Ayo menabur yang baik (Pdt Sutadi Rusli)
Pesan Gembala | |
---|---|
Ibadah | Ibadah Raya |
Tanggal | Minggu, 9 Februari 2025 |
Gereja | GBI Danau Bogor Raya |
Lokasi | Grha Amal Kasih |
Kota | Bogor |
Khotbah lainnya | |
| |
|
Tuhan berpesan kepada kita dalam Tahun Penuaian ini, pertama kita harus menabur kesabaran. Proses Tuhan akan berjalan, tapi tetaplah berharap pada Tuhan, maka Saudara akan menerima janji Tuhan. Kedua, kita harus menabur kekudusan. Kekudusan adalah prinsip, tonggak utama bagi orang percaya.
Shalom dan selamat pagi, semua diberkati Tuhan? Amin!
Puji Tuhan, tahun 2025 adalah Tahun Penuaian! Siapa mau menuai? Semua mau menuai? Amin! Saudara mau menuai yang baik? Amin! Kalau Saudara mau menuai yang baik, Saudara harus menabur yang baik. Ini adalah satu prinsip rohani. Waktu kita menabur yang tidak baik, maka kita juga akan menuai yang tidak baik. Tapi di kala kita menabur yang baik, janji Tuhan, pasti kita semua akan menuai yang baik bagi kemuliaan Tuhan.
Ada seorang tokoh dalam Alkitab Saudara dan saya, bernama Yusuf. Perjalanan Yusuf ini adalah perjalanan yang luar biasa penuh pergumulan demi pergumulan, sejak dia mendapatkan satu visi, mimpi dari Tuhan. Dia pegang mimpi itu, dan bukan hanya perkara sebentar, tapi lama sekali hingga akhirnya dia menjadi orang kedua di Kerajaan Mesir. Dia menjadi orang yang penuh kuasa di Mesir. Tentu ini ada perjalanan yang dia lakukan, sehingga Tuhan memberkati dia menjadi seorang yang begitu berkuasa.
Mari kita belajar, apa yang dilakukan oleh Yusuf, dan ini menjadi pelajaran buat Saudara dan saya.
#1 Menabur kesabaran
Pelajaran pertama yang dilakukan oleh Yusuf yaitu dia menabur kesabaran. Berapa lama Yusuf sejak mendapatkan mimpi, sampai akhirnya jadi orang kedua? 13 tahun! Itu lama atau sebentar? Lama! Tapi Yusuf sabar.
Dalam Ibrani 6:15,
- Abraham menanti dengan sabar dan dengan demikian ia memperoleh apa yang dijanjikan kepadanya.
Ingat dengan baik, Abraham itu menanti dengan sabar. Berapa lama sejak janji Tuhan kepada Abraham hingga dia mendapatkan anaknya Ishak? Sampai 25 tahun! Lebih lama lagi dari Yusuf. Betul-betul lama satu perjuangan 25 tahun, seperempat umur Abraham dia menunggu dan menunggu.
Tapi Abraham menunggu dengan sabar. Yusuf menunggu dengan sabar di dalam penantiannya. Kita suka tanya, kenapa Pak saya berdoa ngga dijawab-jawab, saya sudah menunggu lama Pak.
Saudara, ada doa yang hari ini kita doa, langsung Tuhan jawab. Tapi ada doa yang sudah sekian lama kita doakan, Tuhan belum berikan jawaban. Dengar baik gereja Tuhan. Yusuf perlu waktu 13 tahun. Abraham perlu waktu 25 tahun. Pada kurun waktu ini, Tuhan sedang memproses Yusuf. Dia mau bentuk karakter Yusuf, Dia mau bentuk karakter Abraham. Dia proses kehidupan Yusuf dan Abraham. Jadi kalau doa kita hari ini belum dijawab-jawab, Saudara harus tahu bahwa Dia sedang membentuk karakter Saudara. Dia sedang memproses hidup kita. Semua siap diproses Tuhan agar janji-janji Tuhan digenapi? Amin!
