Bertobatlah, sebab Kerajaan Surga sudah dekat! (Pdt Sutadi Rusli)

Dari GBI Danau Bogor Raya
Lompat ke: navigasi, cari

Tuhan mengingatkan kepada kita pada hari-hari ini, waktu itu Yohanes Pembaptis berseru-seru: Bertobatlah! Sebab Kerajaan Surga sudah dekat! Firman ini diulangi lagi oleh Tuhan Yesus, Bertobatlah! Sebab Kerajaan Surga sudah dekat!

Ulangan 28:3-8,

Diberkatilah engkau di kota dan diberkatilah engkau di ladang.
Diberkatilah buah kandunganmu, hasil bumimu dan hasil ternakmu, yakni anak lembu sapimu dan kandungan kambing dombamu.
Diberkatilah bakulmu dan tempat adonanmu.
Diberkatilah engkau pada waktu masuk dan diberkatilah engkau pada waktu keluar.
TUHAN akan membiarkan musuhmu yang maju berperang melawan engkau, terpukul kalah olehmu. Bersatu jalan mereka akan menyerangi engkau, tetapi bertujuh jalan mereka akan lari dari depanmu.
TUHAN akan memerintahkan berkat ke atasmu di dalam lumbungmu dan di dalam segala usahamu; Ia akan memberkati engkau di negeri yang diberikan kepadamu oleh TUHAN, Allahmu.

Shalom Bapak/Ibu, Saudara yang dikasihi Tuhan. Tepat pada hari Selasa, tanggal 11 Juni 2024, adalah ulang tahun ke-29 dari gereja induk kita Danau Bogor Raya. Tidak terasa perjalanan 29 tahun dan Tuhan terus menambah-nambahkan cabang-cabang yang ada, jemaat-jemaat yang ada, bukan karena kekuatan kita, tidak ada bisa kita banggakan, tapi semua adalah anugerah Tuhan.

Hari-hari ini kita sedang menuju satu goal 2033: EveryONE - Reaching Every Person on Earth, itu menjadi tugas Saudara dan saya semuanya untuk menjangkau jiwa yang ada agar satu kali kelak mereka bertemu dengan Tuhan Yesus secara otentik, bahkan bertekuk lutut dan mengaku Yesus adalah Tuhan dan Juruselamat.

Menjadi sesuatu yang harus kita sikapi yaitu tema yang Tuhan berikan pada kita pada hari ini, waktu itu Yohanes Pembaptis berseru-seru: Bertobatlah! Sebab Kerajaan Surga sudah dekat! Firman ini diulangi lagi oleh Tuhan Yesus, Bertobatlah! Sebab Kerajaan Surga sudah dekat!

Kalau kita mendengar kata bertobat, kita pikir itu untuk orang-orang yang belum mengenal Tuhan Yesus. Itu salah. Kata-kata bertobat ini bukan hanya untuk orang yang ada di luar, tapi harus dimulai dari gereja dulu, saya dulu, Saudara dulu sebagai orang-orang percaya semuanya. Itu tidak bisa dilakukan hanya waktu kita datang perjamuan kudus, tapi harus kita lakukan setiap hari, kita datang dan minta ampun kepada Tuhan, itu menjadi satu pesan inti bagi kita, kalau kita tidak mau kehilangan kasih karunia Tuhan.

Apa bedanya mengaku dosa dan bertobat? Kita bisa mengaku dosa tapi belum tentu bertobat. tapi kalau kita bertobat, kita pasti sudah mengaku dosa. Aduh Tuhan, saya salah. Kita datang perjamuan kudus, ada sesuatu yang Tuhan ingatkan, kita akui di hadapan Tuhan. Tapi besoknya kita jatuh lagi, lusa jatuh lagi, itu namanya belum bertobat, hanya sekedar ngaku di hadapan Tuhan. Tuhan mau kita ini memiliki pertobatan.

Apa makna pertobatan? Bertobat atau metanoia, yaitu perubahan dalam roh, hati, pikiran, dan perbuatan.

Ada banyak tokoh dalam Alkitab yang memiliki pertobatan yang sejati. Ada 2 tokoh yang mau saya bagikan pada pagi hari ini:

  1. Pertama, seorang kepala pemungut cukai, Zakheus.
  2. Waktu Yesus datang ke kota Yerikho, eh ada satu orang pemungut cukai, kaya raya, mau ketemu sama Tuhan Yesus, dia naik ke atas pohon, akhirnya Tuhan lihat dia dan suruh turun. Saya mau makan di rumah kamu, dan disambut luar biasa oleh Zakheus. Sejak itu dia ada bersama-sama Tuhan Yesus di rumahnya. Lalu Zakheus katakan, hari ini, aku akan memberikan setengah dari kekayaanku kepada orang miskin dan kalau ada yang aku peras, aku akan kembalikan 4x lipat.

