Melatih tubuh

Dari GBI Danau Bogor Raya
Lompat ke: navigasi, cari
Segala sesuatu ini aku lakukan karena Injil, supaya aku mendapat bagian dalamnya. Tidak tahukah kamu, bahwa dalam gelanggang pertandingan semua peserta turut berlari, tetapi bahwa hanya satu orang saja yang mendapat hadiah? Karena itu larilah begitu rupa, sehingga kamu memperolehnya! (1 Korintus 9:23-27)

Pendahuluan

Selama dua minggu yang lalu, kita sudah membahas mengenai hidup dalam Firman Allah hingga tertanam dalam gereja lokal, tujuannya agar kita bisa berakar dan mengalami Pemulihan Seutuhnya. Namun perlu kita sadari, dan lakukan agar kita bisa memiliki akar yang kuat, kita pun perlu melatih tubuh kita, berbicara mengenai disiplin. Rasul Paulus memperkenalkan dirinya sebagai pemberita Injil, "Segala sesuatu ini aku lakukan karena Injil." Ia memberitahu sikap yang harus dimiliki oleh seorang anak Tuhan, agar mereka tidak kompromi dengan apapun yang dapat membuat imannya lemah. Orang yang sering melatih tubuhnya akan tertanam dan berakar kuat. Misalnya, melatih Saat Teduh dengan rutin, biasanya keinginan daging kita, selalu ingin tidur kembali, tetapi ketika kita mau melatih tubuh, kita bangkit dari kenyamanan kita dan mulai melakukan Saat Teduh. Artinya kita tidak kompromi walaupun tubuh lelah, atau udara yang nyaman untuk tidur, kita memilih untuk saat teduh. Sudahkah Anda melatih tubuh Anda hari ini? (Sharingkan)

Isi dan sharing

Bagaimana agar kita bisa melatih tubuh kita?

  1. Belajar menaklukkan keinginan daging pada kehendak Tuhan (Galatia 5: 17)
  2. Tubuh menginginkan melakukan hal-hal yang bertentangan dengan keinginan Tuhan, sehingga mudah sekali untuk kita kompromi dan akhirnya jatuh dalam dosa dan tidak memiliki Iman yang kuat, apalagi berakar kuat. Maka dari itu perlu sekali kita menaklukkan diri pada keinginan Tuhan. Contoh: Jika saat pergi ke persekutuan, Ibadah Raya atau COOL, harusnya kita mulai melangkahkan kaki untuk pergi, sekalipun cuaca tidak mendukung (hujan), kecuali ada sesuatu yang urgent tidak bisa ditinggalkan, dan kita anggap itu lebih penting dan mendesak (Contoh: Ada pihak keluarga yang meninggal). Latihlah diri kita sedemikian rupa, paksakan walaupun mungkin akan membuat kedagingan kita menjadi sakit. Pernahkah Anda malas ketika akan pergi beribadah? lalu tindakan apa yang Anda lakukan ketika mengetahui bahwa diri Anda malas, apakah tetap melangkah pergi atau tidak? (Sharingkan)
  3. Hiduplah dalam prinsip tunduk dan taat
  4. Salah satu yang membuat kita sulit untuk berakar kuat adalah ketika kita tidak memiliki prinsip tunduk dan taat akan perintah Tuhan. Banyak orang hanya tunduk dan taat ketika hal itu menguntungkan bagi dirinya. Orang punya prinsip tunduk dan taat adalah orang yang siap diproses oleh Tuhan. Proses inilah yang menjadikan kita berakar dan mengalami Pemulihan Seutuhnya dari Tuhan. Tunduk dan taat bukan dengan apa yang kita suka dan inginkan, tetapi karena kita mengasihi Tuhan.

Kesimpulan dan saling mendoakan

Melatih tubuh adalah sebuah keharusan agar kita mengerti kehendak Tuhan, dan mempersiapkan diri kita untuk mencapai sebuah kemenangan, mencapai Pemulihan Seutuhnya, sehingga berakar kuat. Contoh: Yesus ketika di taman Getsemani, Dia menaklukkan keinginan-Nya untuk tidur, ia naik ke atas bukit dan berdoa, bagaimana dengan kita? Tuhan Yesus memberkati.

Selama dua minggu yang lalu, kita sudah membahas mengenai hidup dalam Firman Allah hingga tertanam dalam gereja lokal, tujuannya agar kita bisa berakar dan mengalami Pemulihan Seutuhnya. Namun perlu kita sadari, dan lakukan agar kita bisa memiliki akar yang kuat, kita pun perlu melatih tubuh kita,