Kantong yang baru (Pdt Sutadi Rusli)

Dari GBI Danau Bogor Raya
Revisi sejak 19 September 2022 14.46 oleh Leo (bicara | kontrib) (Penggantian teks - "== Video == {{ videoclip" menjadi "{{ videoclip | title=Video | headingno=2")
Lompat ke: navigasi, cari

Shalom dan selamat pagi, semuanya pasti sudah diberkati oleh Tuhan, semuanya pasti sehat dalam nama Tuhan Yesus Kristus. Pertama-tama tentu saya sekali lagi mau mengucapkan selamat tahun baru tahun 2022, Tahun Paradigma yang Baru.

Shalom dan selamat pagi, semuanya pasti sudah diberkati oleh Tuhan, semuanya pasti sehat dalam nama Tuhan Yesus Kristus. Pertama-tama tentu saya sekali lagi mau mengucapkan selamat tahun baru tahun 2022, Tahun Paradigma yang Baru. Tuhan memberkati setiap Saudara berlimpah-limpah dalam segala perkara.

Pada hari ini kita sama-sama mau mendengarkan tema yang sudah diberikan oleh Tuhan kepada bapak rohani kita yaitu Tahun Paradigma yang Baru.

Saudara, paradigma berbicara mengenai cara kita memiliki pandangan, berbicara mengenai cara kita berpikir, berbicara cara untuk melihat. Jika hari ini kita boleh sama-sama kembali mendengarkan tema ini tentu kita perlu membuka hati kita tetapi yang terutama pikiran dalam kehidupan kita sebagai orang-orang percaya. Saudara yang dikasihi Tuhan, Tuhan mau memberikan pengurapan bagi kita untuk kita dapat menangkap pengertian dari paradigma yang baru.

Lukas 5:38,

"Tetapi anggur yang baru harus disimpan dalam kantong yang baru pula."

Saudara, Tuhan mau memberkati dan mengurapi setiap kita. Bagaimana Tuhan mau mengurapi kita, jika kita mau diurapi dengan anggur yang baru, memasuki tahun 2022 tahun yang baru, dengan satu paradigma yang baru, tetapi tidak membuka atau tidak memiliki wadahnya. Tadi kita baca, anggur yang baru akan dicurahkan kepada kantong yang baru. Apa arti dari kantong yang baru, kita boleh sama-sama renungkan

Kantong pikiran

Kantong yang baru berbicara mengenai kantong pikiran Saudara dan saya.

Lukas 24:45,

"Lalu Ia membuka pikiran mereka, sehingga mereka mengerti Kitab Suci."

Pada waktu itu Tuhan sudah bangkit, Dia mengunjungi murid-murid-Nya. Satu waktu Dia datang ke satu kelompok dimana murid-murid-Nya lengkap ada bersama-sama. Tuhan hadir, ternyata mereka ini dalam kondisi ketakutan, ragu-ragu, sehingga Tuhan hadir di tengah-tengah mereka lalu Dia kembali lagi menceritakan apa yang sudah dikatakan oleh Kitab Musa, Kitab para nabi, bahkan Dia sudah ceritakan apa yang akan Dia alami. Tetapi ternyata murid-murid-Nya tetap tidak dapat menangkap dan jika Saudara membaca ayat-ayat di atas bagaimana ada dua orang yaitu Lukas dan Kleopas, mereka sedang berjalan ke Emaus. Mereka juga bingung apa yang sedang terjadi dengan Tuhan Yesus Kristus. Mereka tidak ingat lagi, mereka tidak mengerti apa yang sudah Tuhan ceritakan kepada mereka pada beberapa waktu yang lalu.

Akhirnya Tuhan berkata kepada mereka dan tadi kita membaca Lukas 24:45, bahwa Dia membuka pikiran-pikiran kita. Jika pikiran kita tidak diurapi oleh Roh Kudus kita tidak akan pernah mengerti akan kebenaran Firman Tuhan. Jika pikiran kita tidak pernah diberikan pencerahan oleh Tuhan Yesus kita tidak akan mengerti paradigma yang baru. Kita perlu untuk dibukakan pikirannya oleh Roh Kudus. Saudara, saya pernah khotbah, peperangan yang paling terbesar itu ada di dalam pikiran kita.