    Perubahan yang luar biasa, dari seorang yang minta terus, tapi saat bertemu Tuhan Yesus, dia berubah radikal luar biasa, menjadi orang yang memberi, kasih ke orang miskin, ke orang yang diperas. Itu perubahan yang radikal.

  3. Ada satu tokoh lagi yaitu, Paulus, awalnya namanya Saulus.
  4. Saulus artinya besar dan hebat. Orang-orang yang percaya Tuhan Yesus waktu itu dianiaya sama Saulus, tapi satu waktu dalam perjalanannya ke Damsyik, Tuhan bertemu dengan dia, akhirnya dia berubah 180 derajat. Saulus yang merasa hebat, kuat, berubah menjadi Paulus, artinya kecil, rendah hati.

Mari kita simak pada diri kita. Apakah kita sudah mengalami perubahan dalam hidup kita? Saya tahu, saya kenal ada banyak hamba-hamba Tuhan, jemaat-jemaat Tuhan yang saya kenal, bagaimana terjadi perubahan dalam hidupnya yang radikal. Dari yang dulu seperti itu, sekarang menjadi jemaat-jemaat Tuhan yang memberkati banyak orang.

Bedanya apa antara Raja Saul dan Raja Daud? Paling sederhana adalah dalam pertobatan. Saul bikin kesalahan, ditegur oleh Nabi Natan, lalu kasih seribu satu alasan, saya tidak begini-begitu. Tapi waktu Daud bikin kesalahan, lalu Nabi Natan datang kepada Raja Daud, Daud tidak kasih argumentasi, langsung iya saya salah, dia langsung bertobat, seperti dalam Mazmur 51.

Kalau kita salah, tidak usah argumen macam-macam. Salah ya salah, kita ngaku di hadapan Tuhan, dan Tuhan pasti sanggup memulihkan pribadi lepas pribadi, asal kita punya kerendahan hati. Daud punya kerendahan hati, tidak ada alasan, argumentasi, ba-bi-bu, langsung dia minta ampun pada Tuhan. Sehingga Tuhan katakan, Daud adalah orang yang berkenan di hati Tuhan.

Apa akibat kalau tidak bertobat?

Pertanyaannya, apa sih akibatnya kalau kita tidak bertobat?

#1 Yang terdahulu akan menjadi yang terakhir

Matius 19:30,

Tetapi banyak orang yang terdahulu akan menjadi yang terakhir, dan yang terakhir akan menjadi yang terdahulu."

Firman Tuhan ini terus mengingatkan kepada saya, dan perlu Saudara ingat dalam hidup Saudara. Kita sudah lama menjadi orang Kristen, kita merasa udah hebat, lalu kita pikir kita tidak akan jatuh lagi. Oh tidak. Yang terdahulu bisa jadi yang terakhir, bahkan bisa hilang. Paulus katakan dalam 1 Korintus 9:27,

Tetapi aku melatih tubuhku dan menguasainya seluruhnya, supaya sesudah memberitakan Injil kepada orang lain, jangan aku sendiri ditolak.

Jangan sampai kita beritakan Injil, beri kesaksian, melayani, lakukan hal-hal yang luar biasa, akhirnya kita sendiri ditolak karena kita tidak memiliki pertobatan. Pertobatan harus dimulai dari diri Saudara, karena Rumah Tuhan harus dimurnikan terlebih dahulu. Waktu Rumah Tuhan dimurnikan, menjadi terang dan garam, banyak jiwa akan bertekuk lutut mengaku Yesus adalah Tuhan.

Jangan sampai kita ini ditolak. Kita yang terdahulu, yang sudah 10-20 tahun jadi orang percaya, tapi akhirnya jadi yang belakangan. Orang-orang yang kita Injili, lebih menggebu-gebu hidup sungguh-sungguh dalam Tuhan, kita malah ngga dapat apa-apa.

Ini peringatan buat Saudara dan saya.

#2 Kaki dian akan diambil Tuhan

Wahyu 2:4-5,

Namun demikian Aku mencela engkau, karena engkau telah meninggalkan kasihmu yang semula.
Sebab itu ingatlah betapa dalamnya engkau telah jatuh! Bertobatlah dan lakukanlah lagi apa yang semula engkau lakukan. Jika tidak demikian, Aku akan datang kepadamu dan Aku akan mengambil kaki dianmu dari tempatnya, jikalau engkau tidak bertobat.

