Article: 20101018/DV: Perbedaan antara revisi

Dari GBI Danau Bogor Raya
Lompat ke: navigasi, cari
Leo (bicara | kontrib)
k Penggantian teks - "| judul =" menjadi "| title="
Leo (bicara | kontrib)
k Penggantian teks - " | tanggal =" menjadi " | date="
 
Baris 2: Baris 2:
  | namespace = Article
  | namespace = Article
  | pagename  = 20101018/DV
  | pagename  = 20101018/DV
  | tanggal  = 2010-10-18
  | date= 2010-10-18
  | title= Menjadi saksi Kristus yang sukses
  | title= Menjadi saksi Kristus yang sukses
  | tahun    = 2010
  | tahun    = 2010

Revisi terkini sejak 24 November 2022 03.07

“Tetapi kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas kamu, dan kamu akan menjadi saksi-Ku di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumi." (Kisah 1:8)

Menjelang kedatangan Tuhan yang sudah sangat dekat ini, maka pesan untuk kita pergi memberitakan Injil dan menjadi saksi Kristus menjadi pesan yang sangat-sangat kuat. Kita diminta menjadi saksi Kristus di mana pun kita berada.

“Dan Injil Kerajaan ini akan diberitakan di seluruh dunia menjadi kesaksian bagi semua bangsa, sesudah itu barulah tiba kesudahannya." (Matius 24:14)

Sebab bumi akan penuh dengan pengetahuan tentang kemuliaan TUHAN, seperti air yang menutupi dasar laut. (Habakuk 2:14)

Para Rasul dan para Nabi sepakat bahwa saat ini kita sedang berada dalam gelombang Reformasi Apostolik ketiga dan yang terakhir, di mana orang-orang kudus/anak-anak Tuhan akan mengambil alih kekuasaan (dominion) di segala bidang kehidupan. Pemerintahan kerajaan Tuhan/gereja akan bangkit dan mempengaruhi pemerintahan dunia. Gereja akan menjadi saksi-Nya, mempraktekkan dan menghadirkan prinsip-prinsip Kerajaan Allah di dalam dunia art & entertaintment (seni dan hiburan), business (bisnis/usaha), church (gereja), distribution for the poor (sosial), education (pendidikan), family (keluarga), dan government (pemerintahan/hukum) — atau yang semuanya biasa dikenal dengan ke-7 Gunung.

Tuhan mau agar gereja-Nya bangkit dan menduduki “gunung-gunung” tersebut.

Salah satu hal yang sangat penting untuk gereja-Nya dapat menduduki “gunung-gunung” tersebut adalah memiliki pengurapan untuk mengerti waktu dan musim. Atau dengan kata lain gereja harus memiliki kepekaan untuk mengetahui tuntunan-Nya untuk dapat menjadi saksi yang memuliakan nama Nya. Hari-hari ini adalah waktu yang jahat, dan berlalunya sangat cepat (Mazmur 90:9-10). Kita butuh hikmat Tuhan, tuntunan Tuhan, dan suara Tuhan agar kita dapat mengerti dan mengetahui kehendak Tuhan dengan tepat.

Dengarkanlah Aku maka kamu akan memakan yang baik dan kamu akan menikmati sajian yang paling lezat. Sendengkanlah telingamu dan datanglah kepada-Ku; dengarkanlah, maka kamu akan hidup! (Yesaya 55:2-3)

Aku hendak mengajar dan menunjukkan kepadamu jalan yang harus kautempuh; Aku hendak memberi nasihat, mata-Ku tertuju kepadamu. (Mazmur 32:8)

Tuhan akan memberi kepekaan kepada kita keputusan apa atau langkah apa yang harus kita ambil dan mana yang tidak seharusnya kita ambil. Tuhan akan memberi kepekaan kepada kita bisnis apa yang harus kita ambil dan bisnis mana yang tidak seharusnya kita ambil, dan sebagainya. Apabila kita dengar-dengaran akan tuntunan Tuhan maka niscaya kita akan berhasil dan beruntung (Yosua 1:8; Mazmur 1:1-3).

