Hidup yang penuh pengharapan

Dari GBI Danau Bogor Raya
Lompat ke: navigasi, cari

Di tengah tantangan dan ketidakpastian hidup, Tuhan memberi janji yang teguh bahwa rancangan-Nya atas kita adalah damai sejahtera dan masa depan penuh harapan. Saat kita memilih untuk percaya, tetap berpegang pada iman, serta berdoa dan bersyukur seperti Daud, kita menemukan kekuatan untuk tetap berharap bahkan dalam kesesakan. Hidup yang penuh pengharapan bukan tentang ketiadaan masalah, tetapi tentang keyakinan bahwa Tuhan selalu berjalan bersama dan bekerja dalam segala hal untuk mendatangkan kebaikan bagi kita.

Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai kamu, demikianlah firman TUHAN, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan.

Yeremia 29:11

Dalam kehidupan kadang kita dihadapkan pada situasi yang penuh dengan tantangan, kesulitan dan ketidakpastian. Terkadang masalah datang bertubi-tubi, lalu apa saja yang harus kita lakukan?

  1. Percaya pada janji Tuhan
  2. Sesuai ayat Firman Tuhan dalam Yeremia 29:11, dalam ayat ini ada jaminan bahwa Tuhan memberikan jaminan masa depan yang penuh harapan. Tuhan mau kita tetap setiap pada janji-janji-Nya.
  3. Tetap berpegang teguh pada iman
  4. Roma 15:13,

    Semoga Allah, sumber pengharapan, memenuhi kamu dengan segala sukacita dan damai sejahtera dalam iman kamu, supaya oleh kekuatan Roh Kudus kamu berlimpah-limpah dalam pengharapan.
    Rasul Paulus mengajarkan bahwa Allah adalah sumber pengharapan. Dalam iman yang kuat dan di dalam Tuhan, akan membawa sukacita dan damai sejahtera bahkan di dalam saat-saat sulit sekalipun. Berpegang teguh pada iman akan memampukan kita tetap berpengharapan pada Tuhan karena kita tahu Allah turut bekerja dalam segala hal untuk kebaikan kita.
  5. Berdoa dan mengucap syukur
  6. Dalam Mazmur 42:6,

    Mengapa engkau tertekan, hai jiwaku, dan gelisah di dalam diriku? Berharaplah kepada Allah! Sebab aku akan bersyukur lagi kepada-Nya, penolongku dan Allahku!

    Daud di sini mencontohkan bagaimana kita harus berdoa dan bersyukur, mengarahkan hati kita kepada Tuhan meskipun kita dalam tekanan dan masalah.

    Dalam berdoa dan bersyukur, kita yakin Tuhan adalah penolong kita.

Kesimpulannya, hidup yang penuh pengharapan bukan berarti bebas dari masalah, tapi hidup yang dilandasi iman dan janji-janji Tuhan dengan percaya pada janji Tuhan, berpegang teguh pada iman yang kuat, berdoa, dan mengucap syukur. Pasti kita dapat menjalankan hidup yang penuh pengharapan walaupun di tengah-tengah kesulitan dan masalah.

Amin.