenak. Pernahkah Anda membayangkan apa yang akan Anda lakukan seandainya jika ada seorang hamba Tuhan yang sangat diurapi, sehingga setiap kali KKR yang diadakan senantiasa dihadiri oleh puluhan ribu orang serta banyak mujizat terjadi, dan hamba Tuhan tersebut datang kepada Anda dan berkata: “Saya ingin datang ke rumah Anda, karena ada pesan Tuhan yang sangat penting yang ingin Tuhan sampaikan kepada Anda dan keluarga, tapi saya tidak punya banyak waktu … sebab 30 menit lagi saya harus pergi untuk pelayanan ke tempat lain …”

Apa yang akan Anda lakukan?

  • Apakah Anda akan menghabiskan yang 30 menit tersebut untuk sekadar sibuk mempersiapkan hidangan yang istimewa, sehingga akhirnya waktu Anda hanya habis terbuang untuk mempersiapkan hidangan tersebut dan Anda kurang cukup waktu untuk mendengarkan pesan Tuhan yang ingin disampaikan oleh sang hamba Tuhan?
  • Atau Anda menggunakan kesempatan ‘emas’ tersebut dengan duduk dan mendengarkan pesan Tuhan yang ingin disampaikan?

Secara nyata, peristiwa di atas pernah terjadi dan dicatat dalam Injil Lukas 10:38-42. Di mana suatu kali ketika Tuhan Yesus tiba di sebuah kampung, Tuhan Yesus memberi waktu/kesempatan kepada satu keluarga di sana untuk datang dan memberikan firman kebenaran secara khusus bagi keluarga kakak-beradik bernama Maria dan Marta.

Saya percaya itu adalah sebuah kesempatan ‘emas’ yang sangat luar biasa bagi keluarga tersebut. Mengapa? Karena setiap kali Tuhan Yesus mampir ke rumah seseorang, selalu ada maksud dan tujuan yang istimewa, bukan sekadar ‘iseng-iseng’ atau ‘numpang istirahat’. Contohnya ketika Tuhan Yesus datang ke rumah ibu mertua Petrus, ada kesembuhan terjadi di sana. Saat Tuhan Yesus mampir ke rumah Zakheus, ada keselamatan dan pemulihan terjadi di sana.

Kali ini, Tuhan Yesus menyempatkan diri untuk mampir ke rumah Maria dan Marta, tapi coba kita lihat bagaimana respons Maria dan Marta?

  • Maria, ketika Tuhan datang ke rumahnya, dia langsung duduk dekat kaki Tuhan Yesus dan mulai mendengarkan setiap perkataan Tuhan. Maria tahu ini adalah kesempatan ‘emas’ yang tidak boleh disia-siakan begitu saja, dalam hatinya mungkin dia berpikir kapan lagi Tuhan Yesus datang ke rumahnya.
Rupanya apa yang Maria lakukan adalah langkah yang tepat, bahkan Tuhan Yesus memuji apa yang Maria lakukan yaitu mengambil bagian yang terbaik, duduk dekat kaki Tuhan Yesus dan mendengarkan setiap perkataan-Nya dan menjadikan hal tersebut sebagai prioritas dalam hidupnya.
  • Sebaliknya, Marta langsung melayani, dia menyibukkan dirinya dengan mempersiapkan hidangan yang terbaik untuk Tuhan Yesus. Alkitab memang tidak mencatat hidangan apa yang Marta siapkan atau berapa jenis menu yang akan dia sajikan untuk Tuhan Yesus, tetapi yang jelas Marta menjadi begitu sibuknya sehingga dia melewatkan kesempatan untuk mendengarkan pengajaran/kebenaran yang Tuhan Yesus sampaikan. Dalam hatinya mungkin Marta berpikir pasti Tuhan Yesus lelah dan lapar. Tapi apa yang terjadi, Marta salah dalam menentukan prioritas dan di tengah kesibukannya Marta menjadi kuatir dan menyusahkan diri dengan banyak perkara.

Dari peristiwa ini ada satu pelajaran yang dapat kita ambil yakni SALAH DALAM MENENTUKAN PRIORITAS HIDUP DAPAT MENGAKIBATKAN KEKUATIRAN DALAM HIDUP ANDA!

Coba kita lihat kehidupan kita, apakah hari-hari terakhir ini hidup kita senantiasa diliputi oleh kekuatiran? Kuatir akan masa depan, kuatir akan penghidupan, kuatir akan keselamatan, kuatir akan jodoh, kuatir akan pekerjaan/karier? Kalau demikian adanya, coba evaluasi ulang … apa yang menjadi prioritas utama dalam hidup Anda? Adakah keintiman dengan Tuhan Yesus menjadi prioritas yang utama? Atau justru hanya bisnis/karier/kebutuhan/masa depan/penghidupan yang terus menerus Anda pikirkan?

Ayo kembali tempatkan keintiman dengan Tuhan Yesus sebagai prioritas yang utama dalam hidup kita, dan semuanya itu diawali dengan saat teduh dengan Tuhan di pagi hari. Sebelum kita melakukan aktivitas sehari-hari cari wajah-Nya, berdoa, memuji, menyembah Tuhan serta merenungkan Firman Tuhan serta milikilah gaya hidup seorang pemuji dan penyembah.

Sebuah langkah yang mudah yang akan membuat Anda terhindar dari kekuatiran dalam hidup! Selamat menikmati berkat TUHAN sepanjang tahun Ayin Aleph (5771).

Sumber