Jangan menipu! (Pdt Sutadi Rusli)

Dari GBI Danau Bogor Raya
Lompat ke: navigasi, cari

Shalom, saya percaya semua diberkati Tuhan, Amin! Tidak terasa kita sudah memasuki minggu yang kedua di bulan September 2013.

Pemilihan Kepala Daerah Bogor: Jangan "golput"!

Kabupaten Bogor tepat hari ini, 08 September 2013, mengadakan Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati. Kemudian tanggal 14 September 2013 nanti juga ada Pemilihan Walikota dan Wakil Walikota Bogor. Saudara, sebagai umat Tuhan, kita harus ambil peranan dan jangan menjadi "golput"!

Ada ungkapan, suara rakyat adalah suara Tuhan. Saudara, bagaimana Tuhan mau melakukan sesuatu bagi orang-orang pilihan-Nya, kalau Saudara sebagai anak-anak Tuhan tidak melangkah mengambil bagian? Mari, jangan ada yang "golput"! Pergunakan hak pilih Saudara dengan baik.

Para pemimpin Gereja, baik Bapa Uskup, para Romo, pemimpin di aras-aras persatuan gereja, termasuk PGIS, PGPI, bersama-sama di beberapa minggu lampau, sudah berdiskusi, dan bertemu dengan para calon Walikota dan Wakil Walikota. Kita mendengarkan pemaparan mereka dan mendapatkan spirit dari setiap pasangan ini.

Ada beberapa aras gereja pada mulanya berseberangan satu sama lain, lalu kita bertemu dan berdoa bersama kembali dan sampailah pada satu titik pada hari Kamis lalu, kita memiliki kesepakatan dalam rapat di Paroki Katedral bersama Bapa Uskup. Kita memiliki spirit yang sama dengan hati yang plong. Umat Katolik di Bogor ada sekitar 60.000 jiwa dan Kristen 95.000 jiwa. Penduduk yang berhak memilih adalah 700.000 orang penduduk. Berdasarkan evaluasi, lebih kurang yang "golput" itu 30% sehingga yang akan menggunakan hak pilih ada sekitar 500.000 jiwa. Kalau kita mendorong setiap umat Katolik dan Kristen mengambil bagian, kita bisa berkontribusi bagi Kota Bogor secara luar biasa. Kita rindu Kota Bogor lebih tertib, lebih baik dan lebih baik lagi, kita rindu Bogor menjadi kota Shalom!

Mari gunakan hak pilih kita. Kita bisa salah, tapi berdasarkan Firman Tuhan, tidak ada pemerintah, yang tidak berasal dari Allah! Amin! Setiap pribadi, mari ambil bagian, kita beramai-ramai semua pergi ke tempat-tempat pemungutan suara (TPS) yang ada. Cek apakah nama kita sekarang sudah ada atau belum. Jangan sampai "golput"!

KKR di Soe: Menggali sumur-sumur rohani

Hari Senin dan Selasa, 23-24 September 2013 yang akan datang, ada 83 hamba-hamba Tuhan yang akan bersama-sama ke Kota Soe. Beberapa bulan yang lalu, saya sudah menerangkan mengenai kota Soe. Ada yang bertanya, kenapa sih harus jauh-jauh kebaktian kebangunan rohani di sana? Di Jawa Barat saja masih banyak jiwa-jiwa yang harus dilayani. Tapi Saudara, ini adalah kehendak Tuhan untuk kita menggali sumur-sumur rohani di Kota Soe.

Tahun 1965, Soe mengalami kebangunan rohani yang luar biasa, bahkan ada hamba Tuhan dari Jerman yang meneliti dan menyatakan bahwa kebangunan rohani yang terjadi di sana paling dahsyat yang pernah terjadi di seluruh dunia.

