Merdeka (Pdt Sutadi Rusli)

Dari GBI Danau Bogor Raya
Lompat ke: navigasi, cari

Karena kita mempunyai banyak saksi, bagaikan awan yang mengelilingi kita, marilah kita menanggalkan semua beban dan dosa yang begitu merintangi kita, dan berlomba dengan tekun dalam perlombaan yang diwajibkan bagi kita. (Ibrani 12:1)

Shalom, bulan ini kita ada dalam bulan Agustus, HUT ke-79 Republik Indonesia yang begitu penting buat kita. Tema hari ini adalah Merdeka! Dari satu tema ini saya mau bagikan beberapa hal, dan mari kita bukan hanya jadi pendengar tapi kita semua adalah pelaku-pelaku Firman.

Kalau kita ada dalam bulan Agustus, di mana-mana ada perlombaan demi perlombaan, ada balap karung, naik pohon pinang, masuk kelereng, makan kerupuk, tarik tambang, dan segala macam perlombaan. Gereja kita, anak-anak muda kita mengadakan Jeremiah Cup, di mana sejak minggu lalu ada pertandingan nomor satu, ada Cerdas Cermat. Anak-anak muda ternyata brilian, mengerti, ingat akan Firman Tuhan. Selain itu, juga dibuka pertandingan e-Sport, yaitu permainan game di sini Minggu lalu diadakan e-Sport yaitu Mobile Legends. Juga nanti ada perlombaan badminton dan basket. Di mana-mana ada perlombaan demi perlombaan.

Perlombaan yang diwajibkan

Karena kita mempunyai banyak saksi, bagaikan awan yang mengelilingi kita, marilah kita menanggalkan semua beban dan dosa yang begitu merintangi kita, dan berlomba dengan tekun dalam perlombaan yang diwajibkan bagi kita. (Ibrani 12:1)

Saudara yang dikasihi Tuhan, setiap kita sebagai orang percaya, seperti dalam Ibrani 12:1, ada kata-kata perlombaan yang wajib. Hari-hari ini kita melihat dunia dipenuhi perlombaan-perlombaan untuk kaya, kecantikan, tenar, siapa yang kuat, gelar, kekuasaan, macam-macam perlombaan yang dipertontonkan dunia hari-hari ini. Tapi ada satu perlombaan yang Saudara dan saya, mau tidak mau, suka tidak suka, Tuhan mau kita harus ikut dalam perlombaan itu.

Rasul Paulus katakan aku telah mengakhiri pertandingan yang baik. Aku telah mencapai garis akhir dan aku telah memelihara iman!

Jadi, pertandingan yang baik, Saudara dan saya harus lakukan, tidak ada kata lain, nomor satu sebagai orang percaya adalah pertandingan atau perlombaan iman. Amin!

Kita mesti ikut dalam situ, suka tidak suka Saudara dan saya harus ada dalam pertandingan yang baik. Siapa mau mencapai garis akhir dan mendapatkan mahkota kehidupan? Tidak ada kata lain harus masuk dalam perlombaan-perlombaan yang namanya perlombaan iman.

Ini yang Tuhan mau dalam kehidupan kita. Saudara, seringkali kita mungkin tidak sadar kalau orang tanya kapan kita mulai perlombaan iman itu? Sejak kita menjadi orang percaya. Di situ kita mesti masuk dalam gelanggang dan ikut berlari, sampai satu waktu kita sampai di garis akhir dan menerima mahkota kehidupan, kemuliaan dan tinggal bersama-sama Tuhan Yesus Kristus!

Semua mau ikut perlombaan yang baik? Siap tidak siap, kita harus ikut perlombaan yang baik, yaitu perlombaan iman!

Saksi bagaikan awan mengelilingi kita

Ibrani 12:1,

Karena kita mempunyai banyak saksi, bagaikan awan yang mengelilingi kita, marilah kita menanggalkan semua beban dan dosa yang begitu merintangi kita, dan berlomba dengan tekun dalam perlombaan yang diwajibkan bagi kita.

