Bawalah rancanganmu di hadapan Tuhan

Dari GBI Danau Bogor Raya
Lompat ke: navigasi, cari
Logo Inspirational.jpgLogo Inspirational.jpg
Inspirasi
Tanggal04 Juli 2024
PenulisVictor Pandiwidjaja
Sebelumnya
Selanjutnya

Perencanaan merupakan hal yang penting, bahkan dapat dikatakan sebagai awal dari suatu keberhasilan.

Nyanyian ziarah Salomo. Jikalau bukan TUHAN yang membangun rumah, sia-sialah usaha orang yang membangunnya; jikalau bukan TUHAN yang mengawal kota, sia-sialah pengawal berjaga-jaga.
Sia-sialah kamu bangun pagi-pagi dan duduk-duduk sampai jauh malam, dan makan roti yang diperoleh dengan susah payah--sebab Ia memberikannya kepada yang dicintai-Nya pada waktu tidur.
Sesungguhnya, anak-anak lelaki adalah milik pusaka dari pada TUHAN, dan buah kandungan adalah suatu upah.
Seperti anak-anak panah di tangan pahlawan, demikianlah anak-anak pada masa muda.
Berbahagialah orang yang telah membuat penuh tabung panahnya dengan semuanya itu. Ia tidak akan mendapat malu, apabila ia berbicara dengan musuh-musuh di pintu gerbang.

Mazmur 127

Anda tentu pernah mendengar quote “if you fail to plan, you plan to fail”, jika Anda gagal membuat perencanaan, maka Anda sebenarnya merencanakan untuk gagal. Perencanaan merupakan hal yang penting, bahkan dapat dikatakan sebagai awal dari suatu keberhasilan. Firman Tuhan menunjukkan dengan jelas bahwa Allah sendiri melakukan perencanaan atas hidup kita.

Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai kamu, demikianlah firman TUHAN, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan. (Yeremia 29:11)

Masa lalu merupakan kejadian yang telah lewat, namun semua pengalaman masa lalu dapat mempengaruhi hidup yang kita jalani sekarang. Masa depan merupakan misteri, bahkan satu jam ke depan mungkin saja ada hal yang tak terduga dapat terjadi dalam kehidupan kita. Itulah sebabnya Tuhan mengingatkan kita untuk membawa rencana masa depan kita ke hadapan Tuhan.

Sebab rancangan-Ku bukanlah rancanganmu, dan jalanmu bukanlah jalan-Ku, demikianlah firman TUHAN. (Yesaya 55:8)

Pemazmur menyiratkan kepada kita bahwa ada empat hal yang dirancangkan Tuhan bagi kita, yaitu:

  1. Membangun (Mazmur 127:1a)
  2. Setiap orang tentu berusaha membangun masa depannya. Karir seorang anak muda sesungguhnya telah dimulai sejak masih sekolah dan kuliah, dimulai dari disiplin belajar dan jujur dalam mengerjakan tugas maupun ujian.

    Kebiasaan menyontek atau kecurangan lainnya merupakan bibit menjadi seseorang yang tidak memiliki integritas di masa depan. Orang yang demikian tidak segan untuk menipu, memanipulasi, bahkan korupsi.

    Integritas harus dibangun, itulah sebabnya “takut akan Tuhan” merupakan kunci keberhasilan membangun masa depan. Apa yang dibangun oleh orang fasik pasti akan sia-sia dan dihancurkan oleh Tuhan.

  3. Menjaga (Mazmur 127:1b)
  4. Menjaga memiliki pengertian yang sama dengan memelihara dan melindungi. Setiap orang tentu berusaha menjaga dengan baik apa yang telah dibangunnya, bisnis dijaga agar tidak merugi, lalu karir dijaga dengan bersikap hati-hati dan berintegritas ketika bekerja. Namun perlu disadari bahwa penjagaan dari usaha kita sebagai manusia itu ada batasnya. Itulah sebabnya jadikan Allah sebagai penjaga dan pelindung dalam seluruh aspek hidup kita.

    Kuncinya yaitu mengembalikan persepuluhan yang menjadi milik Dia (Maleakhi 3:6-12). Tuhan berjanji bahwa Dia akan menjaga penghidupan kita, bahkan segala “belalang pelahap”, yaitu hal-hal yang berpotensi menyebabkan kerugian atau kehilangan, akan dihalaukan dari hidup kita.

  5. Menghasilkan (Mazmur 127:2)
  6. Selanjutnya dari apa yang telah dibangun dan dijaga, tentu kita ingin menghasilkan. Pegawai ingin karirnya naik, pengusaha ingin untung dan berkembang, begitu pula pelayanan ingin selalu bertumbuh dan berbuah.

    Pemazmur mengingatkan bahwa berkat Tuhan itu disediakan hanya bagi orang yang dicintai-Nya, yaitu orang-orang yang takut akan Tuhan.

  7. Mewariskan (Mazmur 127:3-5)
  8. Setiap orang juga menginginkan keberhasilan di masa sekarang ini dapat diteruskan ke masa depan, yang ditentukan oleh anak-anak kita, baik anak lahiriah maupun anak rohani. Orang-orang yang takut akan Tuhan, yang menaruh rancangan masa depannya di tangan Tuhan pasti akan mendapatkan upah dan milik pusakanya.

Amin.