Article: 20220214/DV: Perbedaan antara revisi
k (Penggantian teks - "| ilustrasi =" menjadi "| illustration1x1 = | illustration16x9 =") |
k (Penggantian teks - "| ringkasan =" menjadi "| summary =") |
||
Baris 13: | Baris 13: | ||
| illustration16x9 = Devotional 2021.jpg | | illustration16x9 = Devotional 2021.jpg | ||
| | | summary = | ||
"Hanya dekat Allah saja aku tenang, dari pada-Nyalah keselamatanku." {{sabdaweb2v|Mazmur 62:1-2}} | "Hanya dekat Allah saja aku tenang, dari pada-Nyalah keselamatanku." {{sabdaweb2v|Mazmur 62:1-2}} | ||
Revisi per 15 November 2022 10.10
Devosi | |
---|---|
Tanggal | 14 Februari 2022 |
Artikel devosi lainnya | |
| |
|
Mazmur 62:1-2 "Hanya dekat Allah saja aku tenang, dari pada-Nyalah keselamatanku." Di tengah keadaan yang tidak pasti menghadapi apa yang ada di depan kita, SESUNGGUHNYA penyertaan dan pertolongan Tuhan atas kita adalah adalah pasti. Melewati tahun 2021 dan berjalan di tahun 2022, kita semakin diteguhkan, bahwa Tuhan Yesus adalah Allah yang setia. Dia telah menyertai kita sepanjang tahun, telah menolong dan menguatkan kita. Ingatlah selalu kebaikanNya dan janjiNya yang menyertai kita. Dia adalah Imanuel. Tuhan Yesus tidak berubah, dulu, sekarang dan selamanya adalah Allah yang setia, tetap sama, Dia penuh kuasa dan kasih.
Adalah pilihan dan keputusan kita untuk bersandar kepadaNya, tinggal tenang di dalam Dia. Tinggal tenang dalam menghadapi keadaan adalah kehendak Tuhan (Kolose 3:15), Hendaklah damai sejahtera Kristus memerintah dalam hatimu, karena untuk itulah kamu telah dipanggil menjadi satu tubuh. Dan bersyukurlah.). Dalam ketenangan dan percaya, kita akan melihat penyelamatan Tuhan dan kekuatanNya bekerja dalam diri kita. Kita dapat menaklukkan tantangan yang ada.
Sebaliknya, kepanikan, kekhawatiran akan membuat kita salah dalam menaggapi dan iman jadi lemah. Terkadang kenyataan hidup itu rumit. Tiba-tiba saja persoalan, kesulitan, dan kesusahan datang tanpa pamit menerpa kita. Belum selesai yang satu, sudah datang yang lainnya. Kita dapat saja menyerah, namun kita bisa memilih untuk bertahan. Karena Tuhanlah sumber pertolongan kita, pilihlah untuk bersandar kepadaNya. Balajar dari Daud dalam Mazmur 3, saat persoalan besar mengepunyanya, musuh yang banyak bangkit menyerang, dia mencari Tuhan. Mazmur 3:4-6 4. Tetapi Engkau, TUHAN, adalah perisai yang melindungi aku, Engkaulah kemuliaanku dan yang mengangkat kepalaku. 5. Dengan nyaring aku berseru kepada TUHAN, dan Ia menjawab aku dari gunung-Nya yang kudus. Sela 6. Aku membaringkan diri, lalu tidur; aku bangun, sebab TUHAN menopang aku!
Sungguh, situasi yang dihadapi sebenarnya membuat Daud kewalahan! Ini bisa saja menjadi titik akhir lalu menyerah. Namun Daud tetap bertahan, dan menang. Mengapa ia mampu mengatasi setiap permasalahan dan keluar jadi pemenang? Daud meyakini Tuhan adalah tempat perlindungannya. Inilah sikapnya : 1. TUHAN, adalah perisai yg melindungi aku" (ayat 4a). Tangan perlindungan Tuhan ibarat perisai yang menghadang setiap senjata yg dilontarkan musuh. 2. Dengan nyaring aku berseru kepada TUHAN, dan Ia menjawab aku dari gunung-Nya yang kudus. Sela (ayat 5). Daud selalu membukakan hatinya, dan apa yang dialaminya di hadapan hadirat Tuhan. 3. Aku membaringkan diri, lalu tidur; aku bangun, sebab TUHAN menopang aku (ayat 6) Daud sepenuhnya mempercayakan diri dan berserah. Dia tinggal dalam damai. Ini adalah kenyataan damai sejahtera yang melampauai segala akal (Filipi 4:7) sekalipun kenyataannya situasi masih mencekam.
Mari sadari, Tuhan tetap yang memegang kendali atas seluruh persoalan yang kita alami. Persoalan akan datang silih berganti, namun Dia selalu melepaskan kita dari masalah, dan memberikan jalan keluar menjadikan kita pemenang. Karena itu, kuasai pikiran dan fokus kita terus tertuju kepada Tuhan Yesus.
Mari camkanlah firman Tuhan ini Yesaya 62:9. Percayalah kepada-Nya setiap waktu, hai umat, curahkanlah isi hatimu di hadapan-Nya; Allah ialah tempat perlindungan kita.
1 Petrus 4:7 Kesudahan segala sesuatu sudah dekat. Karena itu kuasailah dirimu dan jadilah tenang, supaya kamu dapat berdoa. (MG).
"Hanya dekat Allah saja aku tenang, dari pada-Nyalah keselamatanku." Mazmur 62:1-2