Tapi ada yang maunya bypass. Maunya cepat sekali. Sekarang kan semuanya serba instan. Ada mi instan, ada makanan instan, jalan tol. Seperti kereta api cepat, Whoosh! Serba kepingin cepat. Tapi cara Tuhan bukan begitu. Dia mau bentuk Saudara terlebih dahulu. Sampai Saudara betul-betul selesai dibentuk, di situlah janji-janji Tuhan akan Tuhan genapi dalam hidup kita. Pada waktu kita dibentuk, waktu kita diproses Tuhan, cuma satu kata, sing sabar! Itu pesan Tuhan, yang sabar ya!
Mungkin kita sedang berdoa untuk suami, mungkin untuk istri, untuk anak-anak kita, kita berdoa untuk usaha pekerjaan kita. Ayo saya mau ajak kita periksa, kenapa belum dijawab? Apakah saya sedang dibentuk? Apakah ada hal-hal yang ngga bagus. Ayo bereskan. Waktu Tuhan adalah waktu yang terbaik. Kairosnya Tuhan adalah Kairos yang terbaik! Amin!
Tahun 2002, lebih kurang 23 tahun yang lalu, para hamba-hamba Tuhan di Rayon 7, mulai berdoa untuk punya tempat sendiri sebagai jemaat. Oh kita berdoa dan berdoa. Setiap minggu kita berdoa, kita berpuasa setiap minggu, bawa dalam doa puasa. Tapi kok rasanya ngga dapat jawaban.
Setahun lewat, dua tahun lewat, 5 tahun lewat, 10 tahun lewat, 15 tahun lewat. Eh akhirnya tibalah jawaban Tuhan. Justru Dia kasih kita mujizat di tengah-tengah kondisi yang tidak menentu, di tengah-tengah pandemi COVID-19, sehingga sejak tahun 2022 kita bisa pakai tempat ini, Gedung Grha Amal Kasih, bagi kemuliaan Tuhan. Dua puluh tahun bukan perkara yang sederhana, tapi kita semua sabar, sabar berdoa, sabar berpuasa, sabar berharap kepada Tuhan. Percaya akan janji Tuhan, satu kali kelak janji Tuhan pasti digenapi oleh Tuhan.
Saya sedang mempersiapkan untuk kita nanti mengajukan IMB untuk gereja. Tentu kita perlu berpartisipasi, nanti kalau ada di antara Bapak/Ibu/Saudara yang bertempat tinggal di daerah Danau Bogor Raya, nanti akan diminta bantuannya untuk memberikan satu persetujuan. Kita perlu mengumpulkan baik dari jemaat yang ada di sekitar gedung ini, maupun juga dari lingkungan yang ada di sekitar gereja ini.
Tentu ini menjadi bagian daripada kita bersama-sama untuk kita bawa dalam doa. Kita percaya, kalau Tuhan sudah janji, sekali waktu pasti Tuhan akan genapi. Tapi kita tidak tergantung pada manusia, karena terkutuklah orang yang bergantung kepada manusia, tapi diberkatilah orang yang bergantung kepada Tuhan. Amin!
Jadi nomor satu, kita berdoa, kita minta pertolongan Tuhan tuntunan Tuhan. Apa yang mustahil buat kita tidak ada yang mustahil buat Tuhan!
#2 Menabur kekudusan
Berikutnya, apa yang dilakukan oleh Yusuf sehingga dia menjadi orang kedua yang begitu powerful? Ternyata dia menabur kekudusan!
- Tetapi hendaklah kamu menjadi kudus di dalam seluruh hidupmu sama seperti dia yang kudus, yang telah memanggil kamu, sebab ada tertulis: Kuduslah kamu, sebab aku Kudus.
Tanpa kekudusan tidak seorang pun melihat Tuhan! Haleluya! Ini menjadi tonggak utama buat orang percaya. Percuma saya khotbah di tempat ini setiap hari, khotbah ke sana kemari tapi hidup saya ngga kudus. Percuma! Maaf, Saudara percuma saja datang beribadah, Saudara rajin baca Alkitab, rajin berdoa, tapi Saudara ngga hidup kudus. Maaf, percuma! Karena kekudusan adalah tonggak utama bagi orang Kristen, itu adalah nomor satu dalam kehidupan kita.
