5 kebenaran tentang kenaikan Tuhan Yesus ke Sorga
Renungan khusus | |
---|---|
Tanggal | 09 Mei 2021 |
Penulis | Pdm Micky Kambey, MA |
Voice of Pentecost | Voice of Pentecost 45 (Aldrin Joshua) |
Sebelumnya |
|
Selanjutnya |
|
Peristiwa kenaikan Yesus Kristus ke sorga adalah salah satu dari 5 tonggak iman Kekristenan yang selalu diperingati oleh segenap orang percaya di seluruh dunia. Kelima hal tersebut adalah:
- Kelahiran Kristus
- Kematian Kristus
- Kebangkitan Kristus
- Kenaikan Kristus
- Pencurahan Roh Kudus (Pentakosta)
Semuanya adalah peristiwa sejarah yang sungguh terjadi dan disaksikan oleh banyak orang pada waktu itu. Namun lebih daripada sekedar fakta sejarah, peristiwa-peristiwa tersebut adalah bagian dari rencana dan kehendak Tuhan yang sempurna atas dunia ini agar manusia bisa mengalami kasih, pemulihan dan keselamatan dari Allah.
Lima kebenaran utama tentang kenaikan Tuhan Yesus ke Sorga
- Menyatakan kesempurnaan pekerjaan dan karya penebusan-Nya di muka bumi
- Menyediakan tempat yang kekal bagi orang percaya
- Dia adalah Imam Besar Agung dan Pengantara bagi perjanjian yang baru (Ibrani 4:14-16, 7:25, 9:15)
- Dia menyatakan dengan jelas cara kedatangan-Nya yang kedua kali
- Supaya Roh Kudus dicurahkan untuk menyertai orang percaya sampai kesudahan zaman
- “Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa percaya kepada-Ku, ia akan melakukan juga pekerjaan-pekerjaan yang Aku lakukan, bahkan pekerjaan-pekerjaan yang lebih besar dari pada itu. Sebab Aku pergi kepada Bapa;”
Kenaikan Tuhan Yesus menandai bahwa Ia telah menyelesaikan dengan sempurna tugas yang diberikan oleh Bapa untuk turun ke dunia dan menjadi sama dengan manusia, demi menebus dan menyelamatkan umat manusia yang telah jatuh dalam dosa. (Ibrani 1:3, 1 Petrus 3:22 Filipi 2:6-7)
Kenaikan-Nya menyatakan bahwa Ia sekarang kembali kepada keberadaan-Nya yang semula yakni dalam kemuliaan yang kekal sebagai Allah yang layak menerima segala pujian, hormat dan pengagungan dari setiap makhluk ciptaan-Nya.
Para pencemooh di luar sana suka berkata bahwa orang Kristen menyembah manusia yang dijadikan Tuhan oleh mereka. Seolah orang Kristen begitu bodoh dengan menjadikan manusia sebagai Tuhan. Pada kenyataannya, hanya orang bodohlah yang berpikir bahwa ada manusia yang bisa berubah jadi Tuhan.
Yesus pada hakikatnya sebelum berinkarnasi menjadi manusia, adalah Tuhan yang ada sebelum segala sesuatu ada, bahkan segala sesuatu diciptakan oleh karena firman-Nya. Jika Dia adalah Allah, apakah yang mustahil bagi-Nya? Allah jadi manusia apakah bisa? Tentu saja bisa. Yang tidak bisa itu, manusia jadi Allah.
Setelah bangkit, Yesus menguatkan dan meneguhkan para murid dan memberikan perintah-perintah yang terakhir, yang terpenting untuk dilakukan, terutama mengenai Amanat Agung. Kemudian Dia terangkat ke sorga, duduk di sebelah kanan takhta Allah Bapa, untuk memerintah selamanya dalam kemuliaan yang kekal.
Kenaikan Yesus ke sorga adalah jaminan yang pasti bagi setiap orang percaya bahwa ada sorga yang telah disediakan oleh Allah, kalau kita sungguh-sungguh percaya dan mentaati setiap firman-Nya.
Sorga bukan hanya bayangan atau gambaran dari sesuatu yang indah, tapi sorga itu nyata! Sorga bukanlah sekedar nirwana, tapi sorga adalah tempat di mana Allah tinggal dan bertakhta, dan satu hari nanti kita akan dikumpulkan bersama dengan Dia. (Yohanes 14:1-3)
Kalau sorga itu nyata, maka demikian pula dengan neraka! Ada banyak orang di luar sana yang hanya mau menerima konsep tentang sorga, tapi menolak konsep tentang neraka. Mereka hidup sesukanya hanya untuk memuaskan nafsu dan keinginan duniawinya. Iblis berhasil menutupi keberadaan neraka di dalam hati dan pikiran mereka. Orang-orang itu bahkan tanpa takut dan malu menghina dan menghujat Allah. Mereka menolak Kristus, bahkan menganiaya gereja-Nya.
