Red Sea (Pdt Sutadi Rusli)
| Pesan Gembala | |
|---|---|
| Ibadah | Ibadah Raya |
| Tanggal | Minggu, 13 Juli 2025 |
| Gereja | GBI Danau Bogor Raya |
| Lokasi | Grha Amal Kasih |
| Kota | Bogor |
| Video | YouTube |
| Khotbah lainnya | |
| |
| |
| |
Perjalanan bangsa Israel menyeberangi Laut Merah menggambarkan bagaimana Tuhan sanggup membelah jalan di tengah situasi paling terjepit bagi umat-Nya. Dalam hidup, jangan pernah kembali ke perbudakan dosa; jaga kekudusan dan tetap percaya bahwa keselamatan dan pertolongan Tuhan tersedia hari ini. Tuhan yang sama masih melakukan mujizat, membuka jalan bahkan ketika laut ada di depan dan musuh mengejar dari belakang—asal kita berdiri teguh dan tidak takut.
Shalom semuanya. Semua diberkati Tuhan? Semua sehat-sehat? Amin! Puji Tuhan. Tidak terasa waktu begitu cepat berlalu. Tuhan sedang melakukan percepatan-percepatan, Dia pasti segera datang! Dia pasti segera datang menjemput gerejanya yaitu Saudara dan saya! Sehingga kita perlu mempersiapkan diri kita lebih baik dan lebih baik lagi pada hari-hari yang akan datang.
Tema hari ini Red Sea. Saya sangat percaya, Saudara pernah membaca, pernah merenungkan, bahkan juga pernah mendengarkan sebagian daripada khotbah-khotbah yang ada. Saudara lihat bagaimana Tuhan lakukan perkara yang begitu besar. Itu ada tembok dan bukannya tembok dari semen atau dari batu tetapi tembok dari air di kanan-kiri. Dan orang-orang Israel pada waktu itu mereka berjalan di tengah-tengah daripada tembok yang terdiri dari air ini berjalan menyeberang menuju ke tanah Kanaan.
Ini adalah satu kejadian yang begitu spektakuler dan terjadinya kurang lebih 1440 SM, Tuhan membawa orang-orang Israel keluar dari Mesir. Mereka pada saat adalah tawanan dan budak bagi orang-orang Mesir selama 430 tahun. Bukan waktu yang pendek, tapi satu perjalanan waktu yang begitu panjang, 430 tahun. Lalu Tuhan perintahkan pada Musa, "Kamu bawa itu orang-orangku, orang-orang Israel, menuju ke tanah Kanaan." Dan kita tahu ceritanya ada tulah pertama, tulah kedua, tulah ketiga, Firaun tetap mengeraskan hatinya sampai akhirnya tulah yang ke-10, Firaun baru melepaskan orang-orang Israel. Firaun adalah gambaran daripada kekuatan kuasa-kuasa jahat.
Kejadian ini kurang lebih 3.500 tahun yang lalu. Tapi ini menjadi sesuatu hal yang fenomenal, sesuatu cerita yang begitu dahsyat. Ini menggambarkan perjalanan hidup Saudara dan saya, bagaimana kita sebagai orang-orang percaya, pada 2000 tahun yang lalu oleh kuasa darah Yesus Kristus sudah ditebus, sudah dipilih, dan dipanggil dalam nama Tuhan Yesus Kristus dan kita diselamatkan! Haleluya! Orang-orang Israel ini diambil, dibawa oleh Tuhan, dipimpin oleh Musa, masuk ke dalam tanah Kanaan. Pada waktu itu mereka menghadapi sesuatu perjalanan yang begitu berat dan akhirnya orang-orang Israel ini kepengin lagi kembali lagi ke tanah Mesir.
Perjalanan Kekristenan kita ini digambarkan seperti orang-orang Israel yang sudah diselamatkan dari Mesir ini. Dua ribu tahun yang lalu Saudara dan saya sudah diselamatkan oleh kuasa darah Yesus Kristus, dan orang-orang Israel pada waktu itu juga sudah diselamatkan dari perbudakan 430 tahun.
Bukankah Saudara dan saya, dulu juga adalah orang-orang yang dikuasai oleh roh-roh jahat, yang dikuasai hidup di dalam dosa? Tetapi puji Tuhan kita semuanya diselamatkan oleh nama darah Tuhan Yesus Kristus! Upah dosa yang saya dan Saudara lakukan adalah maut atau mati, sehingga oleh anugerah daripada Dia kita semua boleh diselamatkan. Senang apa ngga Saudara diselamatkan? Berbahagia apa ngga Saudara diselamatkan? Amin! Luar biasa. Seharusnya kita mati tapi kita sudah ditebus oleh kuasa darah Yesus.