Tahun lalu kita pernah ke sana, dan tahun ini kita akan kembali ke sana, untuk menggali sumur-sumur rohani yang ada, sehingga mujizat-mujizat yang dahsyat boleh terjadi, dan ada banyak jiwa yang mengalami pemulihan yang luar biasa. Mari, saya dorong semua mendoakan bersama-sama. Saya berterima kasih untuk setiap dukungan Saudara, baik dukungan doa dan dana, dan Tuhan pasti memberkati Saudara berlimpah-limpah!

Dalam sebuah Seminar Misi beberapa waktu yang lalu, dikatakan bahwa hari-hari ini kita harus memperhatikan kantong-kantong Kristen! Kita seringkali sibuk untuk menginjili tempat-tempat yang baru, tapi tanpa kita sadari, kantong-kantong Kristen di Indonesia itu digerogoti luar biasa. Menjadi tanggung jawab Gereja Tuhan untuk menjaga pintu-pintu di setiap kantong-kantong Kristen yang ada. Ada banyak orang Kristen di kantong-kantong Kristen mengalami kemurtadan, kehilangan iman percaya karena tidak ada lagi yang care untuk kantong-kantong itu.

Saudara, jangan lupakan di kantong-kantong Kristen ada bagian-bagian tubuh Gereja Tuhan yang digerogoti. Berdasarkan analisa para ahli, ada sesuatu, di hari-hari ini Sepupu kita bergerak luar biasa bahkan di Amerika, Eropa, di berbagai belahan dunia. Banyak negara-negara Kristen kehilangan identitas mereka. Di Eropa, gereja-gereja banyak yang kosong, bahkan berubah menjadi tempat beribadah Sepupu kita.

Hanya ada 1 negara di seluruh dunia yang mampu untuk "menangkis" intervensi yang begitu kuat, yaitu China. Kenapa? Karena di China, mereka betul-betul membatasi semua informasi yang ada. Kalau di kita begitu bebas, tapi di China sangat dibatasi. Semua dikontrol Pemerintah dan berhasil membatasi intervensi-intervensi seperti ini.

Mari kita bersama-sama berdoa, jangan apatis. Nomor satu yang harus kita lakukan adalah kita berdoa, karena doa orang benar besar kuasanya!

Jangan menipu!

Yakobus 1:22-24, Tetapi hendaklah kamu menjadi pelaku firman dan bukan hanya pendengar saja; sebab jika tidak demikian kamu menipu diri sendiri. Sebab jika seorang hanya mendengar firman saja dan tidak melakukannya, ia adalah seumpama seorang yang sedang mengamat-amati mukanya yang sebenarnya di depan cermin. Baru saja ia memandang dirinya, ia sudah pergi atau ia segera lupa bagaimana rupanya.

Mungkin Saudara bilang, "Saya tidak menipu orang, tidak menipu siapa-siapa, saya dagang bener, kerja bener, tidak pernah menipu." Puji Tuhan kalau Saudara demikian. Tapi kita barusan baca Firman Tuhan yang sederhana katakan, "menipu diri sendiri!"

Ada 3 macam cermin:

