Meresponi kasih Tuhan
Materi COOL Umum | |
---|---|
Periode | November 2011 |
Minggu | I (2011-44) |
Sebelumnya | |
Selanjutnya |
Pendahuluan
Hari-hari ini, kita kembali diingatkan oleh Gembala Jemaat kita, Pdt Sutadi Rusli, jangan sampai kita meninggalkan kasih yang semula kepada Allah, dan kita harus bertobat dan melakukan kembali apa yang semula kita lakukan waktu pertama kali menerima Yesus dalam hidup kita, kembali memiliki roh yang begitu kuat menyala-nyala bagi Allah.
Penebusan dosa dan mujizat adalah cinta kasih yang dianugerahkan Tuhan Yesus kepada seluruh manusia secara universal, dan merupakan kewajiban kita untuk mengingat akan kasih-Nya.
Karena semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah, dan oleh kasih karunia telah dibenarkan dengan cuma-cuma karena penebusan dalam Kristus Yesus. (Roma 3:23-24)Isi dan sharing
Mengingat kasih Tuhan Yesus, kita lakukan senantiasa:
- Kasih terhadap sesama seperti kasih-Nya Kita mengasihi, karena Allah lebih dahulu mengasihi kita. Jikalau seorang berkata: "Aku mengasihi Allah," dan ia membenci saudaranya, maka ia adalah pendusta, karena barangsiapa tidak mengasihi saudaranya yang dilihatnya, tidak mungkin mengasihi Allah, yang tidak dilihatnya. Dan perintah ini kita terima dari Dia: Barangsiapa mengasihi Allah, ia harus juga mengasihi saudaranya. (1 Yohanes 4:19-21) Sharingkan satu hal yang pernah Anda lakukan terhadap sesama seperti kasih-Nya.
- Kasih mula-mula yang menjadikan kita menghasilkan buah pertobatan yaitu buah Roh Tetapi buah Roh ialah:
- kasih,
- sukacita,
- damai sejahtera,
- kesabaran,
- kemurahan,
- kebaikan,
- kesetiaan,
- kelemahlembutan,
- penguasaan diri.
Kesimpulan dan saling mendoakan
Mari mengingat kembali kasih Tuhan Yesus, ingat kembali kasih yang mula-mula kita rasakan ketika kita pertama kali mengenal Tuhan, roh yang begitu menyala-nyala bagi Tuhan, keluar dari rutinitas yang mungkin kita alami hari-hari ini.
Dimulai dari kasih yang semula, kita menjadi saluran berkat dengan mengasihi sesama kita dan menghasilkan buah Roh dalam hidup kita.