Amsal 23:7,

"Sebab seperti orang yang membuat perhitungan dalam dirinya sendiri demikianlah ia. "Silakan makan dan minum," katanya."

Proverbs 23:7,

"For as he thinketh in his heart, so is he."

Jadi jika diterjemahkan secara bebas “seperti yang dia pikirkan di dalam hatinya, begitu juga dia.” Ada ungkapan mengatakan “you are what you eat”, ada lagi yang berkata “you are what you think.” Jadi kita harus hati-hati dengan pikiran. Setiap pagi saya tidak pernah bosan ingatkan kepada setiap jemaat, saya berdoa “Tuhan tolong tunjukkan jalan-jalan-Mu, kuasai pikiranku, kuasai perkataanku, kuasai pendengaranku, kuasai mataku, kuasai hatiku. Apa yang aku harus lakukan sepanjang hari ini?” Supaya benar-benar pikiran kita selaras dengan pikiran Kristus. Itu yang saya minta setiap hari, “Saya takut salah langkah Tuhan, berikan saya pikiran apa yang harus saya pikirkan.”

Tahun 2010-2011, salah satu Bapa Rohani kita, yaitu Alm Pdt Abraham Alex Tanusaputra, dia berkunjung ke Gedung SICC. Pada waktu itu, saya mendampingi Pak Niko untuk keliling gedung itu.

  • Selesai berkeliling, kita bertiga duduk, lalu kita makan, dan Pak Alex bersaksi apa yang dia lakukan, pikirkan, dan doakan, waktu dia membangun gedung yang begitu besar di Surabaya. Gedung Nginden, begitu besar, kapasitas 18 sampai 20 ribu jiwa. Dia katakan pada waktu dia mulai mengawali, dia tentu berdoa. Setiap kali dia berdoa dia memejamkan mata, waktu dia memejamkan mata, dia melihat dan membayangkan di dalam pikiran dia, gedung yang besar itu jadi. Begitu buka mata tanahnya masih kosong. Kembali memejamkan mata gedung itu sudah jadi, ketika buka mata tanahnya masih belum ada apa-apa. Itu berulang-ulang sambil berdoa dan membayangkan seperti itu. Akhirnya dengan pertolongan Tuhan gedung itu dapat selesai.
  • Salah satu Bapa Rohani kita juga, yaitu Pdt Timotius Arifin, pernah cerita. Jadi jika kita mau memasuki ruang kerja dari Pak Arifin, dipasangkan lukisan besar, di situ lukisannya ada ladang kuning, siap untuk dituai. Jadi sebelum dia masuk, dia melihat lukisan itu, menjadi sesuatu di dalam pikiran. Kita tahu Pak Arifin dipakai luar biasa.

Sebuah ilustrasi. Saudara yang dikasihi Tuhan, jadi satu pabrik sepatu mengirimkan sales untuk ke satu lokasi dimana lokasi itu terpencil untuk berjualan sepatu. Jadi sales itu berjalan dan melihat sampai di sana ternyata semua orang yang ada di tempat itu tidak ada satupun yang memakai sepatu. Kembali pulang dia mengatakan “Bos, tidak bisa itu semua orang tidak ada yang pakai sepatu, saya tidak mungkin berjualan sepatu.” Lalu bosnya tidak mau kalah, meminta orang yang kedua untuk pergi ke sana. Yang kedua datang, begitu melihat semua orang tidak pakai sepatu, lokasi yang sama, kondisi yang sama, seperti 10 pengintai dan 2 pengintai, semuanya sama. Tetapi yang kedua waktu dia datang dia melihat ini kesempatan untuk berjualan sepatu. Betul saja, dia dapat berjualan sepatu karena dia memiliki cara pandang yang berbeda dengan orang yang pertama. 10 pengintai memiliki hal yang sama dengan yang 2 (Kaleb dan Yosua), tetapi berita yang dibawa adalah berita yang berbeda. Saudara, kita harus melihat bahwa Tuhan sedang melakukan perkara-perkara yang besar di tahun 2022.