  1. Cermin aluminium foil. Kalau Saudara bentangkan aluminium foil, bisa berkaca atau tidak? Bisa, tapi buram. Kelihatan tapi samar-samar. Cermin aluminium foil bicara mengenai cermin dunia. Pantulan kita di situ adalah pantulan dunia.
  2. Satu kali ada yang mengajari di Pasar, "Pak, kalau mau untungnya gede, timbangan diberati sebelah satu ons. Kalau ada yang belanja sekilo, untung se-ons. Kalau sehari 100 kg, untungnya, sudah 10 kg. Kalau sebulan sudah 300 kg. Tidak apa-apa Pak! Di pasar-pasar mah sudah biasa!" Tapi Puji Tuhan, di sini tidak biasa! Itu adalah ukuran dunia, menghalalkan segala cara, abu-abu, yang penting saya sendiri untung. Itu cerminan dunia. Saudara, dalam wadah gereja kita, kita memiliki satu aturan. Para Gembala, hamba-hamba Tuhan, itu tidak boleh pergi dengan istri atau wanita lain. Itu ada aturan mainnya. Jadi kita tidak boleh sama-sama dengan istri orang, suami orang, berduaan di dalam mobil. Nenek bilang, berbahaya! Jadi kita harus hati-hati. Itu adalah aturan di kita. Kita mau, kita memiliki etika, sesuatu kesamaan, standar yang kita buat. Kenapa aturan-aturan ini harus dibuat? Supaya tidak membuka celah! Sebuah ilustrasi. Ada musafir jalan di padang gurun dengan menaiki unta. Suatu malam dia menginap dan dia bangun tenda. Padang gurun itu kalau siang panas luar biasa, malam dingin luar biasa. Makin malam makin dingin. Waktu dia tidur, tiba-tiba ada suara kresek-kresek-kresek. Dia pikir ada ular atau apa. Dia buka sedikit, ternyata untanya menjilati ritsletingnya. Untanya rupanya kedinginan. Dia lihat untanya, dia jatuh kasihan, lalu karena kasihan, dia buka sedikit ritsleting tendanya, supaya kepala untanya bisa masuk ke dalam. Lumayan, kepalanya nggak kedinginan, dia pikir. Sedikit demi sedikit, lama-lama untanya mendorong, dan pas subuh, untanya sudah di dalam tenda, dan si musafir sudah di luar tenda! Saudara, seperti itulah jebakan dosa. Sedikit-sedikit tidak terasa, tahu-tahu dia sudah di dalam, kitanya yang di luar!
  3. Cermin dengan kaca film. Kalau ada kaca film bisa lihat tidak? Bisa juga. Memantul. Itu adalah cermin dari orang-orang di sekitar kita. Maksudnya begini, mungkin ada yang bilang, waduh Pak Rusli mah bageur pisan (baik sekali). Tapi itu omongan orang, belum tentu murni atau ada maunya. Orang-orang di sekitar kita, bukan cermin yang sesungguhnya apa dia katakan dengan benar atau murni.
  4. Cerminnya Tuhan, yaitu Firman Tuhan.
  5. Ada sebuah cerita anak kecil, judulnya, Putri Salju. Ibu tirinya, Ratu, tiap kali harus berkaca, dia tanya, "Cermin, cermin, di dinding, siapa yang paling cantik di dunia ini? " Cerminnya lalu bilang, "Engkau yang paling cantik, Ratuku!" Waduh dia senang, karena cermin itu bilang dia yang paling cantik. Tapi satu waktu, anak tirinya sudah besar lalu cermin itu bilang, "Memang engkau cantik, tapi ada yang lebih cantik, Putri Salju." Wah dia marah besar! Cermin itu jujur. Dia ngomong apa adanya. Saudara-Saudara harus tahu, Firman Tuhan itu bicara jujur kepada kita! Tuhan bilang, hendaklah kamu bukan hanya menjadi pendengar, tapi menjadi pelaku Firman! Saya pernah kasih tahu Saudara, kalau kita lihat permainan Sepak Bola, itu ada 4 golongan. Yang pertama, golongan supporter. Lalu ada yang tukang taruhan. Ada lagi, tukang komentar, dia komentar sana-sini, tapi kalau main belum tentu bisa. Dan ada pemain sepak bolanya. Saudara, Tuhan mau kita jadi pelaku! Pelaku itu dalam terjemahan dari bahasa Grikanya adalah pemainnya! Rupanya yang seperti ini, di gereja juga ada, tapi Puji Tuhan, tentu bukan ada di sini. Di gereja juga ada 4 golongan, supporter, pokoknya disuruh Haleluya, Haleluya juga, ikutan saja. Lalu ada golongan tukang taruhan, taruhan hari ini siapa yang khotbah! Lalu ada golongan komentator, semua khotbah dikomentari, tapi disuruh khotbah, keringat dingin sendiri. Terakhir, golongan pemain, yaitu para pelaku Firman Tuhan! Amin!