Saya teringat kisah seorang ibu–sebagaimana yang diceritakan oleh Ps Joel Osteen dalam bukunya yang berjudul “It’s Your Time”–bernama Amber Corson. Ia seorang ibu dengan tiga orang anak yang masih kecil. Setelah suaminya dipecat dari pekerjaannya, ia harus bekerja pada malam hari untuk membiayai kehidupan keluarganya. Sampai suatu hari ia merasa bahwa fisiknya sudah tidak kuat lagi untuk bekerja setiap hari sampai larut malam, akhirnya ia berdoa kepada Tuhan: “Tuhan tolong beritahu saya, apa yang harus saya lakukan agar keluargaku bisa melewati semuanya ini?”

Dalam sekejap Tuhan menjawabnya: “Aku telah memberikan kepadamu karunia. Pergilah bertaman. Lakukan apa yang disukai hatimu.”

Ibu ini ternyata memiliki ijazah dalam bidang hortikultura yang tidak pernah ia gunakan selama ini. Ia memiliki talenta alami untuk membuat sesuatu bertumbuh. Malamnya ia memberitahu suaminya apa yang Tuhan taruh di dalam hatinya. Ia mendoakan hal tersebut. Dan dalam beberapa minggu kemudian ia berkata, bahwa segala sesuatunya seperti mimpi. Saat ini ia sudah memiliki usaha pertamanan yang diberinya nama Eden Paradise Garden. Usahanya berkembang dengan pesat jauh melebihi apa yang dapat ia bayangkan.

Mungkin beberapa dari Saudara juga pernah mendengar kesaksian dari seorang yang bernama Angus Buchan–seorang hamba Tuhan yang sekaligus seorang petani keturunan Inggris yang tinggal di suatu daerah di Afrika Selatan. Kisah ini kisah nyata dan sempat ditayangkan dalam layar lebar berjudul “Faith like Potatoes” (“Iman Seperti Kentang”). Pada mulanya ia bukanlah seorang petani yang sukses. Ia adalah seorang peternak sederhana yang bahkan hanya tinggal di sebuah karavan bersama istrinya yang sedang mengandung serta ke-tiga anaknya yang masih kecil-kecil. Hidupnya penuh dengan kesulitan. Hidupnya mulai diubahkan sewaktu ia mengenal dan menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamatnya. Singkat cerita suatu ketika daerah di mana ia tinggal yaitu di Greytown mengalami keadaan yang sangat sulit (paceklik). Tanah di mana ia tinggal menjadi tanah yang gersang. Sangat sulit untuk bercocok tanam apa pun. Badai El Nino telah membuat hancur keadaan di daerah tersebut. Pada saat yang sangat sulit Angus merasa dirinya dituntun oleh Tuhan untuk menanam kentang (suatu hal yang mustahil pada waktu itu). Para ilmuwan memberitahu nya untuk tidak menanam kentang karena dibutuhkan sistem irigasi yang baik untuk dapat menanam kentang, yang mana hal itu sangatlah tidak mungkin di tengah kegersangan yang ada. Orang-orang di sekelilingnya mulai mencemooh nya. Tapi Ia berdoa dan berdoa dan ia tahu Tuhan menuntunnya untuk menanam kentang. Dan ia taat.

Apa yang terjadi sungguh di luar dugaan. Sangat dahsyat. Di saat orang-orang mengalami keadaan yang sangat sulit. Di saat orang-orang tidak memiliki sesuatu untuk mereka panen, Angus Buchan mengalami panen kentang secara luar biasa. Ia mendadak menjadi seorang pengusaha kentang yang kaya raya. Semua itu terjadi karena ia mendengar tuntunan Tuhan dan menaatinya.

Hari-hari ini Tuhan sedang mencurahkan Roh Nya. Ia sedang mencurahkan Roh-Nya dalam bentuk api dan angin. Api dimaksudkan untuk memurnikan kita, tapi angin diturunkan Tuhan untuk menuntun umat-Nya. Jika kita mau menjadi orang-orang yang sukses, maka kita harus dengar-dengaran akan tuntunan Nya. Jadilah pribadi yang peka terhadap suara-Nya, dan terimalah kesuksesan, nama Tuhan dipermuliakan.

Dalam hal inilah Bapa-Ku dipermuliakan, yaitu jika kamu berbuah banyak dan dengan demikian kamu adalah murid-murid-Ku." (Yohanes 15:8)

Sumber