Ada pengajaran di luar yang mengajarkan sekali selamat tetap selamat. Memang keselamatan di itu cuma-cuma dari Tuhan, gratis dikasih oleh Tuhan! Tetapi dalam perjalanan kita, kita mesti jaga keselamatan itu. Mungkin saja kita jatuh dalam dosa, tapi yang paling penting, kita kembali lagi pada Tuhan. Kita bertobat sungguh-sungguh. Setelah terima keselamatan, kita tidak bisa hidup seenaknya saja, semberono, oh berhenti lakukan itu.
Kita belajar dari Yusuf, di mana waktu itu dia tinggal di rumah Bapak Potifar. Istrinya namanya Tante Potifar. Rupanya Tante Potifar ini naksir sama Yusuf yang ganteng, gagah, baik, kerjanya luar biasa bagusnya. Kenapa? Karena Yusuf disertai Tuhan. Waktu perjalanan hidup Saudara disertai Tuhan, Tuhan akan membawa Saudara semakin naik dan bukan turun. Keberhasilan dan keberuntungan menyertai setiap perjalanan Saudara. Amin!
Satu waktu, karena saking udah naksir ini Tante Potifar, dia merayu Yusuf. Bukan sekali, tapi berulang-ulang! Tapi kita pelru belajar dari Yusuf. Dia ngga jatuh, dia katakan:
- bahkan di rumah ini ia tidak lebih besar kuasanya daripadaku, dan tidak ada yang tidak diserahkannya kepadaku selain dari pada engkau, sebab engkau istrinya. Bagaimanakah mungkin aku melakukan apa kejahatan yang besar ini dan berbuat dosa terhadap Allah? (Kejadian 39:9)
Ada banyak orang berpikir, punya paradigma, selingkuh itu mah dosa kecil. Berzina itu mah biasa. Tapi kita baca apa yang Alkitab katakan? Selingkuh, perzinahan, itu adalah kejahatan besar! Camkan dengan baik!
Perusahaan, satu produksi, dia tahu apa kelemahan dan kekuatan produknya. Supaya bisa lihat di mana dia perlu menutupi kelemahannya dan meningkatkan kekuatannya. Saya juga mesti begitu. Saudara juga mesti begitu. Kalau kita tahu kelemahan kita, kita mesti hindari! Jangan justru didatangi!
Ada istilahnya mata keranjang. Saudara pernah dengar kan, dasar laki-laki mata keranjang! Ada lagi mata duitan. Tapi di sini mah ngga ada, semua Saudara punya hati lebih suka memberi daripada menerima, sehingga setiap Saudara diberkati Tuhan! Jadi laki-laki kelemahannya di mata, dan yang wanita lemahnya itu katanya di telinga. Oh dindaku, wajahmu bulat seperti kue keranjang. Rambutmu panjang seperti buntut kuda. Dagumu seperti buntut merpati. Alismu seperti semut yang beriring. Waduh begitu dengar, dirayu-rayu, akhirnya kelepek-kelepek. Hati-hati! Kita perlu tahu di mana kelemahan kita.
Seperti Yusuf, kita harus belajar untuk lari waktu kita digoda, waktu kita tahu ini kelemahan, kita harus pergi dan jangan dihampiri.
Penutup
Mari Saudara yang dikasihi Tuhan, Tuhan pesan kepada kita dalam Tahun Penuaian ini,
- Yang pertama, kita menabur kesabaran. Kalau doa Saudara belum dijawab, jangan lari ke mana-mana, tetap pegang Tuhan, tetap bergantung sama Tuhan, tetap berharap pada Tuhan! Diproses, dibuangi kotorannya, tidak apa-apa, proses itu berjalan tapi Saudara akan menerima janji Tuhan!
- Yang kedua, kita menabur kekudusan. Itu adalah prinsip, tonggak utama, bagi orang percaya. Ayo kita hidup kudus, supaya sekali kelak pada waktu Tuhan datang, kita semua bertemu dengan dia.
Tuhan memberkati!