Bercermin dengan Firman Tuhan

Yakobus 1:23, Sebab jika seorang hanya mendengar firman saja dan tidak melakukannya, ia adalah seumpama seorang yang sedang mengamat-amati mukanya yang sebenarnya di depan cermin.

Di Jakarta, ada Ibu-Ibu suka bawa kaca. Di mobil dia ngaca, lalu 5 menit lagi, dia ngaca. Di Gereja, sambil Pendetanya khotbah, dia ngaca lagi. Kalau dia ngaca, lalu ada jerawat kecil, bisa-bisa langsung heboh satu rumah tangga. Dia nggak mau ada sedikit pun jerawat di wajahnya. Dia mau mulus benar-benar.

Saudara, ada baiknya dari cerita itu, kita sebagai orang-orang percaya harus berkaca setiap hari pakai Firman Tuhan! Begitu lihat ada bisul sedikit, jerawat kecil, kita heboh. Ini kaca kita! Kata "mengamat-amati" di dalam bahasa Grika adalah semakin mendekati cermin. Artinya, mendekati cermin supaya makin kelihatan, supaya makin terlihat kekurangannya apa, lalu diamat-amati dan dibikin beres. Tapi ada juga yang mengamati, lalu dia pergi dan masa bodoh. Itu yang dibilang menipu diri sendiri! Tapi kita tidak ada yang mau dibilang menipu. Amin! Waktu kita lihat kaca, ada yang salah, kita segera pergi ke dokter, Dokter di atas segala dokter, Tuhan Yesus Kristus!

Pagi ini, siapa yang setiap Minggu ke Gereja? Siapa yang setiap hari baca Firman? Saudara, waktu Saudara pergi ke Gereja, tujuan Saudara pergi ke Gereja itu mau apa? Mendengarkan Firman Tuhan. Saudara buka Alkitab, setiap hari, itu mau apa? Baca Firman itu mau apa? Saudara datang jauh-jauh pergi ke Gereja untuk mendengar Firman, artinya mendekatkan wajah Saudara kepada cermin. Mendengar Firman Tuhan, baca Firman Tuhan, artinya mendekatkan wajah ketemu cermin, sehingga Saudara tahu, wajah Saudara seperti apa.

Jangan menjadi penipu!

Pertanyaannya, selanjutnya apa Saudara lakukan atau tidak? Saudara datang ke Gereja, baca Firman Tuhan setiap hari, tapi sekedar tahu dan tidak lakukan Firman Tuhan, itu sami mawon, dibilangnya apa? Penipu!

Yakobus 1:25, Tetapi barangsiapa meneliti hukum yang sempurna, yaitu hukum yang memerdekakan orang, dan ia bertekun di dalamnya, jadi bukan hanya mendengar untuk melupakannya, tetapi sungguh-sungguh melakukannya, ia akan berbahagia oleh perbuatannya.

Saya kalau tanya siapa yang berbahagia, pasti semua angkat tangan.

Waktu Saudara sebagai suami mengasihi istri, sesuai Firman Tuhan, Saudara pasti berbahagia.
Istri tunduk pada suami, sesuai Firman Tuhan, maka Saudara berbahagia.
Tuhan bilang bawa persepuluhan, dan ujilah Aku, kata Tuhan, lalu Saudara lakukan, maka Saudara berbahagia.
Kalau ditampar pipi kiri, berikan pipi kanan, sesuai Firman Tuhan, maka Saudara berbahagia.
Balaslah kejahatan dengan kebaikan, Saudara lakukan sesuai Firman Tuhan, maka Saudara berbahagia! Amin!

Saat kita menjadi pelaku Firman Tuhan, maka kita semua akan diberkati oleh Tuhan! Tuhan Yesus memberkati.