Bulan Rekonsiliasi (Pdt Sutadi Rusli)

Dari GBI Danau Bogor Raya
Lompat ke: navigasi, cari

Shalom, saya percaya semua berbahagia dan diberkati Tuhan. Tanpa terasa kita akan mengakhiri 2011 dan memasuki tahun 2012. Saya mengingat kembali pada bulan Juli Tuhan menegur dan mengingatkan saya melalui Wahyu pasal kedua yang berbicara bahwa saya sudah meninggalkan kasih mula-mula. Saya juga membagikan kepada setiap jemaat yang ada, dan Tuhan terus tuntun apa yang harus saya lakukan untuk meninggalkan 2011 dan memasuki tahun 2012. Tuhan meneguhkan dan selama 7 minggu kita mengadakan satu wadah yang diberi nama 7 Weeks of Deeper Love. Saat ini kita sudah masuk hingga minggu yang kelima dan akan kita lanjutkan pada tanggal 17 dan 24 yang akan datang. Juga ada hamba-hamba Tuhan yang kita undang untuk memberikan pembekalan serta kesaksian untuk kita bisa mendapatkan kembali kasih Tuhan yang lebih lagi.

Shalom, saya percaya semua berbahagia dan diberkati Tuhan. Tanpa terasa kita akan mengakhiri 2011 dan memasuki tahun 2012. Saya mengingat kembali pada bulan Juli Tuhan menegur dan mengingatkan saya melalui Wahyu pasal kedua yang berbicara bahwa saya sudah meninggalkan kasih mula-mula. Saya juga membagikan kepada setiap jemaat yang ada, dan Tuhan terus tuntun apa yang harus saya lakukan untuk meninggalkan 2011 dan memasuki tahun 2012.

Tuhan meneguhkan dan selama 7 minggu kita mengadakan satu wadah yang diberi nama 7 Weeks of Deeper Love. Saat ini kita sudah masuk hingga minggu yang kelima dan akan kita lanjutkan pada tanggal 17 dan 24 yang akan datang. Juga ada hamba-hamba Tuhan yang kita undang untuk memberikan pembekalan serta kesaksian untuk kita bisa mendapatkan kembali kasih Tuhan yang lebih lagi.

Sebentar lagi kita akan memasuki 2012, Tuhan sudah memberikan tema kepada kita melalui Bapa Rohani kita, bahwa tahun 2012 adalah Tahun Perkenanan Tuhan. Kalau Tuhan berkenan memberkati, pasti kita akan menerima, menjadi hak prerogatif dari Tuhan sendiri. Kita semua harus menjadi orang-orang yang berkenan di hadapan Tuhan. Tanpa perkenanan Tuhan kita tidak bisa melakukan apa-apa. Tapi waktu kita mendapatkan perkenanan Tuhan, maka Tuhan sanggup mengadakan apa yang tidak ada menjadi ada.

Yohanes 13:1-15, Yesus membasuh kaki murid-murid-Nya,

Sementara itu sebelum hari raya Paskah mulai, Yesus telah tahu, bahwa saat-Nya sudah tiba untuk beralih dari dunia ini kepada Bapa. Sama seperti Ia senantiasa mengasihi murid-murid-Nya demikianlah sekarang Ia mengasihi mereka sampai kepada kesudahannya. Mereka sedang makan bersama, dan Iblis telah membisikkan rencana dalam hati Yudas Iskariot, anak Simon, untuk mengkhianati Dia. Yesus tahu, bahwa Bapa-Nya telah menyerahkan segala sesuatu kepada-Nya dan bahwa Ia datang dari Allah dan kembali kepada Allah.

Lalu bangunlah Yesus dan menanggalkan jubah-Nya. Ia mengambil sehelai kain lenan dan mengikatkannya pada pinggang-Nya, kemudian Ia menuangkan air ke dalam sebuah basi, dan mulai membasuh kaki murid-murid-Nya lalu menyekanya dengan kain yang terikat pada pinggang-Nya itu.

