Ukuran

Dari GBI Danau Bogor Raya
Lompat ke: navigasi, cari

Ada tiga ukuran Tuhan, yaitu ukuran mengampuni, ukuran hidup kekal, dan ukuran talenta.

Shalom, Bapak/Ibu/Saudara yang dikasihi Tuhan. Semua tetap bersemangat? Amin! Hari ini kita akan berbicara sebuah tema yaitu ukuran.

Ukuran itu sudah menjadi makanan sehari-hari. Baju ada ukurannya SML, ada ukuran celana, ada ukuran bensin seliter, dua liter, hari lepas sehari kita tidak terpisahkan dari ukuran.

Ukuran jasmani kita bisa ukur dengan tepat. Tapi ada ukuran-ukuran rohani yang harus kita tahu. Ada ukuran manusia dan ada ukuran Tuhan. Tentu Tuhan mau kita pakai ukurannya Tuhan.

Ukuran mengampuni

Pada satu waktu Petrus datang kepada Tuhan Yesus, dia tanya, Tuhan kalau ada seorang berdosa padaku, berapa kali aku harus mengampuni, tujuh kali?

Apa yang Tuhan jawab apa? Tidak, kamu harus mengampuni 70 kali 7 kali. Tidak terhingga. Petrus pakai ukurannya manusia, karena kebiasaan Yahudi, mereka cukup mengampuni 3 kali saja. Jadi kalau Petrus menawarkan 7 kali itu rasanya dia sudah lebih, tapi ternyata ukuran Tuhan tidak cukup hanya 7 kali, tapi 70 kali tujuh kali. Sehingga Petrus tahu, dia belum apa-apa.

Jadi berapa kali kita harus bicara pengampunan? Apa kita pakai ukuran Petrus atau pakai ukurannya Tuhan? Mengampuni 70 kali 7 kali, berbicara tidak habis-habisnya.

Lukas 17:3-4,

Jagalah dirimu! Jikalau saudaramu berbuat dosa, tegorlah dia, dan jikalau ia menyesal, ampunilah dia.
Bahkan jikalau ia berbuat dosa terhadap engkau tujuh kali sehari dan tujuh kali ia kembali kepadamu dan berkata: Aku menyesal, engkau harus mengampuni dia."

Amin!

Ini adalah ukurannya Tuhan. Rasanya berat banget, masa dia udah salah 7x dalam sehari, dia datang pada kita minta maaf, minta ampun, lalu tetap kita harus mengampuni dia? Tapi Saudara siap mengampuni 70 kali 7 kali? Siap? Amin!

Firman Tuhan katakan, besi menajamkan besi, manusia menajamkan manusia. Saudara, Tuhan mau kita itu saling dipertajam satu sama lain. Tuhan mau kita itu mengalami gesekan satu sama lain, menajamkan satu sama lain, karena Tuhan mau setiap kita ditajamkan secara rohani. Kalau kita mau potong daging atau roti, tentu mau pakai pisau tajam. Tuhan mau pakai kita, untuk itu Tuhan mau kita dipertajam, supaya kita makin dipakai di tahun-tahun yang akan datang. Katakan satu sama lain, saya siap dipertajam! Amin! Jadi kalau ada yang menajamkan kita, katakan tidak apa-apa Tuhan, asah saya supaya saya makin tajam, makin tajam, makin dipakai Tuhan.

Ukuran hidup kekal

Lalu ada ukuran lain, yaitu hidup kekal. Ada seorang muda yang kaya, datang pada Tuhan Yesus, Guru, guru, perbuatan baik apa lagi yang harus aku lakukan supaya aku memiliki hidup yang kekal? Tuhan katakan, kamu lakukan Hukum Taurat, jangan berzinah, jangan membunuh, semuanya. Lalu dia bilang, itu semua sudah aku lakukan, Tuhan. Jadi menurut ukuran orang muda yang kaya ini, semua Hukum Taurat udah dilakukan, sudah cukup sampai di situ saja. Tapi ternyata bagi Tuhan ada yang lebih penting yaitu, juallah segala milikmu, bagilah pada orang miskin. Karena hartanya begitu banyak, dia tidak bisa lakukan, dia pun ngeloyor pergi. Ukurannya beda banget, ukuran anak muda yang kaya ini adalah melakukan hukum Taurat, tapi Tuhan suruh jual semua. Kenapa? Karena Tuhan tidak mau kita mengabdi kepada Mamon.

Ini menjadi pesan buat kita semua, jangan sampai kekayaan itu menjadi tuan atas kita. Jangan sampai uang itu bisa perintahkan kita, tapi jadikanlah uang itu hamba dalam hidup kita. Kalau dia dijadikan tuan, wah kita diperintah pergi ke sana kemari, kita diperintah oleh dia. Tapi kalau kita jadikan dia hamba, dia ikut perintah kita, karena Saudara dahulukan Tuhan di atas segalanya.

Ukuran talenta

Lalu ada ukuran tentang talenta, ada yang diberi lima, dua, dan satu talenta. Yang lima jadi sepuluh, yang dua jadi empat, tapi yang satu tidak dilipatgandakan. Saudara, kita semua itu punya talenta, minimal kita punya satu talenta. Ada yang punya lima, dua, semua punya talenta. Tuhan berikan kepada kita semua orang-orang percaya, talenta demi talenta. Jangan pikir seperti yang hanya satu talenta, udah saya tidak kembali lagi, tidak usah saya lipat gandakan.

Dulu waktu saya melangkah mulai pelayanan bersama dengan ibu Fanny, kita berpikir sudah cukup sampai di sini aja. Kita berpikir seperti itu. Tapi yang terjadi, Tuhan ngga mau.

Bagaimana respons kita waktu Tuhan dorong kita melayani lebih? Apakah kita seperti yang satu talenta, cukup, tidak perlu kembangkan lagi. Atau apakah seperti yang dua talenta, lima talenta, melipatgandakan lagi? Yang punya dua dan lima, akhirnya Tuhan memberikan apresiasi kepada mereka, hamba-Ku yang baik dan setia. Semua mau jadi hamba yang baik dan setia? Amin! Ukuran hamba yang baik dan setia, dia mau lakukan saat dikasih tugas, pelayanan, apalagi sekarang EveryONE 2033. Jangan pikir saya cukup jadi pendoa aja, penerima tamu aja, atau apa pun, tapi ada yang Tuhan minta yaitu beritakan kabar baik kepada setiap jiwa, agar setiap jiwa bisa bertemu secara otentik di dalam nama Tuhan Yesus!

Jangan kita lalu berdiam saja, cukup di hari Minggu, cukup terima tamu aja. Jangan! Tapi hari-hari ini, semua mau dipakai lebih lagi lebih lagi oleh Tuhan Yesus Kristus! Amin!

Penutup

Berbahagialah hamba yang didapati Tuhannya waktu Dia datang! Kalau kita mau jadi hamba yang diberkati, berbahagia, ayo kita tetap bekerja melayani Tuhan, meningkatkan talenta kita, jangan berpuas cukup sampai di sini saja, tapi kita mau dipakai lebih lagi, lebih lagi. Amin!