Target rohani orang percaya

Dari GBI Danau Bogor Raya
Lompat ke: navigasi, cari

Memiliki target adalah sesuatu yang lazim terjadi, tetapi seringkali target hanya dibuat untuk hal-hal seperti bisnis, pencapaian nilai akademis. Tidak banyak orang yang memikirkan dengan sungguh-sungguh target dalam hal kerohanian dalam kehidupannya mengikut Tuhan.

"Hendaklah kamu berakar di dalam Dia dan dibangun di atas Dia, hendaklah kamu bertambah teguh dalam iman yang telah diajarkan kepadamu, dan hendaklah hatimu melimpah dengan syukur"

Kolose 2:7

Pendahuluan

Memiliki target adalah sesuatu yang lazim terjadi, tetapi seringkali target hanya dibuat untuk hal-hal seperti bisnis, pencapaian nilai akademis. Tidak banyak orang yang memikirkan dengan sungguh-sungguh target dalam hal kerohanian dalam kehidupannya mengikut Tuhan.

Banyak orang Kristen di luar sana belum pernah ataupun sungkan membuat target rohani di awal tahun, namun kita sebagai orang percaya yang merupakan murid Kristus, tertanam di gereja lokal dan di komunitas sel (COOL) seyogyanya mampu menetapkan target rohani di dalam terang Firman Tuhan.

Mengidentifikasi serta merencanakan tujuan hidup kita, termasuk kerohanian kita, adalah bagian dari strategi kehidupan yang berhasil. Banyak orang Kristen yang hidup dengan sebuah JAM, tetapi jarang yang hidup dengan sebuah KOMPAS (lihat buku KOM 200 materi 230.8).

Tidak heran jika banyak orang Kristen di era pandemi yang mengalami stagnasi, clueless, dan hidup seadanya bahkan berfilosofi biarkan hidup mengalir seperti air yang mana kita tahu bahwa air itu mengalir dari tempat yang tinggi ke tempat yang rendah (penurunan). Hidup yang seperti itu merugikan diri sendiri dan juga menghalangi kita bergerak di era Pentakosta Ketiga di mana penuaian yang terbesar dan yang terakhir sedang terjadi.

Isi dan sharing

Di awal tahun 2022 ini, mari kita alami paradigma yang baru mengenai target rohani:

  1. Target pribadi dalam pertumbuhan rohani
  2. Mengacu pada 1 Korintus 1:9 “Allah, yang memanggil kamu kepada persekutuan dengan Anak-Nya Yesus Kristus, Tuhan kita, adalah setia”, maka kita dapat jelas menyakini bahwa target pribadi kita adalah memiliki persekutuan dengan Kristus. Hal itu sudah kita lakukan selama ini misalnya melalui:

    • Kelompok membaca Alkitab bersama secara rutin.
      Akan tetapi, target rohani seyogyanya memiliki peningkatan dari tahun sebelumnya. Misalnya jika selama tahun lalu kita hanya melakukan pembacaan Alkitab dengan paradigma “yang penting baca” atau “yang penting setor laporan baca”, maka tahun ini target rohani kita adalah membaca dengan konsisten setiap hari, berurutan, dan mampu menemukan kaitan antara yang kita baca dengan pribadi dan karya Kristus serta bagaimana menerapkan yang kita temukan itu di dalam hidup keseharian.
    • Menjadi anggota COOL yang setia.
      Akan tetapi, setelah lama menjadi anggota COOL, tiba saatnya mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya yaitu menjadi pengurus COOL dan bahkan menjadi gembala COOL baru.Paradigma lama bahwa menjadi gembala COOL adalah beban berat karena sendirian, memiliki anggota banyak, dan harus selalu intensif bertemu, harus diganti dengan paradigma baru bahwa membuka COOL baru tidak harus sendirian, tetapi bisa merupakan kerja tim atau paireddan dengan anggota awal berjumlah sedikitpun, tidak mengurangi esensi dari COOL yaitu memuridkan jemaat sehingga semakin serupa Kristus.
  3. Target dalam keluarga dan pelayanan
  4. Mengacu pada Amos 3:3 “Berjalankah dua orang bersama-sama, jika mereka belum berjanji?” selain target rohani pribadi, kita yang sudah menikah, perlu menetapkan target rohani bersama dengan pasangan untuk pertumbuhan bersama, keluarga dan pelayanan. Target rohani ini harus dibicarakan dan didoakan bersama sehingga ada kesepakatan serta komitmen yang tinggi. Beberapa contoh target rohani bersama pasangan antara lain:

    • Pengadaan mezbah keluarga yang lebih konsisten dan variatif (misalnya tiga-lima hari dalam seminggu dan memiliki beberapa aktivitas di dalamnya).
    • Memberikan kunjungan dan/atau konseling bagi tiga pasang suami isteri yang sedang dalam pergumulan keluarga dan haus untuk dimuridkan.
    • Mengikuti seminar paska nikah untuk merawat pernikahan dua kali setahun.
    • Memastikan setiap anak-anak di rumah bertumbuh imannya dengan mendorong mereka mengikuti dengan sungguh-sungguh sekolah minggu/JC/Youth/KOM Junior.

Tanpa target rohani yang jelas (baik bagi pribadi maupun pasangan dan keluarga) maka jangan heran jika di akhir tahun, kita sulit mengukur pertumbuhan yang terjadi dalam kerohanian kita dan juga kerohanian pasangan/keluarga.

Kesaksian

Target apakah yang sudah Anda capai di tahun 2021 dan target apa yang akan Anda capai di tahun ini?

Kesimpulan dan saling mendoakan

Jangan berhenti untuk bertumbuh dan maju.