Article:20120917/DV

Dari GBI Danau Bogor Raya
Revisi sejak 18 September 2012 02.51 oleh Leo (bicara | kontrib) (baru)
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)
Lompat ke: navigasi, cari

Ada sebuah lagu pujian yang terus "terngiang-ngiang" di dalam benak dan hati saya, sebuah lagu pujian yang pastinya sudah tidak tergolong sebagai lagu baru. Namun demikian, lagu pujian ini terus saja menjadi berkat dan motivasi hidup bagi banyak orang. Penggalan syair-nya berbunyi:

MenyenangkanMu, senangkanMu
Hanya itu kerinduanku
MenyenangkanMu, senangkan hatiMu
Hanya itu kerinduanku

Setiap kali kita menyanyikan pujian tersebut, kita diajak untuk merenungkan serta mengevaluasi kembali kehidupan kita, adakah kita memiliki kerinduan yang besar untuk menyenangkan hati Tuhan Yesus, sampai-sampai hanya itu saja yang menjadi kerinduan kita. Atau mungkin selama ini kita hanya fokus menyenangkan hati kita sendiri atau orang-orang yang kita sayangi. Memasuki tahun Ayin Gimel (5773), mari kita kembali kepada fokus utama kita: menyenangkan hati Tuhan Yesus.

Kesempatan kali ini ada dua hal yang akan kita renungkan bersama bagaimana kita dapat hidup menyenangkan hati Tuhan Yesus:

#1 Mata yang senantiasa tertuju pada Tuhan Yesus

"Lihat, seperti mata para hamba laki-laki memandang kepada tangan tuannya, seperti mata hamba perempuan memandang kepada tangan nyonyanya, demikianlah mata kita memandang kepada TUHAN, Allah kita, sampai Ia mengasihani kita." (Mazmur 123:2)

Sepanjang tahun Ayin (5770-5779), satu dekade ini bicara soal tahun mata. di mana Mata Tuhan yang senantiasa tertuju kepada kita untuk mengajar, menunjukkan jalan serta menasehati kita. Tetapi juga bicara soal mata kita yang senantiasa fokus kepada Tuhan.

Kalau hidup kita ingin menyenangkan hati Tuhan, maka mata kita harus senantiasa fokus "memandang" hanya kepada Tuhan di dalam situasi dalam hidup kita, baik saat bahagia maupun saat mengalami persoalan dan kesulitan dalam hidup. Tidak mabuk berkat, tidak mabuk kemenangan, tidak tolah-toleh pada yang lain, melainkan fokus memandang pada Tuhan Yesus.

#2 Hidup berkenan di hati Tuhan Yesus

"Setelah Saul disingkirkan, Allah mengangkat Daud menjadi raja mereka. Tentang Daud Allah telah menyatakan: Aku telah mendapat Daud bin Isai, seorang yang berkenan di hati-Ku dan yang melakukan segala kehendak-Ku." (Kisah 13:22)

Dalam salah satu wawancara untuk sebuah buletin gereja, Ibu Pdt Kristina Faraknimella pernah menyampaikan, kalau kita ingin hidup berkenan di hati Tuhan, kita harus perhatikan hal-hal berikut: hidup intim dengan Tuhan, kalau kita intim dengan Tuhan kita pasti mengerti apa yang Tuhan mau; cinta Tuhan sungguh-sungguh; murni hati; serta hidup kudus.

Mungkin untuk melakukan hal-hal tersebut tidak semudah yang kita bayangkan, tetapi kalau kita benar-benar memiliki kerinduan untuk menyenangkan hati Tuhan, tidak ada yang terlalu sukar untuk kita lakukan.

Amin.

Sumber