Undangan perjamuan raja (Breakthrough Prayer 2011) (Pdt Sutadi Rusli)
Pesan Gembala | |
---|---|
Ibadah | Breakthrough Prayer 2011 |
Tanggal | Minggu, 17 Juli 2011 |
Gereja | GBI Danau Bogor Raya |
Lokasi | Graha Amal Kasih |
Kota | Bogor |
Khotbah lainnya | |
| |
|
Pada bulan Juni gereja kita berulang tahun ke-16 dengan tema "Lebih dari Pemenang", dan berjalan di tahun ke-17 dari perjalanan gereja kita, maka kita harus semakin dewasa dalam kerohanian kita. Hamba-hamba Tuhan sudah mengingatkan bahwa kita sedang ada dalam musim peperangan rohani yang dahsyat dan satu hal yang harus kita ketahui bahwa di dalam Tuhan Yesus maka posisi kita adalah lebih dari pemenang. Ada 3 pesan Tuhan bagi kita dari Matius 22:1-11 mengenai sebuah perumpamaan di mana seorang raja hendak mengadakan pesta dan ia mulai menyebarkan undangan. Persiapan pesta tersebut sudah berjalan dengan sangat baik, tetapi ternyata orang-orang yang diundang tidak ke pesta tersebut tidak mau datang dengan berbagai alasan yang mereka kemukakan. Akhirnya raja tersebut memutuskan untuk mengundang semua orang yang ada di luar, di jalan-jalan. Dan ketika orang-orang datang ke pesta tersebut, raja melihat bahwa ada orang yang tidak mengenakan pakaian pesta.
Undangan perjamuan raja (Breakthrough Prayer 2011) | |
Breakthrough Prayer | |
---|---|
Periode | Juli 2011 |
Tanggal | 17 Juli 2011 |
Oleh | Pdt Sutadi Rusli |
Buletin Greater #08 (Agustus 2011) |
Pada bulan Juni gereja kita berulang tahun ke-16 dengan tema "Lebih dari Pemenang", dan berjalan di tahun ke-17 dari perjalanan gereja kita, maka kita harus semakin dewasa dalam kerohanian kita. Hamba-hamba Tuhan sudah mengingatkan bahwa kita sedang ada dalam musim peperangan rohani yang dahsyat dan satu hal yang harus kita ketahui bahwa di dalam Tuhan Yesus maka posisi kita adalah lebih dari pemenang.
Ada 3 pesan Tuhan bagi kita dari Matius 22:1-11 mengenai sebuah perumpamaan di mana seorang raja hendak mengadakan pesta dan ia mulai menyebarkan undangan. Persiapan pesta tersebut sudah berjalan dengan sangat baik, tetapi ternyata orang-orang yang diundang tidak ke pesta tersebut tidak mau datang dengan berbagai alasan yang mereka kemukakan. Akhirnya raja tersebut memutuskan untuk mengundang semua orang yang ada di luar, di jalan-jalan. Dan ketika orang-orang datang ke pesta tersebut, raja melihat bahwa ada orang yang tidak mengenakan pakaian pesta.
#1 Masih ada kesempatan
Perumpamaan tadi menggambarkan bagaimana Tuhan sudah memilih bangsa yang dikehendaki-Nya yaitu bangsa Yahudi, tetapi mereka mengeraskan hati dan menolak panggilan Tuhan tersebut. Sampai sekarang jika Saudara pergi ke tanah perjanjian, maka Saudara dapat menjumpai orang Yahudi di sana, di mana mereka sangat mengetahui Firman Tuhan tetapi mereka tidak mau percaya kepada Tuhan Yesus. Saat ini amat sangat sedikit orang Yahudi yang percaya kepada Tuhan Yesus. Tuhan mengizinkan mereka mengeraskan hati agar anugerah keselamatan itu juga turun atas kita yang adalah orang-orang non-Yahudi, berbicara bahwa masih ada kesempatan buat kita semua.
