The first and the last (Pdt Sutadi Rusli)

Dari GBI Danau Bogor Raya
Lompat ke: navigasi, cari

Shalom, bulan Juli ini adalah kampanye COOL. Saya mau dorong kepada setiap kita ayo kita tergabung di dalam COOL yang ada. Perlu Saudara ketahui, gereja ini 27 tahun yang lalu benihnya adalah COOL. Dari COOL yang ada kita jadikan satu ibadah raya. Saya berdoa, seratus persen juga sekarang yang ada semuanya ikut COOL. Mari, Saudara di COOL kita dapat dimuridkan, dapat bersama-sama, kesatuan hati, tumbuh bersama, dan memenangkan jiwa. Jika ibadah seperti ini kita bertemunya sebentar, fellowship-nya kurang, pengajarannya singkat, karena waktu yang harus dibatasi. Tema pada hari ini itu berbicara mengenai satu tema yaitu The First and The Last.

Saya mau cerita bagaimana ayat ini dapat keluar di dalam hidup saya. Saudara, Tuhan ingatkan kepada saya dalam satu cerita dari Matius 20:1-16. Di mana pada waktu itu ada seorang pemilik kebun anggur, dan dia perlu orang-orang bekerja di kebun anggurnya, dibayar 1 dinar 1 hari. Mereka mulai bekerja jam 6 pagi. Dia mencari orang-orang bertemu kelompok yang berikutnya lagi, mulai jam 9 pagi. Dia mencari lagi, ketemu satu kelompok lagi mulai jam 12 siang. Ternyata masih belum cukup orang yang bekerja di kebun anggurnya. Dia mencari lagi keliling, bertemu dengan kelompok berikutnya mulai jam 3 sore. Dilihat lagi ternyata masih kurang, dia mencari lagi dan kelompok berikutnya mulai jam 5 sore. Pemiliknya lihat sudah jam 6, dia panggil mandornya untuk bayar upah mulai dari yang paling terakhir, jam 5 sore dibayar 1 dinar, jam 3 sore dibayar 1 dinar, jam 9 pagi dibayar 1 dinar, sampai jam 6 pagi diberikan juga 1 dinar. 12 jam, 9 jam, 6 jam, 3 jam, 1 jam diberikan upah yang sama.

Matius 20:16

“Demikianlah orang yang terakhir akan menjadi yang terdahulu dan yang terdahulu akan menjadi yang terakhir.”

#1 Anak sulung yang suka menggerutu

Bagaimana pemilik kebun anggur dia panggil semua orang yang dari jam 6 sampai jam 5 sore ada di dalam kebun anggurnya. Ini berpesan pada kita jika kita ada pada hari ini diselamatkan dalam kuasa darah Yesus Kristus, diberkati dalam kondisi apapun juga, Saudara segalanya adalah anugerah Tuhan.

Nyanyi:

Semua karena Anugerah-Nya
Diberikan-Nya pada kita
Semua anugerah-Nya bagi kita
Bila kita dipakai-Nya

#2 Anak sulung yang suka marah-marah

Matius 20:1-16, jadi ada kelompok di mana yang jam 6 pagi waktu dibayar sama pemilik anggur, dia protes. Dia katakan, “Pak mana adil, saya kerja 12 jam, masa saya dibayar sama dengan dia yang kerjanya hanya 1 jam.” Saya mau katakan ini Kristen 12 jam, bersungut-sungut. Lalu pemilik kebun anggur itu mengatakan, “Bukankah saya berwenang untuk bayar berapa saja bukankah kita sudah sepakat dari awal.” Pemilik kebunnya mengatakan mungkin karena kamu iri hati sama yang 1 jam tadi kerja.

Saya mau bagikan cerita Lukas 15 yaitu ada tema anak bungsu yang hilang. Ada seorang bapak punya dua orang anak, yang sulung dan yang bungsu. Yang bungsu ini, papanya belum meninggal datang meminta harta warisan yang diberikan kepadanya sekarang. Bukannya disimpan warisan itu, dia hambur-hamburkan, dipakai untuk foya-foya. Dan terjadi, dia bangkrut, sampai mau makan ampas babi saja tidak dikasih.