Orang-orang Israel pada waktu itu sudah bebas berjalan. Mereka pergi dipimpin oleh Musa mau menuju ke tanah Kanaan. Tapi apa yang terjadi? Kalau Saudara baca di dalam cerita dari Kitab Keluaran, bagaimana ternyata mereka menghadapi satu halangan yang begitu dahsyat yaitu di depan ada laut yaitu Laut Teberau atau Laut Merah, sementara di belakang mereka rupanya orang-orang Mesir dipimpin oleh Firaun mengejar mereka untuk kembali menawan dan memperbudak mereka. Orang-orang Mesir bilang, "Ngapain dilepas? Jangan sampai dilepas lagi ini. Kita mesti jadiin dia budak lagi." Firaun memimpin pengejaran dengan 600 kereta berkuda.
Pada waktu itu ada kurang lebih 600.000 orang-orang Israel yaitu laki-lakinya belum wanita dan anak-anaknya. Jadi diperkirakan saat itu ada 2 sampai 3 juta orang Israel yang dibawa keluar dari Mesir oleh Tuhan, dipimpin oleh Musa. Dan ini kelompok ini dikejar kembali oleh Firaun. Waktu mereka menghadapi ini, lihat ke belakang, lihat ke depan, itu begitu tergencet mereka. Lalu orang-orang Israel mulai ngomel, mereka marah-marah. Aduh, lebih baik kita kembali lagi pergi ke tanah ke Mesir, ke tanah Mesir. Lebih baik kita kembali lagi. Ngga apa-apa kita mati aja di tanah Mesir daripada kita mati di padang gurun. Mereka ingin kembali lagi. Mereka mau kembali lagi ke Mesir. Mereka mau kembali lagi diperbudak oleh kuasa-kuasa jahat.
#1 Jaga kekudusan
Saudara dengar baik. Dari cerita ini, apa yang Tuhan mau sampaikan kepada setiap kita? Yang pertama Tuhan ingin sampaikan pada kita yaitu kita harus jaga kekudusan. Amin!
Tuhan pesan sama kita, jangan pernah terpikir untuk kembali lagi! Seperti orang Israel pada waktu itu, mereka sempat terpikir mau kembali lagi. Begitu kita menghadapi sesuatu pergumulan yang berat, begitu kita menghadapi tantangan yang begitu menantang dalam kehidupan kita, hari lepas hari kita berpikir, "Aduh, rasanya lebih enak ya, lebih nyaman pada waktu dulu." Kita berpikir seperti itu. Saya mau beritahukan kepada Saudara, sekali Tuhan Yesus tetap Yesus. Sekali Tuhan Yesus tetap Yesus! Sekali Yesus harus tetap Tuhan Yesus! Amin!
Itu harus ada di dalam hidup Saudara. Tantangan boleh ada, masalah boleh ada, tapi pertolongan Tuhan juga pasti ada, sehingga jangan ada pun seorang pun yang mundur kembali.
- Bagi mereka cocok apa yang dikatakan peribahasa yang benar ini. Anjing kembali lagi ke muntahnya dan babi yang mandi kembali lagi ke kubangannya.
Saudara, pernah lihat babi? Jadi, babi ini punya naluri. Sekalipun sudah disikat, dibersihkan, pasti sekali waktu dia kembali lagi ke kubangan. Babi itu ngga bisa berkeringat, sehingga untuk mendinginkan badannya, dia perlu berguling-guling di kubangan untuk mendinginkan badannya.
Jadi, digambarkan oleh Firman Tuhan bagaimana orang yang sudah diselamatkan, kalau mau balik bikin dosa lagi, balik lagi ke cara-cara dunia, itu digambarkan seperti babi yang kembali ke kubangan yang kotor! Jangan sampai seperti itu. Kalau model Kekristenan kita seperti ini, artinya tidak ada perubahan yang berarti.
Kita yang sudah percaya dan dibaptis, Firman Tuhan katakan dalam Markus, kita semua akan diselamatkan. Ayo beri diri kita dibaptis. Tapi saya mau katakan, jangan pernah kembali lagi!
Satu waktu, Tuhan diperhadapkan oleh ahli Farisi dan ahli-ahli Taurat dengan seorang wanita. Mereka katakan bahwa mereka menemukan bukti nyata kalau wanita ini berzinah. Hukum Musa bilang, kalau kita mendapatkan wanita seperti ini yang berzina, lempari batu sampai dia mati, mesti dirajam dengan batu. Waktu Tuhan Yesus dengar tuntutan orang-orang Farisi dan ahli Taurat, Dia cuma ambil sepotong kayu, Dia mencoret-coret di tanah. Lalu Dia berdiri lagi, bilang sama orang-orang itu, kalau ada di antara Bapak Ibu sekalian yang merasa tidak berdosa, ayo lempari dia nomor satu dengan batu. Tunggu punya tunggu, eh ternyata ngga ada satu orang pun yang berani merajam wanita yang berzina itu. Lalu Tuhan katakan apa kepada wanita ini, yang juga menjadi pesan buat Saudara dan saya:
- Jawabnya: "Tidak ada, Tuhan." Lalu kata Yesus: "Akupun tidak menghukum engkau. Pergilah, dan jangan berbuat dosa lagi mulai dari sekarang." (Yohanes 8:11)
Mulai kapan? Mulai sekarang! Jangan bikin dosa lagi sekarang! Stop bikin dosa! Tuhan bilang, Pergilah, kamu sudah diselamatkan. Tuhan bilang, Kamu pergi, jadi saksi-Ku di Yerusalem, Yudea, Samaria, sampai ke ujung-ujung bumi. Tapi jangan jatuh lagi dalam dosa.