Maka sampailah Ia kepada Simon Petrus. Kata Petrus kepada-Nya: "Tuhan, Engkau hendak membasuh kakiku?" Jawab Yesus kepadanya: "Apa yang Kuperbuat, engkau tidak tahu sekarang, tetapi engkau akan mengertinya kelak." Kata Petrus kepada-Nya: "Engkau tidak akan membasuh kakiku sampai selama-lamanya." Jawab Yesus: "Jikalau Aku tidak membasuh engkau, engkau tidak mendapat bagian dalam Aku." Kata Simon Petrus kepada-Nya: "Tuhan, jangan hanya kakiku saja, tetapi juga tangan dan kepalaku!" Kata Yesus kepadanya: "Barangsiapa telah mandi, ia tidak usah membasuh diri lagi selain membasuh kakinya, karena ia sudah bersih seluruhnya. Juga kamu sudah bersih, hanya tidak semua." Sebab Ia tahu, siapa yang akan menyerahkan Dia. Karena itu Ia berkata: "Tidak semua kamu bersih."

Sesudah Ia membasuh kaki mereka, Ia mengenakan pakaian-Nya dan kembali ke tempat-Nya. Lalu Ia berkata kepada mereka: "Mengertikah kamu apa yang telah Kuperbuat kepadamu? Kamu menyebut Aku Guru dan Tuhan, dan katamu itu tepat, sebab memang Akulah Guru dan Tuhan. Jadi jikalau Aku membasuh kakimu, Aku yang adalah Tuhan dan Gurumu, maka kamupun wajib saling membasuh kakimu; sebab Aku telah memberikan suatu teladan kepada kamu, supaya kamu juga berbuat sama seperti yang telah Kuperbuat kepadamu.

Pdt Sutadi Rusli di Graha Amal Kasih pada 11 Desember 2011

Pada waktu malam sebelum Tuhan ditangkap, dalam Perjamuan Malam Terakhir, setelah selesai makan Tuhan membasuh kaki murid-murid-Nya. Ini dilakukan sebelum Paskah, waktu kebangkitan Tuhan Yesus. Kebangkitan Tuhan berbicara mengenai berkat. Kalau kita mau mengalami tahun-tahun yang akan datang menjadi tahun yang menjadi kebangkitan bagi kita, tahun pertolongan dan perkenanan Tuhan, mari kita lakukan ini.

Ayat-ayat di atas secara sederhana dapat disimpulkan dengan satu kata yaitu Rekonsiliasi. Saya mau memberikan tema, bulan Desember adalah Bulan Rekonsiliasi.

Biasanya kita pikir bahwa rekonsiliasi dalam artian bahwa rekonsiliasi diadakan setelah kita bertengkar atau berselisih paham dengan seseorang. Tapi ternyata tidak. Waktu itu Tuhan tidak sedang dalam pertengkaran dengan murid-murid-Nya. Pengertian asli rekonsiliasi adalah bring near, bring together, atau bawa lebih dekat dalam kebersamaan. Waktu kita dengar kata rekonsiliasi ini artinya Tuhan mau kita lebih dekat dan lebih bersama-sama.

Saudara, kita ada dalam bulan Desember, memperingati kelahiran Tuhan Yesus 2000 tahun lalu. Kalau 2000 tahun lalu Dia sudah datang sebagai manusia, bukankah itu artinya Tuhan sendiri mendekatkan diri? Bapa mengutus anak-Nya sendiri supaya kita didekatkan, kita boleh direkonsiliasi. Waktu Adam dan Hawa jatuh, kita terpisah dari Tuhan, dan kedatangan Tuhan Yesus 2000 tahun yang lalu itu mendamaikan kita kembali dengan Tuhan. Waktu Dia naik ke kayu salib, saat itu tabir Bait Suci terbelah dua yang artinya tidak ada lagi pemisahan antara Bapa dengan kita. Kita bersyukur untuk kedatangan Tuhan pertama kali, dan kita menantikan kedatangan-Nya kedua kali.

Rekonsiliasi

Yohanes 13:4, Lalu bangunlah Yesus dan menanggalkan jubah-Nya. Ia mengambil sehelai kain lenan dan mengikatkannya pada pinggang-Nya, kemudian Ia menuangkan air ke dalam sebuah basi, dan mulai membasuh kaki murid-murid-Nya lalu menyekanya dengan kain yang terikat pada pinggang-Nya itu.