Jika kita pernah pergi ke Dunia Fantasi, ada satu lokasi terdapat macam-macam cermin. Cermin cekung dan cermin cembung. Ketika kita sampai di cermin cekung, saya lihat jadi kurus sekali, karena ada di depan cermin cekung. Sebelahnya ada cermin cembung, begitu sampai di sana, badan saya tiga kali lipat makin besar karena lihat cermin cembung. Tuhan sampaikan kepada kita: “Barangsiapa yang percaya kepada-Ku, dia akan melakukan pekerjaan pekerjaan yang Aku lakukan bahkan lebih besar daripada apa yang Aku lakukan.”

Roh di dalam kita adalah roh yang jauh lebih besar dari segala roh yang ada di dalam dunia ini. Saudara, ini yang harus kita tangkap. Bagaimana tahun 2022 Tuhan sedang membukakan sesuatu yang lebih besar untuk setiap Saudara dan saya, asal kita menangkap apa yang Tuhan mau bawa kepada kita. Lalu kita bertanya “Apa yang harus kita pikirkan, masukan di dalam pikiran kita pada hari-hari ini?” Saya mau ajak kita untuk merenung sejenak.

Memikirkan pikiran Kristus

Satu waktu Tuhan sedang berjalan bersama murid-murid-Nya, lalu Dia bercerita, Saya akan ke Yerusalem, saya akan ditangkap, saya akan dianiaya, saya akan disiksa, saya akan mati di kayu salib, dan saya akan bangkit. Waktu Petrus mendengar apa yang Tuhan Yesus katakan, Petrus mengatakan “sekali-kali tidak akan terjadi”.

Matius 16:23,

"Maka Yesus berpaling dan berkata kepada Petrus: "Enyahlah Iblis. Engkau suatu batu sandungan bagi-Ku, sebab engkau bukan memikirkan apa yang dipikirkan Allah, melainkan apa yang dipikirkan manusia."

Jadi Tuhan marah dengan Petrus, karena apa yang dia pikirkan bukan pikirannya Tuhan. Tetapi yang dia pikirkan adalah pikiran manusia. Saya tidak mau, jangan sampai kita dibegitukan dengan Tuhan Yesus “Enyahlah kamu iblis. Kamu tidak memikirkan apa yang Allah pikirkan, tetapi engkau memikirkan pikiran manusia.” Lalu pertanyaannya apa saja yang perlu pikirkan yaitu pikirannya Allah:

  1. Menuntaskan Amanat Agung
  2. Kita harus mengatakan “Saya tetap harus memberitakan injil, di tengah-tengah pandemi yang ada sekalipun. Gereja Tuhan tidak boleh berdiam diri. Saudara dan saya tidak boleh berdiam diri, tetap beritakan kabar baik.

  3. Mempersiapkan diri untuk kedatangan-Nya menjemput gereja-Nya
  4. Agar jangan sampai kita selesai memberitakan injil, kita sendiri yang ditolak. Tetapi kita mempersiapkan diri untuk kita menantikan kedatangan Tuhan.

  5. Hari depan yang penuh harapan, perjalanan yang berhasil dan beruntung, serta lebih dari pemenang
  6. Saudara dalam tahun 2022 kita harus memikirkan masa depan yang penuh harapan. Tahun 2022 jauh lebih baik dari tahun 2021. Ini yang harus ada dalam pikiran, dalam setiap apapun juga yang kita pandang. Bukan memandang dengan pesimis, buka memandang dengan ketakutan, bukan memandang dengan kekhawatiran, tetapi pakailah paradigma yang baru dari pada Tuhan.

Penutup

Filipi 4:8,

Jadi akhirnya, saudara-saudara, semua yang benar, semua yang mulia, semua yang adil, semua yang suci, semua yang manis, semua yang sedap didengar, semua yang disebut kebajikan dan patut dipuji, pikirkanlah semuanya itu."

Artinya, pikirkan terus menerus, masukan terus menerus, jika Saudara percaya janji Tuhan, jika Saudara percaya akan Firman Tuhan, tangkap dan Saudara masukkan dalam pikiran Saudara. Tuhan sanggup mengadakan yang tidak ada menjadi ada, yang sakit menjadi sembuh, yang belum diberkati Tuhan diberkati oleh Tuhan. Saya masukkan di dalam doa saya, saya membayangkan di dalam pikiran saya, Gedung Grha Amal Kasih pasti berdiri karena pertolongan Tuhan. Tuhan berkati kita semuanya. (MGT)

Video