Mentalitas pemenang
Devosi | |
---|---|
Tanggal | 07 Maret 2022 |
Artikel devosi lainnya | |
| |
|
'Sesudah Musa hamba TUHAN itu mati, berfirmanlah TUHAN kepada Yosua bin Nun, abdi Musa itu, demikian: "Hamba-Ku Musa telah mati; sebab itu bersiaplah sekarang, seberangilah sungai Yordan ini, engkau dan seluruh bangsa ini, menuju negeri yang akan Kuberikan kepada mereka, kepada orang Israel itu. Setiap tempat yang akan diinjak oleh telapak kakimu Kuberikan kepada kamu, seperti yang telah Kujanjikan kepada Musa."
Ketika dikatakan Musa sudah mati, era lama sudah berakhir, dan segera memasuki era baru. Yosua pindah dari padang gurun ke Kanaan.
Kita pun sedang beralih meninggalkan yang lama, masuk musim baru dan mengenakan paradigma baru. Dua tahun masa yang menggoncangkan telah dijalani, masa COVID-19 yang mendatangkan kesusahan dan penderitaan bagi banyak orang. Walau belum ada kepastian, apakah di tahun ini masalah itu sudah tuntas, namun suatu kepastian adalah Tuhan Yesus adalah Allah Immanuel, Dia selalu menyertai kita. Dia yang telah mengalahkan maut, Dia telah memberikan kemenangan bagi kita.
Di era baru, kita harus menjadi orang yang lulus dari tempaan dua tahun penuh goncangan. Tempaan yang mahal itu harus membentuk kita jadi orang yang berbeda. Kita menjadi tangguh. Karena itu kita harus mengenakan mental pemenang, menjadi penakluk.
Jangan lagi menoleh ke belakang, tanggalkan dan lupakanlah, sekarang fokus kepada apa yang di depan kita. Di Tahun Paradigma yang Baru, firman Tuhan dalam Yesaya 43:18-19 katakan, _janganlah ingat-ingat lagi yang telah lalu, Allah membuat sesuatu yang baru di tahun yang baru ini,_ kita harus bisa melihatnya. Apa yang Tuhan perintahkan?
- Bersiaplah engkau dan bangsa ini
- Seberangilah sungai Yordan
- Melangkah dan bertindak
Selaraskan diri membangun gaya hidup pemenang. Bangkitkan dan kobarkan mental pemenang. Terus membangun manusia roh yang kuat dan melatih diri terampil mendaya-gunakan senjata rohani [firman Tuhan, deklarasi iman, mengaktifkan bahasa roh yang bernyala, dengar-dengaran akan tuntunan Roh Kudus]. Inilah kesiapan.
Ini adalah tekad dan keputusan untuk berubah status. Kita berpindah posisi rohani, dari mental perbudakan menjadi pemilik/pewaris. Pengembara yang berubah menjadi penakluk dan pewaris yang meraih apa yang Allah berikan. Berani menghadapi setiap tantangan.
Karena memiliki Firman dan janji-Nya, kerjakan apa yang harus dilakukan. Dia yang berjanji: _Setiap tempat yang akan diinjak oleh telapak kakimu Kuberikan kepada kamu._ Beranilah melangkah karena Tuhan yang memberikan. Ambil tindakan iman, melangkah mengikuti tuntunan-Nya, apa yang kita tahu untuk dikerjakan, lakukan dengan iman, setia dengan apa yang telah dipercayakan-Nya. Selalu bertanya dan mengandalkan Roh Kudus akan arahan-Nya.
Karena itu terimalah dengan iman dan berjalanlah dalam iman. Orang yang mengenakan mental pemenang adalah orang yang mempraktekkan iman yang berkemenangan.
Apa yang terbangun di dalam mentalitas pemenang?
- Mengenal Allah dengan benar Daniel 11:32,
- ".... tetapi umat yang mengenal Allahnya akan tetap kuat dan akan bertindak."
- Teguh hati Yosua 1:7,
- "Hanya, kuatkan dan teguhkanlah hatimu dengan sungguh-sungguh, bertindaklah hati-hati sesuai dengan seluruh hukum yang telah diperintahkan kepadamu oleh hamba-Ku Musa;...."
- Hidup kudus Yosua 3:5,
- "Berkatalah Yosua kepada bangsa itu: "Kuduskanlah dirimu, sebab besok TUHAN akan melakukan perbuatan yang ajaib di antara kamu."
Jalanilah tahun 2022 sebagai pemberani dengan mentalitas pemenang, Anda lebih dari pemenang!
Ketika dikatakan Musa sudah mati, era lama sudah berakhir, dan segera memasuki era baru. Yosua pindah dari padang gurun ke Kanaan.