Suami istri yang berkenan

Dari GBI Danau Bogor Raya
Lompat ke: navigasi, cari
Bagaimanapun juga, bagi kamu masing-masing berlaku: kasihilah isterimu seperti dirimu sendiri dan isteri hendaklah menghormati suaminya. (Efesus 5:33)

Pendahuluan

Keluarga memegang peranan penting di dalam gereja dan masyarakat untuk berdampak dan menciptakan perubahan dengan model keteladanan. Sebuah keluarga ditentukan oleh bagaimana hidup seorang suami dan istri yang benar sesuai dengan Firman Tuhan. Banyak keluarga yang hancur karena suami dan istri tidak menaati apa yang Tuhan katakan mengenai fungsi dan tanggung jawab masing-masing, dan akibatnya anak-anak menjadi korbannya.

Isi dan sharing

Bagaimana menjadi suami dan istri berkenan di hadapan Tuhan?

Satu-satunya cara adalah dengan menjalankan fungsi seorang suami atau istri yang benar sesuai dengan Firman Tuhan

Ada banyak fungsi dan tanggung jawab seorang suami dan istri, beberapa di antaranya:

  1. Suami harus mengasihi istrinya
  2. Efesus 5:25-30, Hai suami, kasihilah isterimu sebagaimana Kristus telah mengasihi jemaat dan telah menyerahkan diri-Nya baginya untuk menguduskannya, … Demikian juga suami harus mengasihi isterinya sama seperti tubuhnya sendiri: Siapa yang mengasihi isterinya mengasihi dirinya sendiri. Sebab tidak pernah orang membenci tubuhnya sendiri, tetapi mengasuhnya dan merawatinya, sama seperti Kristus terhadap jemaat, karena kita adalah anggota tubuh-Nya. Ukuran seorang suami mengasihi istrinya adalah seperti Yesus mengasihi jemaat. Yesus telah berkorban dan memberikan yang terbaik untuk jemaat-Nya. Teladan bagi kita dalam mempraktekkan kasih yaitu selalu ada kerelaan untuk berkorban dan mati untuk kepentingan diri sendiri. Mengasihi adalah keinginan untuk menyenangkan orang lain sekalipun mengorbankan kepentingan diri sendiri. Sharingkan: Para suami, apakah engkau mengasihi istrimu? Sekalipun dia masih banyak kekurangan, masih sering berbuat salah, sekalipun penampilannya fisiknya mungkin sudah berubah?
  3. Istri tunduk kepada suami
  4. Efesus 5:22-24, Hai isteri, tunduklah kepada suamimu seperti kepada Tuhan, karena suami adalah kepala isteri sama seperti Kristus adalah kepala jemaat. Dialah yang menyelamatkan tubuh. Karena itu sebagaimana jemaat tunduk kepada Kristus, demikian jugalah isteri kepada suami dalam segala sesuatu. Ukuran seorang istri tunduk kepada suami adalah seperti kepada Tuhan, artinya penundukan diri yang mutlak. Jika seorang istri sulit tunduk kepada suami maka istri cenderung akan memberontak dan seringkali mengambil alih otoritas yang ada pada suaminya. Ada perbedaan antara tunduk dan taat. Tunduk adalah sikap hati yang selalu menaruh rasa hormat kepada suami sekalipun suaminya berbuat salah, banyak kekurangan dan sebagainya. Taat adalah bertindak sesuai Firman Tuhan. Contoh, ketika seorang suami melakukan sesuatu yang bertentangan dan melanggar Firman Tuhan, istri boleh tidak menaatinya, tapi istri tetap harus tunduk (menghormati) pada suami. Sharingkan: Para istri, dalam hal apa saja engkau sulit untuk tunduk pada suamimu?

Kesimpulan dan saling mendoakan

Tuhan sudah memberikan peranan penting dalam setiap kita sebagai suami dan istri, sudah seharusnya kita menaatinya secara benar. Ketika kita sulit menaati Firman Tuhan, maka seringkali kita memberontak kepada Tuhan yang akhirnya kita tidak menerima perkenanan Tuhan. Jadilah pelaku Firman karena di sanalah kita menerima berkat dan janji Tuhan yang luar biasa. Amin.

Bagaimanapun juga, bagi kamu masing-masing berlaku: kasihilah isterimu seperti dirimu sendiri dan isteri hendaklah menghormati suaminya. (Efesus 5:33) Keluarga memegang peranan penting di dalam gereja dan masyarakat untuk berdampak dan menciptakan perubahan dengan model keteladanan. Sebuah keluarga ditentukan oleh bagaimana hidup seorang suami dan istri yang benar sesuai dengan Firman Tuhan. Banyak keluarga yang hancur karena suami dan istri tidak menaati apa yang Tuhan katakan mengenai fungsi dan tanggung jawab masing-masing, dan akibatnya anak-anak menjadi korbannya.

Catatan

  • Minggu IV: Libur COOL sehubungan hari libur Nasional (Jumat, 23 Maret 2012)
  • Minggu V: Doa Keliling COOL
Gembala COOL dapat menentukan pokok-pokok doa dan cara doa keliling yang akan dilaksanakan, dengan sepengetahuan Mentor Wilayah/Mentor Distrik atau Penggembalaan masing-masing.