Mengalami mujizat untuk penuaian yang lebih besar (Breakthrough Prayer 2011) (Pdt David Sulardi)

Dari GBI Danau Bogor Raya
Lompat ke: navigasi, cari

Gembala kita, pemimpin kita di Rayon 7, Pdt Sutadi Rusli, telah menerima urapan raja, yaitu otoritas rohani untuk penuaian yang lebih besar lagi. Dalam peperangan rohani ini, kita harus menjadi pasukan yang kuat. Pasukan yang kuat ialah pasukan yang terbebas dari berbagai pencemaran. Kita ingat bagaimana ketika bangsa Israel di bawah komando Yosua hendak menyerbu kota kecil bernama Ai, tetapi justru mereka dikalahkan. Penyebabnya adalah karena di antara mereka ada Akhan yang berdosa. Agar kita menjadi pasukan yang kuat, maka kita harus mengizinkan Tuhan memeriksa hidup kita melalui para pemimpin kita. Untuk itu, jangan sampai tersinggung kalau Saudara ditegur, mungkin melalui khotbah, nasehat, mari buka hati kita agar kita dapat dibersihkan dan dipersiapkan menjadi pasukan Tuhan yang kuat.

Beberapa waktu lalu, dalam doa pengerja, saya mendapatkan penglihatan mengenai tiang-tiang pancang yang berdiri di tanah sebelah Gedung Graha Amal Kasih ini. Saya mengerti bahwa Tuhan akan segera menggenapi janji-Nya bahwa kita akan segera memiliki gedung gereja sendiri di tempat ini.

Bagaimana kita mengalami janji Tuhan di tahun ini, yaitu Greater Miracles, Blessings, and Promotions?

Melalui Kisah 9:32-43, ada beberapa hal yang harus kita lakukan untuk mengalami mujizat untuk penuaian yang lebih besar lagi:

  1. Doa
    Untuk mengalami mujizat yang lebih besar, dibutuhkan doa yang dilahirkan dari iman. Seringkali umat Tuan datang dalam keputusasaan, tetapi kita harus berdoa dengan iman berdasarkan janji Tuhan.
  2. Perkataan
    Kita harus memiliki perkataan iman. Katakan kepada usahamu perkataan yang membangun. Katakan kepada penyakitmu bahwa engkau sudah disembuhkan. Katakan kepada ekonomimu bahwa engkau sudah diberkati. Katakan kepada keluargamu bahwa keluargamu sudah dipulihkan!
    Kita pasti akan menuai apapun yang kita perkatakan, entah itu perkataan yang baik maupun yang buruk. Oleh sebab itu, pastikan setiap hari perkataan kita adalah perkataan yang baik, yang menghidupkan, yang membangkitkan.
  3. Tindakan
    Seperti perempuan yang sakit pendarahan melangkah untuk menjamah jubah Yesus dengan percaya, asal ia menjamah jubah Yesus maka sakitnya akan disembuhkan, demikian juga kita harus melangkah dengan iman.