Melangkah dengan iman

Dari GBI Danau Bogor Raya
Lompat ke: navigasi, cari
Iman adalah dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat. (Ibrani 11:1)

Pendahuluan

Tahun 2012 adalah Tahun Perkenanan Tuhan dan tahun baru Yahudi, Ayin Gimel, berbicara bahwa Tuhan sedang membawa kita Naik ke Level yang Lebih Tinggi. Bagaimana diri kita menerima janji-janji Tuhan yang luar biasa ini?

Ibrani 11:1-40 mencatat para saksi-saksi iman dari masa Perjanjian Lama, yang secara luar biasa yang mengalami kemenangan ketika melangkah dengan iman dan berkenan kepada Allah. Dimulai dengan Habel mempersembahkan korban yang menyenangkan hati Tuhan; Henokh yang mengalami Pengangkatan; Nuh yang mempersiapkan Bahtera; Abraham yang memperoleh keturunan sekalipun usianya telah lanjut; Rahab, seorang perempuan sundal, diselamatkan dalam peristiwa runtuhnya tembok-tembok Yerikho; hingga para Nabi Tuhan yang tetap teguh dalam iman sekalipun mengalami berbagai penderitaan.

Isi dan sharing

Iman adalah sebuah fondasi mendasar bagi Kerajaan Allah, yaitu kita semua orang percaya. Bagaimana kita melangkah dalam iman?

  1. Mendengar Firman Tuhan dan percaya
  2. Jadi, iman timbul dari pendengaran, dan pendengaran oleh firman Kristus. (Roma 10:17) Yesus sendiri memperingatkan kita mengenai tanah yang baik (Lukas 8:5-8). Apakah kita masih Kristen "pinggir jalan", "berbatu-batu", "bersemak duri", atau kita sudah memiliki "tanah yang baik" dan tekun sehingga bisa berbuah seratus kali lipat? (Lukas 8:11-15) Melalui iman percaya kepada Tuhan Yesus Kristus, kita mengalami pengampunan dosa, pembenaran, keselamatan, pengudusan, pemeliharaan Ilahi, dan bahkan menghampiri Allah sebagai Bapa, mengalami hak-hak sebagai anak.
  3. Taat untuk melangkah
  4. Demikian juga halnya dengan iman: Jika iman itu tidak disertai perbuatan, maka iman itu pada hakekatnya adalah mati. (Yakobus 2:17) Para saksi-saksi iman di atas tidak hanya berhenti percaya saja, tapi mereka juga melangkah sehingga iman itu menjadi sempurna. Abraham disebut sebagai Sahabat Allah karena dia melangkah dalam iman. Demikian juga Rahab, diselamatkan beserta keluarganya karena perbuatannya (Yakobus 2:21-25). Ketika Yosua melangkah dengan iman, menguatkan dan meneguhkan hatinya, memimpin bangsa Israel melangkah pertama-tama ke sungai Yordan, mujizat pun terjadi. Perempuan yang mengalami pendarahan 12 tahun melangkah dengan iman, percaya dan menjamah jubah Yesus, dan mengalami mujizat kesembuhan.

Kesimpulan dan saling mendoakan

Tuhan memberikan sebuah visi yang luar biasa, "Ini aku, utuslah aku!". Mari dengan penuh ketaatan, kita memiliki iman yang teguh di dalam Yesus Kristus Tuhan, terus melayani Allah dalam waktu-waktu pribadi, terus mendoakan lingkungan kita, melayani dalam persekutuan umat Allah, dan tetap menabur dengan iman bagi kemuliaan nama Tuhan. Amin. (LCH)

Tahun 2012 adalah Tahun Perkenanan Tuhan dan tahun baru Yahudi, Ayin Gimel, berbicara bahwa Tuhan sedang membawa kita Naik ke Level yang Lebih Tinggi. Bagaimana diri kita menerima janji-janji Tuhan yang luar biasa ini?