Ini peringatan buat jemaat Efesus, buat saya, buat setiap Saudara. Amin! Tuhan bilang, kita harus kembali pada kasih yang semula. Kalau kamu tidak bertobat, Aku akan ambil kaki dian itu!

Zaman dulu ngga ada petromaks, lampu batu batere, lampu handphone. Dulu untuk menerangi ruangan, orang pakai kaki dian dengan tujuh lampu. Terang ruangan itu semuanya. Kaki dian berbicara juga hadirat Tuhan. Waktu kita tidak bertobat, yang terjadi adalah gelap, kaki diannya diambil oleh Tuhan. Hidup kita gelap, masa depan kita gelap, perjalanan-perjalanan kita menjadi perjalanan yang gelap, rumah tangga kita menjadi gelap, karena kita ngga bertobat. Sudah diperingatkan, sudah kekasih tahu, diingatkan Tuhan, tapi kita keras hati, bebal, akhirnya ya sudah sama Tuhan mau ngga mau diambil kaki diannya.

Kalau satu gereja, satu rumah tangga, kehilangan kaki dian, kehilangan hadirat Tuhan, kita kacau. Kita perlu hadirat Tuhan, karena hadirat Tuhan membawa kesembuhan, pemulihan, pertolongan, berkat demi berkat dalam setiap kehidupan kita. Kita perlu hadirat Tuhan! Jaga terang itu, jaga hadirat Tuhan dalam hidup Saudara agar kita tidak kehilangan segala berkat Tuhan.

Apakah ada pertobatan setelah kematian?

Satu waktu ada yang bertanya, Pak, kalau setelah kematian, itu ada pertobatan ngga? Masih ada waktu untuk bertobat ngga?

Memang dalam beberapa agama, ada reinkarnasi, ada pengInjilan orang mati, macam-macam. Tapi kita menganut satu ketetapan dari Sinode GBI, seperti jelas tertulis dalam Ibrani 9:26-27,

Sebab jika demikian Ia harus berulang-ulang menderita sejak dunia ini dijadikan. Tetapi sekarang Ia hanya satu kali saja menyatakan diri-Nya, pada zaman akhir untuk menghapuskan dosa oleh korban-Nya.
Dan sama seperti manusia ditetapkan untuk mati hanya satu kali saja, dan sesudah itu dihakimi,

Melalui ayat ini, Tuhan ingatkan, ayo sepanjang kita diberikan kehidupan, sepanjang kita masih diberikan kehidupan, pagi-pagi kita bangun, terima kasih Tuhan saya sehat, masih diberikan kehidupan, itu bicara mengenai kesempatan masih ada. Belum tentu kesempatannya ada lagi! Belum tentu! Sepanjang masih ada kesempatan, ayo pergunakan sebaik-baiknya. Kalau itu lewat, tidak ada lagi yang nanti akan mengInjili. Ingat kan kisah mengenai Lazarus dan orang kaya, setelah mereka mati ada satu jurang pemisah, tidak bisa didatangi lagi.

Penutup

Bagian terakhir, Tuhan ingatkan pada kita.

Barangsiapa Kukasihi, ia Kutegor dan Kuhajar; sebab itu relakanlah hatimu dan bertobatlah! (Wahyu 3:19)

Bapa yang sayang sama anaknya, pasti kalau anaknya salah itu dimarahi. Pasti ditegur. Sekali tidak bisa, mungkin bisa dipukul sedikit. Jadi kalau kita mengalami ditegur, ditegur, ditegur, bahkan kadang-kadang dihajar, itu adalah satu peringatan dari Tuhan, karena Tuhan Yesus masih mengasihi Saudara dan saya, supaya kita tidak pernah terhilang. Ayo relakan hati kita, supaya apa? Supaya kita semua diselamatkan dalam nama Tuhan Yesus Kristus! Amin!

Tuhan pesankan satu hal yang kuat buat kita, Bertobatlah, sebab Kerajaan Surga sudah dekat!

Ini perlu kita dengungkan kembali, supaya jangan sampai yang terdahulu menjadi yang kemudian, jangan sampai kaki dian diambil Tuhan, perjalanan Kekristenan kita bertahun-tahun menjadi sia-sia. Tapi Tuhan mau, setiap kita mengalami perjamuan kudus bersama Dia, sekali waktu kelak Dia datang kembali di awan-awan permai, kita diangkat bertemu Tuhan Yesus Kristus, dan ada satu sukacita yang luar biasa! Haleluya!

Video