Saudara, ada 3 hal penting dari ayat-ayat ini:

#1 Menanggalkan jubah

Yohanes 13:4a, Lalu bangunlah Yesus dan menanggalkan jubah-Nya…

Waktu Tuhan selesai makan, Dia mulai mempersiapkan dirinya untuk membasuh kaki murid-murid-Nya. Dia pertama-tama menanggalkan jubah-Nya. Jubah adalah gambaran apa? Saudara, kalau saya sekarang memakai jas di mimbar ini, itu adalah lambang bahwa saya melayani Saudara. Seragam polisi menunjukkan otoritas orang yang memakainya itu sebagai polisi. Sehingga begitu dia melambaikan tangan saja maka orang harus melakukan arahan yang diberikan polisi lalu lintas tersebut. Pakaian menunjukkan identitas seseorang. Jubah Tuhan Yesus adalah identitas bahwa Dia adalah Raja di atas segala raja, tapi Dia tanggalkan jubah-Nya. Artinya Tuhan datang ke dunia ini menjadi seorang manusia seperti Saudara dan saya, karena Dia adalah 100% Allah dan 100% manusia, dengan tujuan menyelamatkan Saudara dan saya.

Kalau saya renungkan itu, saya sungguh tidak bisa berkata-kata. Dari seluruh Alkitab ada sangat banyak gelar untuk Tuhan. Dialah pintu, Dialah jalan, begitu banyak gelar-gelar yang luar biasa. Tapi dari sekian banyak gelar itu, ada satu gelar luar biasa yang harus kita aminkan, bahwa Dia adalah Juruselamat dunia. Amin!

Beberapa minggu lalu, pada tanggal 26 November 2011, Jembatan Kutai Kartanegara yang menghubungkan antara Kota Tenggarong menuju ke Kota Samarinda runtuh. Jembatan ini merupakan kebanggaan Indonesia, panjangnya 710 meter dan tingginya mencapai 270 meter. Ini adalah "Golden Gate"-nya Indonesia. Tapi hanya sekejap saja, jembatan yang begitu panjang dan tinggi itu runtuh. Ada banyak jiwa tewas sia-sia. Saya baca, ada satu keluarga waktu itu pergi untuk mengisi bensin, suami-istri dengan ketiga anaknya, semuanya meninggal dalam kejadian runtuhnya jembatan itu. Lalu dikirimkanlah oleh pemerintah dan orang-orang setempat, Tim SAR untuk menolong orang-orang yang mengalami bencana itu. Mereka berupaya mencari dan menolong yang masih hidup maupun yang sudah meninggal. Itulah tugas tim SAR. Juga menjadi tugas utama yang diberikan Bapa kepada Tuhan Yesus, Anak Manusia datang untuk mencari dan menyelamatkan yang hilang (Lukas 19:10). Dia datang untuk mencari dan menyelamatkan yang hilang! Amin! Saya hilang, Saudara hilang, kita semuanya hilang! Tapi kita bersyukur, Dia datang khusus untuk mencari dan menyelamatkan Saudara dan saya!

Kita harus bersyukur. Natal bukanlah sekedar memikirkan kado dan pesta Natal, tapi kita merenungkan bagaimana Tuhan telah mencari dan menyelamatkan kita yang hilang! Setelah mencari kita dan mendapati kita dalam lumpur dosa, kita bersyukur Yesus juga yang membuat dosa kita putih seperti salju. Kita perlu Juruselamat, Yesus Kristus Tuhan!

Kita bersyukur kalau Dia mendekatkan diri kepada kita, Dia mau kita bersama-sama kembali, Dia datang sebagai Tuhan dan Raja, sebagai Juruselamat bagi dunia.

#2 Mengambil sehelai kain lenan

Yohanes 13:4b, Ia mengambil sehelai kain lenan …

Kain lenan berbicara mengenai kekudusan. Dalam Perjanjian Lama, orang-orang Israel setahun sekali butuh untuk dikuduskan, dengan membawa lembu dan domba yang akan disembelih dan dicurahkan darahnya. Kita bersyukur kita punya Yesus Kristus yang mengorbankan darah yang kudus untuk menebus dosa Saudara dan saya, menguduskan kita semua.

