Memotivasi generasi baru

Dari GBI Danau Bogor Raya
Lompat ke: navigasi, cari
Jadi, bagaimanakah engkau yang mengajar orang lain, tidakkah engkau mengajar dirimu sendiri? Engkau yang mengajar: "Jangan mencuri," mengapa engkau sendiri mencuri? Engkau yang berkata: "Jangan berzinah," mengapa engkau sendiri berzinah? Engkau yang jijik akan segala berhala, mengapa engkau sendiri merampok rumah berhala? Engkau bermegah atas hukum Taurat, mengapa engkau sendiri menghina Allah dengan melanggar hukum Taurat itu? Seperti ada tertulis: "Sebab oleh karena kamulah nama Allah dihujat di antara bangsa-bangsa lain." (Roma 2:21-24')

Pendahuluan

Generasi muda pada zaman ini adalah generasi muda yang melek teknologi dan informasi. Internet menjadi salah satu sumber terbesar bagi gaya hidup generasi muda masa kini. Masalahnya, internet juga merupakan sumber yang sangat besar yang bisa digunakan Iblis untuk "menjangkau" anak-anak muda. Untuk itu, generasi muda membutuhkan pemimpin yang sungguh-sungguh menjadi teladan, memotivasi, dan membangkitkan potensi mereka. Kita semua adalah pemimpin bagi generasi muda, baik sebagai orang tua, guru, pemimpin dalam pelayanan, dan sebagainya.

Masalahnya, seringkali para pemimpin gagal menjadi teladan. Paulus menegur agar kita bukan hanya berkata-kata tapi juga melakukan. Dalam Roma 2:21-24, Paulus menegur keras para pemimpin yang mengajarkan "jangan mencuri" tapi malah mencuri, mengajar "jangan berzinah" tapi malah berzinah, mengajar Taurat Tuhan tapi melanggarnya, akibatnya bukan menjadi teladan yang baik, malah nama Tuhan dihujat.

Isi dan sharing

Di samping itu kaucarilah dari seluruh bangsa itu orang-orang yang cakap dan takut akan Allah, orang-orang yang dapat dipercaya, dan yang benci kepada pengejaran suap; tempatkanlah mereka di antara bangsa itu menjadi pemimpin seribu orang, pemimpin seratus orang, pemimpin lima puluh orang dan pemimpin sepuluh orang. (Keluaran 18:21)

Saat Musa mulai mendelegasikan kepemimpinannya, ditetapkanlah para pemimpin yang memiliki kriteria-kriteria tertentu. Kriteria-kriteria inilah yang harus dimiliki para pemimpin untuk dapat menjadi teladan dan motivasi yang benar bagi generasi muda.

Bagaimana kriteria para pemimpin yang dapat memotivasi generasi muda?

  1. Orang-orang yang cakap (capable men)
  2. Cakap berbicara mengenai the right man on the right place, orang yang berani, memiliki kreativitas, serta bisa dan mau diajar. Orang yang cakap memiliki kemampuan yang dapat diteladani, bahkan "dicari" pendapatnya oleh orang-orang yang membutuhkan.
  3. Takut akan Tuhan (fearers of God)
  4. Orang yang takut akan Tuhan (bedakan, bukan afraid of God) adalah orang yang menghormati Tuhan, memuji dan menyembah Allah, sebagai hamba yang taat dan setia.
  5. Dapat dipercaya (men of truth)
  6. Orang yang dapat dipercaya adalah orang yang sama antara perkataan dengan hatinya. Men of truth sendiri berarti pencari kebenaran, memberikan keadilan dalam kebenaran, setia, dapat diandalkan.
  7. Benci kepada pengejaran suap
  8. Kita harus merenungkan kembali, apa pun motivasi pelayanan kita kepada Tuhan sebagai pribadi, adalah untuk menyenangkan hati Tuhan, bukan semata-mata mencari uang atau berkat.

Kesimpulan dan saling mendoakan

Kita telah ditetapkan Tuhan untuk ada dalam zaman ini. Mari kita berlaku sebagai pemimpin yang benar, untuk memotivasi dan menjadi teladan bagi generasi muda pada zaman ini.

Generasi muda zaman ini adalah generasi muda yang melek teknologi dan informasi. Internet menjadi salah satu sumber terbesar bagi gaya hidup mereka. Masalahnya, internet juga merupakan sumber yang bisa digunakan Iblis untuk "menjangkau" anak-anak muda.