Dia ingat kepada bapaknya, maka dia pulang. Bapaknya waktu lihat dia dari jauh dia samperin mengatakan kepada para bujangnya, “Ayo, kasih cincin, gantikan kasutnya, kasih jubah yang terbaik, dan jangan lupa kita mau mengadakan pesta ucapkan syukur, potong lembu yang sehat.” Mengucap syukur anaknya yang bungsu kembali lagi kepada bapak. Lalu yang sulung pulung mendengar dari jauh, ada musik dan rebana, dia tanya pada salah satu bujang dari bapaknya, bujangnya cerita adiknya kembali pulang diberikan cincin yang baru, kasut yang baru, jubah yang baru, dibuat pesta luar biasa. Jika Saudara baca Lukas 15, perumpamaan anak bungsu yang hilang, anak yang sulung itu marah luar biasa. Dia mengatakan, “Papa itu tidak adil, saya bertahun-tahun bersama papa, tapi saya tidak pernah dipestain.”

Saudara, tadi kita lihat yang jam 6 ini saya boleh katakan Kristen yang sulung. Kristen 1 jam itu anak bungsu. Kristen yang 12 jam, yang sulung dia protes, yang bungsu masuk

#3 Anak Sulung yang tidak melakukan Firman

Matius 21:28-31 cerita mengenai 2 orang anak laki-laki, bapaknya mengatakan kepada mereka berdua, “Nak, kalian nanti kerja di kebun anggur papa.” Yang sulung mengatakan, “Oke, siap, saya akan kerja di kebun anggur papa.” Yang bungsu mengatakan “tidak mau.” Lalu apa yang terjadi? Tuhan pesan kepada kita, “jangan sampai kita ketinggalan.”

Matius 21:31

'“Siapakah di antara kedua orang itu yang melakukan kehendak ayahnya?” Jawab mereka: “Yang terakhir.” Kata Yesus kepada mereka: “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya pemungut-pemungut cukai dan perempuan-perempuan sundal akan mendahului kamu masuk ke dalam Kerajaan Allah.”

Saudara, peringatan bagi kita. Tidak tahu berapa tahun kita sudah jadi orang percaya. 20 tahun, 10 tahun, 15 tahun, 30 tahun. Kita itu anak-anak sulung, di dalam era Pentakosta yang ketiga ini, Saudara percaya ada penuaian yang begitu besar sebelum Tuhan datang. Orang-orang yang tidak pernah kita sangka dan kita pikir, menurut level mata pandangan kita itu orang tidak ada harganya. Tapi justru mereka hari-hari terakhir dimenangkan oleh Tuhan. Orang-orang dan anak bungsu menjadi yang pertama dan akhirnya kita yang terakhir. Ini jadi peringatan bagi kita semuanya.

Penutup

Saudara kita perlu belajar hari-hari ini jangan sampai kita seperti kelompok-kelompok anak sulung dari tiga perumpamaan yang tadi.

  • Kelompok yang pertama, perumpamaan yang pertama, Matius 20 berbicara anak sulung yang menggerutu, bersungut-sungut, iri hati, jangan jadi Kristen yang suka bersungut-sungut. Jika kita boleh ada sebagaimana ada, tidak boleh bersungut-sungut, tetapi mengucap syukur dalam segala perkara. Jangan ada yang iri hati. Kita iri melihat orang-orang yang baru percaya Yesus, dipakai dan diberkati luar biasa. Hati-hati.
  • Kristen yang berikutnya lagi adalah Kristen dalam perumpamaan yang kedua Lukas 15, yaitu anak sulung yang marah melihat adiknya dibuatkan pesta, dikasih barang yang bagus. Jangan jadi Kristen yang marah-marah.
  • Kelompok berikutnya lagi, semua bicara yang permulaan, anak sulung, kita mengatakan amin tapi tidak melakukan Firman Tuhan, kita tahu banyak, dituntut banyak oleh Tuhan tapi kita tidak lakukan, jangan ketinggalan.

Saya berdoa tidak ada satu orang pun juga yang tertinggal, tetapi kita semua bertemu dengan Tuhan. Amin. (MGT)

Video