Ada 6 kesempatan yang masih Tuhan berikan bagi kita:
- Kesempatan untuk menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat. Pastikan bahwa Saudara sudah menerima keselamatan dalam nama Tuhan Yesus. Mari bawa sebanyak mungkin jiwa untuk mengenal Tuhan Yesus.
- Kesempatan untuk bertobat. Banyak orang Kristen berpikir bahwa setelah dia menjadi orang percaya lalu tidak perlu untuk bertobat lagi. Tuhan mau kita hidup dalam pertobatan. Setiap kali kita melakukan kesalahan maka kita harus minta ampun dan bertobat.
- Kesempatan untuk bersaksi. Selagi kita masih ada kesempatan, mari kita menjadi saksi-Nya, mulai dari keluarga, lingkungan sekitar, bahkan bagi kota dan bangsa kita.
- Kesempatan untuk melakukan Firman Tuhan. Melakukan Firman Tuhan memang tidak mudah tetapi ketika kita memiliki keinginan untuk melakukannya, maka Roh Kudus akan menolong kita.
- Kesempatan untuk melayani. Mumpung kita masih sehat dan kuat, mari kita melayani Dia sesuai dengan talenta kita masing-masing.
- Kesempatan untuk berbuat baik. Mari kita menabur segala yang baik. Mari kita menabur kebaikan, pengampunan, segala perbuatan yang memuliakan Tuhan. Kita tahu bahwa kita pasti akan menuai apa saja yang telah kita tabur. Oleh karena itu, mari kita tabur yang baik.
#2 Tuhan Yesus pasti datang
Raja dalam perumpamaan tadi tidak membatalkan pesta meskipun para undangannya tidak mau hadir. Malah dia membuka pintu bagi sebanyak mungkin orang bisa mengikuti pesta tersebut. Ini berbicara Tuhan Yesus pasti datang, Dia tidak akan membatalkan janji-Nya untuk datang kembali menjemput umat-Nya. Ada banyak pernyataan dari para nabi Tuhan bahwa kedatangan-Nya untuk kali yang kedua sudah benar-benar di ambang pintu. Salah seorang hamba Tuhan yang pernah dibawa ke sorga melihat bagaimana meja perjamuan Anak Domba tersebut sudah siap semuanya. Ada hamba Tuhan lain melihat bahwa jam di sorga sudah tepat menunjukkan pukul 12 tepat, dan ketika hamba Tuhan ini bertanya mengapa waktunya sudah habis tetapi Tuhan belum datang? Maka malaikat menjawab karena Tuhan masih memberikan sedikit kesempatan agar sebanyak mungkin orang bertobat dan diselamatkan.
#3 Kenakan pakaian pesta
Dalam perumpamaan tadi, sang raja melihat bahwa ada orang yang datang ke pestanya dengan tidak mengenakan pakaian pesta. Saudara, kita harus mengenakan "pakaian pesta" untuk menyambut kedatangan Tuhan.
Ada 5 makna dari pakaian pesta:
- Kekudusan. Tanpa kekudusan tidak mungkin kita melihat Tuhan.
- Bayar harga. Pakaian pesta itu mahal, pakaian yang khusus. Ada harga khusus yang harus dibayar untuk mendapatkan pakaian pesta. Demikian juga hidup kita, kita harus membayar harga. Ketika Saudara mengikuti Breakthrough Prayer, maka Saudara sedang membayar harga, berbicara mengenai ada pengorbanan yang Saudara lakukan.
- Berjaga-jaga. Kita harus berjaga-jaga senantiasa, agar kapan pun Tuhan datang menjemput kita, maka kita dalam keadaan yang siap untuk dijemput-Nya.
- Kelemahlembutan. 1 Petrus 3:3-4 berkata bahwa kita harus mengenakan perhiasan rohani, yaitu roh yang lemah lembut.
- Bersukacita. Orang yang akan menikah hatinya dipenuhi dengan sukacita. Demikian juga jika kita sungguh-sungguh memiliki pengharapan akan kedatangan-Nya untuk menjemput kita, maka hati kita akan dipenuhi dengan sukacita.