Dalam perlombaan iman ini ada hambatan-hambatan. Selain hambatan, dituliskan ada banyak saksi. Apa yang bisa membuat Saudara dan saya terhambat dalam perlombaan iman? Nomor satu berbicara mengenai saksi bagaikan awan.

Sadar tidak sadar, tahu tidak tahu, kita ini dilihat banyak orang. Saya mau gambarkan, kita ini dalam posisi, seperti dalam etalase toko. Ada pakaian yang bagus, barang-barang yang bagus, biasanya etalase itu lebih terang lampunya. Supaya kita yang dari luar bisa melihat lebih jelas ke dalam etalase itu. Kita semua adalah anak-anak Tuhan dan terang itu ada dalam pribadi lepas pribadi. Setiap kita adalah garam dan terang bagi dunia ini.

Terang itu lebih terang dari dunia yang dalam kegelapan. Orang lihat, lalu ada orang jalan lihat etalase itu, waktu lihat barang itu, komentarnya macam-macam. Ada yang bilang ah itu barang jelek jahitannya, kulitnya jelek. Tapi ada yang bilang ini barang luar biasa bagus, bener-bener top!

Di sekitar kita sebagai orang-orang dalam terang ada banyak saksi, bagaikan awan,

  • ada awan yang hitam dan
  • ada awan yang putih.

Awan yang putih berbicara mengenai hebat, mendorong, membangun, menguatkan. Tapi ada awan hitam yang mendiskreditkan, melemahkan, menghancurkan kehidupan kita. Itu yang bisa membuat kita ngga masuk dalam perlombaan yang diwajibkan yaitu perlombaan iman.

Ada hambatan-hambatan, ada awan hitam yang lebih kita dengarkan, padahal ada awan putih yang jauh lebih berharga dalam hidup kita bahwa kita adalah anak-anak Tuhan, orang-orang percaya yang diberkati Tuhan, biji mata Tuhan ! Amin!

Dua-tiga hari lalu ada yang tanya. Pak, kenapa ya kita sebagai orang-orang Kristen itu kok begitu sering dimusuhi? Ini begini-begitu. Lalu saya bilang, baca di Injil, begitu banyak yang Tuhan Yesus sampaikan bahwa kamu akan dibenci oleh semua orang, oleh karena nama-Ku. Saudara makin terang, makin hidup kudus, bukan makin disenangi orang, tapi kita bisa dibenci banyak orang. Tapi kita tetap harus hadir dalam setiap perlombaan iman, mencapai garis akhir, mendapatkan mahkota iman. Halangan-halangan boleh ada tapi kita tetap berlari dan berlari.

Tanggalkan semua beban dan dosa

Selain saksi yang bagaikan awan, marilah kita menanggalkan semua beban.

Pernah lihat orang lari sprint 400 meter, marathon 5 km? Apa dia bawa ransel di belakangnya? Tidak pernah! Kalau bisa pakaiannya seenteng mungkin, seringan mungkin, supaya larinya bisa lebih lama dan cepat.

Dalam perlombaan orang percaya, yang dibutuhkan adalah ketahanan. Karena apa? Karena perjalanan kita panjang! Kita perlu ketahanan, bukan yang cepat-cepat dan semangat luar biasa tapi besoknya sudah melempem. Baru sungguh-sungguh setahun, tiba-tiba sudah hilang. Tuhan mau kita dalam pertandingan yang baik ini, kita makin naik dan makin naik. Beban ini harus dilepas.

Dua macam beban

  1. Beban bersama-sama
  2. Sekitar akhir tahun 2020, bulan Desember saya masih ingat, Tuhan terus ingatkan kepada saya. Kita punya tanah ini dan Tuhan dorong saya ayo kita mulai bangun gedung ini. Saya berdoa, saya sharing sama keluarga, sudah kita bawa dalam doa. Belum saya Sharingkan kepada yang lain. Saya dikasih beban oleh Tuhan, gedung ini bangun. Sekolah ini bangun. Tidak cukup itu aja, saya sharing kepada para pemimpin yang lain. Itu beban bersama-sama, saya bagikan beban yang Tuhan berikan itu kita bawa bersama-sama.

