Bertahan dalam lembah kekelaman

Dari GBI Danau Bogor Raya
Lompat ke: navigasi, cari

Lembah kekelaman berbicara tentang masa-masa sukar yang sedang kita hadapi: kondisi yang tidak baik, tekanan hidup, kesulitan ekonomi, dan berbagai pergumulan lainnya.

Firman yang saya bagikan berasal dari Mazmur 23:4—ayat yang menjadi kekuatan bagi saya pribadi, dan saya percaya juga dapat menjadi kekuatan bagi kita semua.

Sekalipun aku berjalan dalam lembah kekelaman, aku tidak takut bahaya, sebab Engkau besertaku; gada-Mu dan tongkat-Mu, itulah yang menghibur aku. (Mazmur 23:4)

Lembah kekelaman berbicara tentang masa-masa sukar yang sedang kita hadapi: kondisi yang tidak baik, tekanan hidup, kesulitan ekonomi, dan berbagai pergumulan lainnya. Banyak teman-teman berkata, "Yang penting sekarang kita bertahan." Namun, bertahan bukanlah hal yang mudah, apalagi jika kita hanya mengandalkan kekuatan diri sendiri.

Sebaliknya, bertahan akan menjadi mungkin jika kita mengandalkan Tuhan dan berjalan bersama-Nya. Bertahan bukan hanya sekadar untuk selamat, tetapi untuk menjadi seorang pemenang.

Ada tiga hal yang ingin saya bagikan agar kita dapat bertahan dan menang:

  1. Berserah kepada Tuhan
  2. Untuk bertahan, kita harus berserah penuh kepada Tuhan. Dalam COOL gabungan yang lalu, Bapak Gembala, Pdt Sutadi Rusli, menyampaikan bahwa tanpa berserah dan mengandalkan Tuhan, kita tidak akan bisa bertahan dalam situasi saat ini.

    Mazmur 55:22 berkata:

    Serahkanlah kekhawatiranmu kepada TUHAN, maka Ia akan memelihara engkau; tidak untuk selama-lamanya Ia membiarkan orang benar goyah.
    Tuhan sedemikian hebat, mengapa kita harus larut dalam kekhawatiran dan keputusasaan? Saatnya kita berserah dan percaya bahwa Dia memelihara kita, sehingga kita keluar sebagai seorang pemenang.
  3. Terus berlari, jangan menyerah
  4. Seorang pemenang adalah orang yang terus berlari dan tidak menyerah. Kalaupun kita berhenti, itu bukan berarti menyerah, tapi berhenti untuk berdoa dan mencari petunjuk Tuhan.

    1 Korintus 9:24 berkata:

    Tidak tahukah kamu bahwa dalam gelanggang pertandingan semua peserta turut berlari, tetapi hanya satu orang saja yang mendapat hadiah? Karena itu larilah begitu rupa, sehingga kamu memperolehnya.
    Selama masih ada napas, kita terus masih mendapatkan kesempatan dan pengharapan, jangan berhenti berlari.
  5. Jaga hati di tengah krisis
  6. Setiap masalah harus diresponi dengan hati yang tenang. Jaga hati dari kekhawatiran dan intimidasi iblis. Saat kita lemah, iblis akan mencoba menyerang kita lewat pikiran negatif, keluhan, bahkan sikap mengutuki Tuhan.

    Amsal 4:23 berkata:

    Jagalah hatimu dengan segala kewaspadaan, karena dari situlah terpancar kehidupan.
    Semua hal dalam hidup ini—pikiran, perkataan, dan perbuatan—berawal dari hati. Karena itu, menjaga hati adalah kunci agar kita tetap kuat tengah-tengah keadaan yang sukar ini.

Penutup

Sekali lagi, bertahan dalam masa sulit bukanlah hal yang mudah. Badai masalah bisa datang kapan saja, tanpa bisa kita prediksi. Namun, kita punya pilihan: apakah kita mau berputus asa dan akhirnya kalah, atau kita mau terus berusaha, berpegang pada Tuhan, dan bersama Tuhan kita pasti menjadi seorang pemenang dalam menghadapi tantangan-tantangan yang ada. Amin.