Api doa, pujian dan penyembahan yang terus menyala

Dari GBI Danau Bogor Raya
Lompat ke: navigasi, cari

Puji Tuhan kita sudah memasuki tahun yang baru, Tahun untuk Bangkit, Jadi Teranglah! Kita percaya bahwa tahun ini akan lebih baik daripada tahun lalu, karenanya, marilah kita terus mengikuti apa yang menjadi tuntunan Tuhan sebagaimana disampaikan oleh Gembala Jemaat Induk (Gembala Pembina) kita, Bapak Pdt Dr Ir Niko Njotorahardjo.

Salah satu ayat tema tahun 2024 ini adalah Imamat 6:12-13 (TB2),

Api di atas mezbah harus dijaga supaya terus menyala, jangan dibiarkan padam. Setiap pagi imam harus menaruh kayu di atas mezbah, mengatur kurban bakaran di atasnya dan membakar segala lemak kurban keselamatan di sana. Api di atas mezbah harus dijaga tetap menyala, jangan sampai padam.

Salah satu api yang tidak boleh padam adalah api doa, pujian dan penyembahan. Artinya biarlah hidup kita, setiap saat, setiap waktu, penuh dengan doa, pujian dan penyembahan. Bagaimana kita dapat menjaga agar api doa, pujian dan penyembahan terus menyala dalam hidup kita?

  1. Kita harus memiliki rasa haus akan hadirat Tuhan.
  2. Mazmur 42:2-3 (TB2),
    Seperti rusa yang merindukan sungai yang berair, demikianlah jiwaku merindukan Engkau, ya Allah. Jiwaku haus akan Allah, akan Allah yang hidup. Bilakah aku boleh datang melihat wajah Allah?.

    Seperti yang dinyatakan oleh bani Korah, orang yang merindukan Tuhan, yang jiwanya haus kepada Tuhan akan selalu ingin berjumpa dengan Tuhan. Kita berjumpa dengan Tuhan dalam hadirat-Nya, melalui doa, pujian dan penyembahan. Orang yang haus akan hadirat Tuhan akan terus menerus berdoa, memuji dan menyembah Tuhan. Apinya akan terus menyala.

  3. Kita harus senantiasa mengingat kebaikan Tuhan Yesus.
  4. Raja Daud dalam Mazmur 103:1-2 (TB2) menyatakan,
    Pujilah TUHAN, hai jiwaku! Pujilah nama-Nya yang kudus, hai segenap batinku! Pujilah TUHAN, hai jiwaku, dan janganlah lupakan segala kebaikan-Nya! .

    Ada kaitan yang erat antara pujian (doa, pujian dan penyembahan) kita kepada Tuhan dengan mengingat kebaikan Tuhan. Daud memberikan teladan untuk kita mendorong, menginstruksikan jiwa (pikiran, perasaan, dan kehendak) kita untuk memuji Tuhan dengan senantiasa mengingat kebaikan Tuhan.< Saat api doa, pujian dan penyembahan dalam hidup kita mulai meredup, mari kita ingat kebaikan Tuhan.

    Dia yang mengampuni segala kesalahanmu, yang menyembuhkan segala penyakitmu, Dia yang menyelamatkan nyawamu dari lubang kubur, yang memahkotai engkau dengan kasih setia dan rahmat, Dia yang memuaskan hasratmu dengan kebaikan, sehingga masa mudamu menjadi baru seperti rajawali. (Mazmur 103:3-5 TB2)
  5. Kita harus memiliki disiplin rohani untuk berdoa, memuji dan menyembah Tuhan.
  6. Sejujurnya, ada waktu dimana kita merasa letih baik secara fisik maupun jiwa yang membuat kita rasanya tidak memiliki keinginan dan kekuatan untuk berdoa, memuji dan menyembah. Rasa malas, penat, merasa percuma dan perasaan lainnya. Selain memiliki rasa haus akan hadirat Tuhan dan mengingat kebaikan Tuhan dalam hidup, kita juga harus membangun disiplin rohani untuk berdoa, memuji dan menyembah Tuhan.

    Rasul Paulus berkata,

    Namun, aku melatih tubuhku dan menguasainya,... (1 Korintus 9:27)

    Kita harus melatih tubuh kita, mendisiplinkan tubuh kita dalam kesalehan/kekudusan/ibadah (1 Timotius 4:8), salah satunya dengan melatih diri kita berdoa, memuji dan menyembah Tuhan.

Jika kita melakukan ketiga hal tersebut di atas, maka api doa, pujian dan penyembahan dalam hidup kita akan terus menyala. Amin. (DL)

Puji Tuhan kita sudah memasuki tahun yang baru, Tahun Untuk Bangkit, Jadi Teranglah.