Ada orang-orang yang menguduskan diri dengan cara berendam di Sungai Gangga. Sehingga ada ritualnya, beramai-ramai semua berendam. Saya pernah lihat Sungai Gangga dalam film, sungai itu kotornya luar biasa. Tapi mereka percaya waktu berendam di sungai Gangga itu, hidup mereka menjadi kudus. Ada lagi yang berkata bahwa supaya kudus itu harus segala sesuatunya warna putih. Jadi mulai dari rambut sampai kaki semua putih, bajunya putih, celananya putih, sepatunya putih, bahkan sampai makanannya pun putih, piringnya harus putih, cangkir putih, sawi putih, mungkin tikus putih, bermacam-macam!

Saudara yang dikasihi Tuhan, tidak demikian dengan kita, hanya satu kuasa saja, dalam darah Tuhan Yesus Kristus yang menguduskan dan membuat kita berkenan di hadapan Tuhan.

Kita akan segera meninggalkan 2011 dan memasuki 2012, Tuhan ingatkan kita untuk hidup dalam kebenaran. Tuhan sudah memperingatkan kita untuk berdoa dan berjaga-jaga, karena kita tidak tahu kapan Tuhan akan datang menjemput kita secara pribadi. Tiba-tiba saja itu datang. Saya tidak membayangkan keluarga yang baru saja ada di jembatan itu, tahu-tahu jatuh dan tidak bisa apa-apa. Apakah kita siap satu waktu kelak ketika Tuhan datang menjemput kita? Untuk itu, hiduplah dalam kekudusan. Jangan ada ganjalan! Ayo kita introspeksi bersama-sama, bereskan yang belum beres di hadapan Tuhan.

Saudara, setelah selesai membasuh kaki murid-murid-Nya, Tuhan menyeka dengan kain lenan yang terikat di pinggang-Nya, dikeringkan-Nya kaki yang sudah dibasuh itu. Apa pengertiannya? Kalau Tuhan yang mengampuni, Dia pasti bereskan semuanya, Dia tidak ingat-ingat lagi dosa Saudara, Dia tutup semuanya, Dia hapus semua dengan darah-Nya, Dia jadikan putih seperti salju.

Bulan ini adalah Bulan Rekonsiliasi, bereskan sebelum masuk tahun 2012. Jangan ada ganjalan, sakit hati, iri hati, kebencian, bikin beres! Saudara, Tuhan mau kita hapus semuanya tahun 2011 apa yang orang lain bersalah kepada kita, kita hapus, karena kesalahan kita pun Tuhan hapus.

Kalau saya konseling keluarga, bagaimana ada kesalahpahaman, karena masing-masing tidak mengerti perbedaannya sebagai seorang pria dan seorang wanita. Saya katakan, Pria dan wanita tidak pernah bisa cocok! Modelnya saja sudah beda! Memang Tuhan sengaja membuat perbedaan yang besar antara pria dan wanita, supaya waktu dipersatukan itu menjadi suatu sinergi yang memuliakan nama Tuhan. Jadi kalau Tuhan bikin perbedaan, itu artinya untuk melengkapi satu sama lain.

Ada beberapa perbedaan antara pria dan wanita yang perlu kita ketahui yang mungkin bisa menyebabkan kesalahpahaman di antara keduanya.

  • Pria pikirannya pakai otak kiri yaitu logika, sementara wanita lebih banyak otak kanan, yang pakai perasaan.
  • Pria melihat hari ini dan hari besok, tapi wanita melihat hari ini dan hari-hari ke belakang.
  • Pria pemikirannya adalah fokus, hanya bisa fokus satu macam, tapi wanita bisa multitasking. Wanita bisa menggoreng sambil ngobrol di handphone sambil nonton video. Begitu bapak-bapak pulang kantor, capek, sampai di rumah lalu dia duduk nonton televisi atau baca koran, lalu istrinya kepingin cerita. Nah, yang satu nonton televisi, yang satu ngajak ngobrol. Tidak ketemu, karena si suami itu tidak bisa mendengarkan karena pria memang hanya bisa fokus satu macam. Suami dan istri harus saling mengerti ini, istri bisa menunggu sampai suaminya selesai menonton, dan sebaliknya suami harus mengerti untuk mendengarkan istrinya.
  • Wanita itu kalahnya di telinga dan pria kalahnya di mata.
  • Wanita perlu bercerita apa yang terjadi sepanjang hari itu 30-60 menit dalam sehari. Sementara pria hanya 20-30 menit satu minggu artinya hanya 5 menit per hari. Tidak ketemu. Jadi, pria kalau bercerita biasanya hanya sepotong, tapi wanita begitu dengar orang ngomong sepotong, dia kepingin tahu lebih jauh lagi. Pasti dia cecar terus. Misalnya, suaminya cerita, "Si Pongky tadi jatuh di Gedung Setyajaya," artinya si suami cuma mau cerita begitu saja. Tapi si istri pasti mau tahu lebih jauh, kepingin tahu, "Si Pongky luka atau tidak, sudah dikasih obat atau belum, kenapa dia bisa jatuh," dan seterusnya.

