Menjadi pelaku Firman

Dari GBI Danau Bogor Raya
Lompat ke: navigasi, cari

Iman sejati bukan hanya diukur dari pengakuan dan aktivitas rohani, tetapi dari ketaatan untuk menjadi pelaku Firman. Firman Tuhan harus tertanam dan membuahkan kebenaran nyata dalam perkataan serta tindakan kita setiap hari. Hanya mereka yang melakukan kehendak Bapa yang akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga.

Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di sorga.

Matius 7:21

Tetapi hendaklah kamu menjadi pelaku firman dan bukan hanya pendengar saja; sebab jika tidak demikian kamu menipu diri sendiri.

Yakobus 1:22

Dalam kehidupan kita sebagai orang Kristen, pembaruan hidup harus menyangkut segala aspek kehidupan.

Tidak cukup hanya mengakui diri beriman, lahir baru, rajin ke gereja, dan membaca Firman — semua itu harus diiringi perbuatan yang selaras dengan Firman Tuhan.

Sudahkah kita menjadi pelaku Firman atau hanya pendengar yang setia? Jangan sampai kita menipu diri sendiri. Sebagai orang Kristen sejati, Firman Tuhan harus tertanam, bertumbuh, berakar, dan berbuah dalam hidup kita. Firman itu harus memperbarui kita, bukan sekadar pengetahuan, tetapi kebenaran yang diwujudkan dalam sikap dan perilaku sehari-hari.

Perkataan dan perbuatan kita harus menghasilkan kebenaran — inilah ibadah yang sejati. Karena itu, hendaklah kita cepat mendengar, lambat berkata-kata, dan lambat marah, sebab amarah manusia tidak mengerjakan kebenaran di hadapan Allah. Buanglah segala kekotoran dan kejahatan, terimalah Firman dengan lemah lembut, sebab Firman itu berkuasa menyelamatkan jiwa.

Tuhan Yesus mengingatkan: bukan setiap orang yang berseru kepada-Nya akan masuk Kerajaan Sorga, tetapi mereka yang melakukan kehendak Bapa.

Pendengar Firman yang tidak melakukannya ibarat orang yang melihat wajahnya di cermin, lalu segera lupa rupa dirinya.

Tetapi barangsiapa meneliti hukum yang sempurna, yaitu hukum yang memerdekakan orang, dan ia bertekun di dalamnya, jadi bukan hanya mendengar untuk melupakannya, tetapi sungguh-sungguh melakukannya, ia akan berbahagia oleh perbuatannya. (Yakobus 1:25)

Tuhan Yesus memberkati kita semua.