Menanti-nantikan Tuhan

Dari GBI Danau Bogor Raya
Lompat ke: navigasi, cari

Saya belum pernah menemukan orang yang hobinya adalah menanti atau menunggu. Karena memang menunggu itu membosankan. Tapi tanpa kita sadari, sebagian waktu hidup kita justru kita habiskan untuk menunggu. Contoh, menunggu antrian, menunggu jodoh bagi yang belum menikah, menunggu cicilan lunas, menunggu kesembuhan dari sakit.

Mengapakah engkau berkata demikian, hai Yakub, dan berkata begini, hai Israel: "Hidupku tersembunyi dari TUHAN, dan hakku tidak diperhatikan Allahku?"

Tidakkah kautahu, dan tidakkah kaudengar? TUHAN ialah Allah kekal yang menciptakan bumi dari ujung ke ujung; Ia tidak menjadi lelah dan tidak menjadi lesu, tidak terduga pengertian-Nya.

Dia memberi kekuatan kepada yang lelah dan menambah semangat kepada yang tiada berdaya.

Orang-orang muda menjadi lelah dan lesu dan teruna-teruna jatuh tersandung, tetapi orang-orang yang menanti-nantikan TUHAN mendapat kekuatan baru: mereka seumpama rajawali yang naik terbang dengan kekuatan sayapnya; mereka berlari dan tidak menjadi lesu, mereka berjalan dan tidak menjadi lelah.

Yesaya 40:27–31

Ayat ini sudah tidak asing lagi bagi kita karena kita sering mendengarnya. Khususnya ayat 31:

tetapi orang-orang yang menanti-nantikan TUHAN mendapat kekuatan baru: mereka seumpama rajawali yang naik terbang dengan kekuatan sayapnya; mereka berlari dan tidak menjadi lesu, mereka berjalan dan tidak menjadi lelah.

Saya belum pernah menemukan orang yang hobinya adalah menanti atau menunggu. Karena memang menunggu itu membosankan. Tapi tanpa kita sadari, sebagian waktu hidup kita justru kita habiskan untuk menunggu. Contoh, menunggu antrian, menunggu jodoh bagi yang belum menikah, menunggu cicilan lunas, menunggu kesembuhan dari sakit.

Menunggu itu membutuhkan perjuangan dan kesabaran pun diuji.

Kitab Yesaya pasal 40 ini ditulis saat bangsa Israel mengalami kesulitan besar. Mereka dibuang ke Babel, masa depan tampak suram, dan mereka merasa tidak punya pengharapan. Mereka merasa Allah sudah tidak bersama mereka.

Ayat 27 menyatakan:

Hidupku tersembunyi dari TUHAN …

Artinya, mereka merasa Allah tidak lagi peduli terhadap hidup mereka.

Tetapi Yesaya diutus bukan untuk mengeluh bersama mereka, melainkan untuk memberikan pengharapan. Di dalam Tuhan, masih ada harapan dan jalan keluar. Hal ini juga sering terjadi dalam hidup kita. Kita sudah berdoa, tetapi seolah-olah tidak ada jawaban, Tuhan terasa jauh. Namun pemikiran ini keliru. Tuhan tidak pernah meninggalkan kita. Seperti yang tertulis dalam Ibrani 13:5,

Sekali-kali Aku tidak akan membiarkan engkau dan Aku sekali-kali tidak akan meninggalkan engkau.

Tuhan selalu ada untuk kita! Pertanyaannya: Apakah kita masih mau tetap setia menanti dan menunggu janji Tuhan digenapi? Ada tiga berkat saat kita menanti janji Tuhan:

  1. Mendapatkan kekuatan baru seperti rajawali
  2. Orang yang menantikan Tuhan dijanjikan kekuatan baru, seperti rajawali yang terbang tinggi. Ini berarti kita akan diperbaharui dalam kelemahan kita, mampu menghadapi pencobaan, dan tetap kuat menjalani hidup ini.
  3. Mendapatkan ketenangan dan kedamaian
  4. Menantikan Tuhan membantu kita untuk belajar sabar dan membentuk kita menjadi pribadi yang tenang dan damai.
  5. Pertumbuhan karakter
  6. Proses menanti menjadikan kita semakin serupa dengan karakter Kristus, sehingga kita mampu melihat kehendak Tuhan digenapi dalam hidup kita.

Amin.