    Kalau ini boleh terjadi, semua karena kebersamaan, karena unity di antara kita, dukungan setiap Saudara! Haleluya! Segalanya bagi kemuliaan Tuhan!

  3. Beban pribadi
  4. Selain beban bersama-sama, ada beban pribadi. Setiap pribadi punya masalah. Kita punya beban pergumulan kita tiap pribadi, keluarga, punya beban masalah, usaha, pelayanan, macam-macam beban kita.

    Ketika aku berbeban berat, kudatang kepada Yesus
    Dia b'rikan damai dan sukacita, sejahtera dalam hatiku
    Ketika aku berputus asa, kudatang kepada Yesus
    Dia bebaskanku, dan lepaskanku,
    Kini aku jadi baru

    Kita punya beban, pergumulan, Tuhan bilang sama kita, kamu yang letih lesu dan berbeban berat, datanglah kepada-Ku! Ada undangan yang Tuhan berikan kepada kita, Saudara dan saya.

    Bulan-bulan ini biasanya banyak orang menikah, banyak undangan. Tapi ada undangan di atas undangan. Ketika punya pergumulan, datanglah pada Dia.

    Sekitar 2 minggu lalu, Tuhan ingatkan, banyak jemaat Tuhan mengalami pergumulan, beban demi beban, tetapi ada jemaat yang menghadapi beban itu dengan hati yang tawar. Padahal Firman Tuhan katakan waktu hati kita tawar kecillah kekuatan kita. Kalau buka bahasa Inggris, hati yang tawar itu bicara hati yang berserakan, berantakan. Karena berantakan, tidak lagi punya kekuatan untuk berdoa, menaruh pengharapan, bergantung lagi pada Tuhan. Tuhan tidak mau kita punya hati yang tawar, tapi hati yang penuh pengharapan, sukacita, terus berharap pada Tuhan, dan tetap berdoa dalam nama Tuhan Yesus Kristus!

    Mungkin hari-hari ini rasanya begitu berat dan putus asa. Ingat, di dalam Tuhan tetap ada pengharapan, tidak ada putus asa, ada jalan keluar, kesembuhan, kekuatan-kekuatan baru. Haleluya!

Penutup

Tetapi dalam semuanya itu kita lebih dari pada orang-orang yang menang, oleh Dia yang telah mengasihi kita. (Roma 8:37)

Dalam setiap perlombaan, balap karung, tarik tambang, masukin belut ke botol, pasti ada yang menang dan ada yang kalah. Tetapi luar biasa Tuhan kita, ayat ini, kita sebagai orang-orang percaya dan masuk dalam perlombaan iman, kita semua adalah lebih daripada pemenang! Amin!

Ada seorang Hamba Tuhan, Basilea Schlink, lahir 1904, menulis satu buku berjudul Temptation. Dia melakukan survei, lalu dia bilang, ada 40 dosa, tapi dari 40 dosa itu mengerucut pada 3 dosa utama yang membuat kejatuhan bagi manusia sehingga kita menjadi jatuh.

Sebab semua yang ada di dalam dunia, yaitu keinginan daging dan keinginan mata serta keangkuhan hidup, bukanlah berasal dari Bapa, melainkan dari dunia. (1 Yohanes 2:16)

Dia katakan, ini menjadi sumber dari dosa yang lain: keinginan daging, keinginan mata, dan keangkuhan hidup!

Tuhan pesankan, mau tidak mau kita pasti masuk dalam perlombaan yang diwajibkan: perlombaan iman! Tapi kita akan menjadi pemenang, kita mengakhiri pertandingan dengan baik, kita mencapai garis akhir, dan kita memelihara iman! Amin!

Tuhan memberkati semuanya.

Video