Pikiran adalah medan perang

Dari GBI Danau Bogor Raya
Lompat ke: navigasi, cari
Hendaklah kamu dalam hidupmu bersama, menaruh pikiran dan perasaan yang terdapat juga dalam Kristus Yesus, (Filipi 2:5)

Pendahuluan

Sebagai orang percaya, tentunya kita akan semakin sadar akan pentingnya pikiran. Sebab seperti orang yang membuat perhitungan dalam dirinya sendiri demikianlah ia (Amsal 23:7). Dalam bahasa Inggris, "For as he thinks in his heart, so [is] he" (Proverbs 23:7 NKJV), artinya, "sebagaimana dia berpikir dalam hatinya, demikianlah dia." Pikiranlah yang memimpin atau memelopori seluruh tindakan manusia.

Dengan kata lain, tindakan kita adalah akibat langsung dari apa yang kita pikirkan. Banyak masalah yang berakar dalam pola pemikiran. Iblis menawarkan pemikiran yang tidak benar, tetapi Roh Kudus menuntun kita kepada kebenaran.

Isi dan sharing

// Kerahkanlah kekuatan-Mu ya Allah // Tunjukkanlah kuasa-Mu ya Tuhan //
// Serakkan musuh-Mu // S'lamatkanlah umat-Mu // Allah dahsyat di tempat kudus-Nya //

Karena perjuangan kita bukanlah melawan darah dan daging, tetapi melawan pemerintah-pemerintah, melawan penguasa-penguasa, melawan penghulu-penghulu dunia yang gelap ini, melawan roh-roh jahat di udara. (Efesus 6:12)

Ayat di atas menunjukkan bahwa kita berada dalam medan perang. Peperangan yang kita hadapi adalah melawan iblis dan roh jahatnya. Yesus menyebut iblis adalah "bapa segala dusta" karena memberitahukan hal-hal yang tidak benar dengan cara menyerang pikiran kita dengan kekhawatiran, kebimbangan, serta ketidakpercayaan akan kuasa Tuhan. Iblis dengan tipu dayanya yang licik berusaha mendirikan benteng-benteng untuk membelenggu pikiran kita.

Bagaimana kita dapat menang atas tipu daya dan dusta iblis? Tuhan Yesus mengajar kita meraih kemenangan atas iblis:

  1. Memperbaharui pikiran kita dengan Firman-Nya (Yohanes 8:31-32)
  2. Jika kita memikirkan ha-hal yang berasal dari daging, maka kita akan berjalan dalam daging. Tetapi jika kita memikirkan hal-hal yang dari Roh, maka kita berjalan dalam Roh. Firman Allah-lah yang dapat memperbaharui pikiran kita.
  3. Menggunakan senjata kuasa Allah (2 Korintus 10:4-5)
  4. Kita terlibat dalam peperangan rohani yang berlangsung dalam pikiran. Dengan pertolongan kuasa Allah kita dapat mengalahkan siasat iblis.
  5. Doa, Pujian, dan Penyembahan (2 Tawarikh 5:13; Mazmur 22:3)
  6. Dengan doa, pujian, dan penyembahan berarti kita menjalin keintiman dengan Tuhan. Ingat saat teduh adalah kebutuhan pokok kehidupan rohani kita

Kesimpulan dan saling mendoakan

Jika pikiran kita telah diracuni atau iblis telah memperoleh benteng dalam pikiran kita, maka pikiran kita harus dibaharui menurut Firman Tuhan dengan mempelajari, merenungkan, melakukan Firman-Nya. (LHS)

Sebagai orang percaya, tentunya kita akan semakin sadar akan pentingnya pikiran. Sebab seperti orang yang membuat perhitungan dalam dirinya sendiri demikianlah ia (Amsal 23:7).