Menegur dan ditegur

Dari GBI Danau Bogor Raya
Lompat ke: navigasi, cari
Hendaklah perkataan Kristus diam dengan segala kekayaannya di antara kamu, sehingga kamu dengan segala hikmat mengajar dan menegur seorang akan yang lain dan sambil menyanyikan mazmur, dan puji-pujian dan nyanyian rohani, kamu mengucap syukur kepada Allah di dalam hatimu. (Kolose 3:16)

Pendahuluan

Menegur dan ditegur adalah hal yang hari-hari ini sulit dilakukan, karena ketakutan akan adanya konflik, ketersinggungan, kemarahan, dan sebagainya. Perasaan sungkan adalah hal terbesar yang menyebabkan kita sulit menegur orang lain. Kata-kata seperti ini sering muncul, "Dia 'kan pemimpin, dia 'kan lebih rohani, dia 'kan lebih tua, dia 'kan sudah lama jadi orang Kristen, dan sebagainya," dan akhirnya kita tidak menegur sekalipun kita tahu dia berbuat dosa.

Isi dan sharing

Bagaimana sikap kita ketika menegur dan ditegur orang lain ketika kita berbuat kesalahan, pelanggaran, atau bahkan dosa:

  1. Sikap menegur orang lain (Amsal 27:5)
    Setiap kali kita menegur orang lain yang harus kita lakukan adalah:
    • Mengasihi pribadinya (orangnya) tapi membenci dosanya
    Yohanes 8:6-11 menceritakan tentang perempuan yang kedapatan berbuat zinah, Yesus tidak membenci pribadinya tetapi membenci dosanya.
    Kata-kata teguran yang kita keluarkan adalah kata-kata Kristus sendiri, yaitu kata-kata kasih, tanpa ada niat untuk merendahkan, hinaan, bahkan menghakimi tapi justru yang membangun, supaya setelah kita menegur, kita bisa bermazmur, memuji, bahkan mengucap syukur.
  2. Sikap ditegur orang lain (Amsal 13:18)
    Gembala Pembina, Pdt Dr Ir Niko Njotorahardjo berkata, Orang yang tidak mau di tegur adalah orang yang sombong. Jadi ketika ada orang yang menegur diri kita karena dosa, kesalahan, ataupun pelanggaran kita, mari relakanlah hatimu dan bertobatlah agar kita terbentuk menjadi pribadi yang rendah hati dan lemah lembut.
    Ketika kita ditegur orang lain itu artinya:
    • Kita sebenarnya dikasihi (Wahyu 3:19) dan tujuannya agar kita bertobat
    • Kita harus memiliki respons (sikap hati) yang benar, jangan tersinggung.

Respons kita terhadap segala sesuatu menentukan tindakan kita selanjutnya, kalau respons kita benar maka benarlah tindakan kita, kalau respons kita salah maka tindakan kita pasti salah

Sharing: Mari praktekkan dengan anggota COOL kita untuk saling menegur dan ditegur dengan prinsip di atas.

Kesimpulan dan saling mendoakan

Salah satu bukti kita mengasihi orang lain adalah dengan kita berani menegur ketika seseorang berbuat dosa, kesalahan dan pelanggaran. Setiap kali kita menegur orang lain, perhatikan prinsip di atas dan pakai hikmat Tuhan, jangan takut menegur.

Tegurlah orang secara pribadi, tetapi pujilah orang di depan orang lain.