Penghambat penuaian

Dari GBI Danau Bogor Raya
Lompat ke: navigasi, cari

Sering kali penuaian tidak terjadi. Kita harus waspadai. Ada tiga hal penghambat dalam penuaian yang mungkin bisa timbul dan jangan sampai terjadi di gereja kita.

Lukas 10:2,

Katanya kepada mereka: “Tuaian memang banyak, tetapi pekerja sedikit. Karena itu mintalah kepada Tuhan yang empunya tuaian, supaya Ia mengirimkan pekerja-pekerja untuk tuaian itu.”

Matius 20:1–2,

Adapun hal Kerajaan Surga sama seperti tuan rumah yang keluar pagi-pagi benar untuk mencari pekerja-pekerja untuk kebun anggurnya. Setelah ia sepakat dengan pekerja-pekerja itu mengenai upah sedinar sehari, ia menyuruh mereka ke kebun anggurnya.

Apa kaitan antara Lukas 10:2 dengan Matius 20:1–16?

Tema kita sampai tahun 2033 adalah agar “Semua orang mengenal Kristus” (Everyone). Gereja kita pun juga mencanangkan temanya: Harvest Now — penuaian dari sekarang!

Ada tiga hal kesamaan dari dua teks ini yang dilihat dari sisi pemilik kebun anggur:

  1. Kebun anggur merupakan lambang dari Kerajaan Surga. Pemilik kebun anggur yaitu Allah itu sendiri. Dia butuh banyak pekerja, sebab itu dikatakan “tuaian banyak tapi pekerjanya sedikit.
  2. Pemilik kebun anggur adalah pasti orang yang kaya raya dan juga murah hati. Tentu saja yang punya kebun anggur butuh pekerja yang banyak — pasti ladangnya besar. Dan dia juga murah hati karena apa? Karena upahnya dikasih sama, yaitu satu dinar sehari.
  3. Pemilik kebun ini tidak suka melihat orang yang menganggur. Baca di ayat 3–7, selalu dia lihat orang menganggur di pasar, lalu berkata, “Ayo kamu kerja.” Lalu keluar lagi, dan berkata lagi, “Kerja lagi.”

Dari tiga hal ini — dari sisi pemilik kebun anggur — begitu juga lambang dari Allah kita: Dia tidak suka lihat orang yang menganggur. Kita semua adalah pengerja. Tapi kalau ada anggota COOL kita, mari kita ajak untuk melayani. Karena Allah kita tidak suka melihat orang yang menganggur — harus kerja.

Sering kali penuaian tidak terjadi. Kita harus waspadai. Ada tiga hal penghambat dalam penuaian yang mungkin bisa timbul:

  1. Iri hatiMatius 20:16
  2. Iri hati, hitung-hitungan dalam pekerjaan Tuhan. Kenapa? Karena dari teks yang kita baca, ada lima kategori pekerja:

    1. Yang kerja pagi-pagi benar dari jam 6 pagi,
    2. Pekerja jam 9 pagi,
    3. Pekerja jam 12 siang,
    4. Pekerja jam 3 sore,
    5. Pekerja jam 5 sore (kerja 1 jam saja, sampai jam 6 sore selesai).
    Iri hati timbul karena hitung-hitungan dalam pekerjaan kita. Nanti bulan Juni adalah ulang tahun kita yang ke-30. Mungkin ada yang dari awal banget sudah melayani. Ada pula yang mulai dari tahun 1996, 1997, dan seterusnya. Iri hati harus diwaspadai. “Saya paling senior, dia ini baru mulai…
  3. Kesombongan
  4. Mungkin kita berpikir: “Ini semua hasil kerja saya.” Atau: “Saya yang paling pintar di grup ini.” Ini harus diwaspadai, jangan sampai terjadi kesombongan. Atau mungkin juga: “Saya yang paling senior, saya bisa kerjakan sendiri.”

    Yang junior belajar dari yang senior, dan yang senior harus mengajari yang junior.
  5. Tidak mau unity karena mengejar visi pribadi, bukan visi dari Tuhan
  6. Karena kalau kita mengerti visi dari pemilik kebun anggur — yaitu ingin semua tuaiannya diambil, jangan sampai ada yang busuk karena telat dituai — maka kita akan paham kenapa ada pekerja dari jam 6, 9, 12, 3, dan 5 sore. Supaya semua tuaiannya diambil.

    Tapi kalau kita mengejar visi pribadi, kita tidak mengerti prinsip ini. Maka kita akan jadi iri hati, sombong, dan tidak mau unity.

Ketiga hal ini harus kita waspadai — jangan sampai terjadi di gereja kita. Amin.