Hidup dalam kekudusan

Dari GBI Danau Bogor Raya
Lompat ke: navigasi, cari
... tetapi hendaklah kamu menjadi kudus di dalam seluruh hidupmu sama seperti Dia yang kudus, yang telah memanggil kamu, sebab ada tertulis: Kuduslah kamu, sebab Aku kudus. (1 Petrus 1:15-16)

Pendahuluan

Kamus Alkitab memberi penjelasan mengenai kata "kudus" sebagai berikut: Allah adalah kudus, artinya Ia bebas terhadap dunia. Ia menguduskan manusia, artinya memilih mereka sehingga menjadi milik-Nya.

Sebagai anak-anak-Nya, kita harus merespons kekudusan Allah dengan cara hidup dalam kekudusan. Salah satu definisi kekudusan adalah "berada dalam keadaan murni". Dalam bahasa Ibrani, kudus adalah "kadosh", artinya naik lebih tinggi. Dalam bahasa Inggris, definisi kudus adalah "cut above" artinya di atas rata-rata.

Dan karena kehendak-Nya inilah kita telah dikuduskan satu kali untuk selama-lamanya oleh persembahan tubuh Yesus Kristus. Sebab oleh satu korban saja Ia telah menyempurnakan untuk selama-lamanya mereka yang Ia kuduskan. (Ibrani 10:10, 14)

Isi dan sharing

Tuhan memanggil kita untuk naik ke standar-Nya, untuk hidup sebagaimana Dia hidup dan berpikir sebagaimana Dia berpikir. Inilah panggilan Tuhan kepada gereja-Nya: "Kuduslah kamu, sebab Aku kudus". Kita tidak dapat mencapai kekudusan dengan mengandalkan kekuatan kita untuk mentaati berbagai peraturan. Sebaliknya, orang yang rendah hati tahu bahwa ia tidak dapat mencapainya. Ia bergantung pada anugerah dan kekuatan Allah; dan Allah memberikan anugerah kepada orang yang rendah hati. Kekudusan adalah pekerjaan anugerah Allah, bukan hasil kekuatan daging. Sebab tanpa kasih karunia Tuhan, tidak ada orang yang mampu hidup dalam kekudusan. Namun demikian, seringkali kita berpikir, apakah mungkin hidup dalam kekudusan?

Ya Allah damai sejahtera // Kuduskan aku seluruhnya // Agar roh, jiwa, dan tubuhku // Terpelihara sempurna
Reff: Hidup kudus dan tak bercacat di hadapan-Mu // Mulia, suci, pada kedatangan-Mu // Hosana, Hosana datanglah Tuhan Yesus // Hosana, Hosana kumerindukan-Mu

Bagaimana kita dapat hidup dalam kekudusan?

  1. Memelihara hubungan yang intim dengan Tuhan dalam takut dan hormat pada-Nya
  2. Ibrani 12:28 berkata "Jadi, karena kita menerima kerajaan yang tidak tergoncangkan, marilah kita mengucap syukur dan beribadah kepada Allah menurut cara yang berkenan kepada-Nya, dengan hormat dan takut."
  3. Mempunyai persekutuan/komunitas dengan orang percaya
  4. Dalam komunitas sel seperti COOL, kita dapat belajar dan sharing firman Tuhan. 2 Timotius 3:16, Segala tulisan yang diilhamkan Allah memang bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran.
  5. Memperbarui pikiran dengan firman
  6. "Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaruan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna." (Roma 12:2). Dalam bahasa Inggrisnya "be transformed' artinya menyeberang dari dunia, naik ke tempat yang lebih tinggi. Sekalipun kita hidup di dunia, tetapi berjuang untuk bersikap sama seperti Tuhan.

Kesimpulan dan saling mendoakan

Kita, manusia yang masih hidup di dunia ini, selamanya tidak akan bisa hidup dalam kekudusan dengan kekuatan kita sendiri, tetapi Roh Kudus yang memampukan dan memberi kekuatan pada kita. (Yohanes 14:26) (LHS)

Kamus Alkitab memberi penjelasan mengenai kata "kudus" sebagai berikut: Allah adalah kudus, artinya Ia bebas terhadap dunia. Ia menguduskan manusia, artinya memilih mereka sehingga menjadi milik-Nya. Sebagai anak-anak-Nya, kita harus merespons kekudusan Allah dengan cara hidup dalam kekudusan.