Melayani dengan kasih
| Inspirational | |
|---|---|
| Tanggal | 20 November 2025 |
| Oleh | Pdp Johan Susanto |
| Baca juga | |
| |
| |
Pelayanan sejati lahir dari hati yang mengasihi Kristus, bukan dari paksaan atau rutinitas. Dengan rendah hati, taat, dan kasih yang tulus, kita dapat menjadi terang yang memuliakan Tuhan. Ketika kita melayani seperti Kristus, hidup kita akan membawa banyak orang mengenal kasih Allah.
Melayani bukanlah sebuah pilihan, tetapi panggilan bagi setiap orang percaya. Kita diselamatkan bukan hanya untuk diri sendiri, melainkan untuk menjadi berkat bagi banyak orang — khususnya bagi mereka yang belum mengenal Yesus. Pelayanan yang sejati lahir dari hati yang mengasihi Kristus, sebab Kristus sendiri telah mengasihi dan menyerahkan diri-Nya bagi kita.
- Barangsiapa melayani Aku, ia harus mengikut Aku; dan di mana Aku berada, di situ pun pelayan-Ku akan berada. Barangsiapa melayani Aku, ia akan dihormati Bapa. (Yohanes 12:26)
Yesus meminta agar setiap orang yang melayani-Nya mengikuti jejak-Nya. Karena Yesus sendiri menderita dalam pelayanan-Nya, maka sebagai murid-Nya kita pun tidak luput dari tantangan. Namun kita percaya, Tuhan menyertai dan menguatkan kita di setiap proses. Kadang tanpa disadari pelayanan kita menjadi beban — terlalu banyak aturan, waktu tersita, atau muncul sungut-sungut. Tetapi Tuhan memanggil kita untuk melayani dalam kekudusan, bukan dengan hati yang bercemar.
- Dan dalam keadaan-Nya sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib. (Filipi 2:8)
Ada tiga hal penting dalam pelayanan sebagai murid Yesus:
- Rendah hati
- Ketaatan dan kesetiaan
- Kasih yang tulus
Marilah kita melayani dengan hati yang penuh kasih, sukacita, dan kerelaan. Jadilah terang dan garam dunia yang memancarkan Kristus, bukan untuk menyenangkan manusia, tetapi Tuhan.
- Lakukanlah segala sesuatu dengan tidak bersungut-sungut dan berbantah-bantahan, supaya kamu tiada beraib dan tiada bernoda, sebagai anak-anak Allah yang tidak bercela di tengah-tengah angkatan yang bengkok hatinya dan yang sesat ini, sehingga kamu bercahaya di antara mereka seperti bintang-bintang di dunia. (Filipi 2:14–15)