Saya berdoa setiap pagi, minta tuntunan Tuhan, agar Tuhan pimpin saya supaya tidak jatuh lagi dalam dosa, tapi kita berjalan dalam kebenaran, karena itulah yang dikehendaki, supaya waktu Dia datang menjemput kita, semuanya pasti bertemu dengan Tuhan Yesus Kristus. Amin!
Jadi, jangan seperti orang Israel 3500 tahun yang lalu, mau balik lagi diperbudak. Jangan mau!
#2 Terjepit tapi melejit
Apa hal kedua dari kisah orang Israel di Laut Merah ini? Ternyata pada waktu itu orang-orang Israel menghadapi satu situasi yang luar biasa mencekam. Mereka terjepit.
Orang-orang Israel pada waktu itu betul-betul dalam kondisi yang terjepit. Di depan terbentang itu Laut Teberau dan di belakang mereka ada 600 pasukan berkuda yang dipimpin Firaun mau menangkap mereka kembali.
Ini situasi menakutkan banget. Mungkin di antara kita ada yang sedang dalam situasi seperti itu. Rasanya no hope, ngga ada jalan keluar, ngga bisa apa-apa. Rasanya begitu mencekam. Mungkin Saudara dikejar hutang, ada yang mengalami sakit-penyakit yang menurut dokter no hope, ngga ada lagi pertolongan, ngga ada lagi jalan keluar, situasinya begitu menjepit. Tapi puji Tuhan, kita perlu belajar dari dua sisi. Respons orang Israel dan respons Musa yang dipakai Tuhan.
Pertama, respons orang-orang Israel itu mereka ngomel. "Waduh, kita mah lebih baik mati aja di tanah Mesir daripada kita mati di padang gurun."
Mereka intinya marah sama Musa, marah sama Tuhan. Kenapa sih dibawa ke sini? Kita jadi susah semuanya. Sudah 430 tahun di tanah Mesir enak-enak kita dibawa seperti ini. Mereka ngomel. Itu respons kelompok yang pertama. Saya mau sampaikan jangan respons seperti orang Israel pada waktu dulu. Tapi setiap kita menghadapi masalah, kita merespons dengan kebenaran Firman Tuhan. Karena di dalam Firman Tuhan ada jalan keluar. Di dalam Firman Tuhan ada kekuatan. Di dalam Firman Tuhan ada kesembuhan. Di dalam Firman Tuhan ada pertolongan. Di dalam Firman Tuhan ada kekuatan-kekuatan baru. Amin!
Jadi jangan respons yang negatif, tapi kita perlu mencontoh respons yang disampaikan oleh Musa. Keluaran 14:13,
- Tetapi berkatalah Musa kepada bangsa itu: "Janganlah takut, berdirilah tetap dan lihatlah keselamatan dari TUHAN, yang akan diberikan-Nya hari ini kepadamu; sebab orang Mesir yang kamu lihat hari ini, tidak akan kamu lihat lagi untuk selama-lamanya. TUHAN akan berperang untuk kamu, dan kamu akan diam saja."
Kapan diberikan-Nya? Hari ini! Kepada siapa? Kepada saya, kepada Saudara! Perkataan Musa dibuka dengan kata-kata yang luar biasa: Jangan takut. Jangan takut! Hidup kita bukan di tangan kekhawatiran. Hidup kita bukan di tangan ketakutan. Tapi hidup Saudara dan saya ada di dalam tangan Tuhan! Amin!
Lalu dikatakan apa? Berdirilah tetap percaya dengan iman. Musa percaya Tuhan pasti tolong. Lalu Musa katakan Firman ini,
- … lihatlah keselamatan dari Tuhan yang akan diberikan-Nya hari ini …
Kapan diberikannya? Hari ini! Saat dia berkata seperti itu, Tuhan bilang sama Musa, "Kamu angkat tongkatmu, kasih lihat kepada laut Teberau." Dan benar saja, mujizat Tuhan terjadi. Laut Teberau terbelah dua. Mujizat yang besar terjadi waktu tidak ada jalan, tapi dia berikan jalan keluar untuk setiap orang-orang percaya.
Nyanyi:
Dia buka jalan
Saat tiada jalan
Dengan cara yang ajaib
Dibuka-Nya jalanku
Dia menuntunku
Dan memeluk diriku
Dengan kasih dan kuasa-Nya
Dia buka jalan, Dia buka jalan
Laut Merah yang tenang pada waktu itu, begitu Musa mengeluarkan tongkatnya, laut itu pun terbelah. Orang Israel bisa melewati laut yang terbelah pada waktu itu kurang lebih 900 meter lebarnya. Semalam-malaman Tuhan menahan tembok air yang begitu dahsyat. Dan orang-orang Israel 2-3 juta orang lewat di situ semuanya. Tuhan melakukan mujizat yang besar. Dia melakukan mujizat yang besar!
Amin!