Saudara yang dikasihi Tuhan, Tuhan mau kita mulai rekonsiliasi dimulai dari hubungan suami dan istri, supaya memasuki tahun 2012, setiap keluarga, pasangan demi pasangan diberkati oleh Tuhan. Dimulai dari keluarga kita, dimulai dari kasih mula-mula antar suami istri. Dan sungguh-sungguh bukan kebetulan kita dipersiapkan Tuhan untuk kembali kepada kasih yang mula-mula supaya kita bisa masuk dalam Perkenanan Tuhan.

#3 Mengikatkan pada pinggang

Yohanes 13:4b, … dan mengikatkannya pada pinggang-Nya,

Apa makna mengikatkan pada pinggang? Ikat pinggang berbicara:

a. Ikat pinggang pelayanan

Pelayanan bukan hanya tugas dari hamba-hamba Tuhan saja, tapi tugas dari setiap orang percaya. Bulan lalu saya bagikan, program gereja hanya bisa menjangkau 3% saja, tapi yang paling besar adalah pertemanan, persaudaraan, yang bisa memenangkan jiwa sampai 78% lebih. Setiap orang percaya punya tugas yang Tuhan berikan yaitu menjadikan semua bangsa murid-Ku. Kita bersyukur kita masuk dalam pelayanan. Ada yang melayani untuk berkhotbah, ada yang mendoakan. Membagikan bahwa Yesus adalah Juruselamat adalah tugas semua orang percaya. Yesus datang untuk menyelamatkan seluruh dunia.

b. Ikat pinggang penyerahan

Yohanes 21:18, Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya ketika engkau masih muda engkau mengikat pinggangmu sendiri dan engkau berjalan ke mana saja kaukehendaki, tetapi jika engkau sudah menjadi tua, engkau akan mengulurkan tanganmu dan orang lain akan mengikat engkau dan membawa engkau ke tempat yang tidak kaukehendaki."

Muda di sini berarti muda secara rohani. Kadang doa kita tidak dijawab Tuhan, lalu kita marah, karena kita masih muda dalam rohani kita. Waktu kita makin dewasa, kita berdoa, Tuhan minta tolong ini-itu. Tapi Tuhan tidak jawab, malah Dia berikan jawaban yang berbeda dengan keinginan kita, coba renungkan apakah kita bisa terima? Kalau kita bisa terima dengan hati bersyukur, berarti Saudara adalah orang-orang yang dewasa dalam rohani. Kalau muda kita seringkali semaunya sendiri. Apa yang Tuhan berikan itu adalah yang terbaik dalam hidup Saudara. Apa yang sudah diberikan Tuhan kepada Saudara, mungkin itu adalah pasangan hidup Saudara, itu adalah yang terbaik. Tapi waktu kita tidak terima, tidak mengerti, kesal, kecewa, kok Tuhan begini-begitu, artinya Saudara masih anak-anak rohani.

c. Ikat pinggang kebenaran

Efesus 6:14, Jadi berdirilah tegap, berikatpinggangkan kebenaran dan berbajuzirahkan keadilan,

Kebenaran adalah ya dan ya. Tidak ada pilihan lain, itu adalah hukumnya. Saudara bahwa "api itu panas" itu adalah dalil atau hukum. Tidak ada yang bilang bahwa api itu dingin. Demikian juga kebenaran adalah hukum, tidak ada "ya dan tidak", tapi hanya ada "ya dan ya". Waktu kita lakukan ini, maka kita akan diberkati Tuhan karena kita melakukan hukum kebenaran Tuhan.

Penutup

Mari, kita lakukan rekonsiliasi dalam hari-hari ke depan, sehingga kasih Tuhan mengalir dan kita boleh diberkati dalam nama Tuhan Yesus Kristus. Amin.