Apakah kelak mereka akan bersama-sama dengan Tuhan di sorga? Apakah mereka juga akan berdiri bersama orang-orang kudus menyembah Allah selama-lamanya di sorga?
Ayat-ayat tadi menunjukkan betapa sempurnanya kasih, pengorbanan dan anugerah Tuhan atas hidup kita, orang-orang percaya, yang telah menerima Dia sebagai Tuhan dan Juruselamat.
Alkitab menyatakan bahwa di sorga kita memiliki Imam Besar Agung yang senantiasa mendengar doa dan permohonan kita, karena Dia selalu menjadi pengantara bagi pengampunan dosa ketika kita datang menghadap takhta kasih karunia-Nya.
Agama-agama hanya mengajarkan bagaimana jalan menuju ‘sorga’ dan bagaimana supaya dosa-dosa pengikutnya bisa diampuni oleh Tuhan. Tapi Yesus, Dia sendiri yang menyerahkan nyawa untuk membayar harga bagi penebusan dosa itu. Karya penebusan dan pengampunan-Nya tidak berhenti sampai di kayu salib, tapi Yesus telah naik ke sorga untuk terus menyediakan pengampunan dan anugerah keselamatan bagi siapa saja yang mau datang kepada-Nya. Tangan-Nya selalu terbuka setiap kali kita datang mengakui dosa dan meminta pengampunan-Nya. Itulah kasih Allah yang sempurna dan tak berkesudahan.
Kenaikan Yesus ke sorga adalah fakta sejarah yang terjadi apa adanya di mana secara fisik tubuh Yesus perlahan-lahan terangkat naik dari tanah ke langit, dan pada waktu itu terjadi ada begitu banyak orang yang menyaksikannya. Bukan hanya satu dua orang murid, tapi semua murid ada di sana (Kisah Para Rasul 1:9-11).
Ketika mereka sedang terpana menyaksikan Yesus yang semakin tinggi dan mulai tertutup awan, tiba-tiba muncul dua orang berpakaian putih. Di ayat 11 malaikat itu berkata kepada mereka:
:"Hai orang-orang Galilea, mengapakah kamu berdiri melihat ke langit? Yesus ini, yang terangkat ke sorga meninggalkan kamu, akan datang kembali dengan cara yang sama seperti kamu melihat Dia naik ke sorga."
Janji tentang kedatangan Kristus yang kedua kali, diteguhkan kembali, bahkan dengan gamblang dinyatakan dengan cara seperti apa Yesus akan datang kembali, yaitu turun dari langit – seperti Ia naik – dan disaksikan oleh semua orang, terutama murid-murid-Nya.
Hari-hari ini kita sedang menantikan janji itu digenapi oleh Tuhan. Kita ada di ujung daripada akhir zaman. Sudahkah kita menjadi murid yang siap menyambut kedatangan-Nya?
Alkitab berkata bahwa tidak ada yang tahu akan hari kedatangan Tuhan. Itu adalah rahasia Tuhan sendiri. Mengapa dirahasiakan? Bukankah Tuhan justru senang menyingkapkan rahasia firman-Nya? Ternyata untuk yang satu ini, beda. Tuhan memang memberitahukan tanda-tanda kedatangan-Nya, sehingga kita sadar bahwa waktunya sudah sangat singkat, tetapi HARI dan jamnya tetap dirahasiakan supaya semua orang percaya hidup berjaga-jaga dan senantiasa siap sedia menantikan kedatangan-Nya!
Empat puluh hari setelah kebangkitan-Nya, Yesus dan murid-murid-Nya pergi ke Bukit Zaitun, di sana Yesus berjanji kepada semua murid-Nya bahwa mereka akan menerima Roh Kudus. Ia menyuruh mereka untuk tetap tinggal di Yerusalem sampai Roh Kudus turun dan memenuhi mereka. Janji Tuhan itu digenapi 10 hari setelah kenaikan-Nya ke sorga, tepat pada hari Pentakosta.
Tanpa kenaikan Yesus, tidak akan pernah ada peristiwa luar biasa yang dampaknya mengguncangkan dunia yakni orang-orang kudus-Nya diurapi dan dipenuhi oleh Roh Kudus! Dalam sekali Petrus berkhotbah, 3000 orang bertobat, pasal berikutnya, 5000 orang bertobat, dan seterusnya. Semua karena karya dan pekerjaan Roh Kudus yang dahsyat dalam diri orang percaya.
Semuanya itu telah dijanjikan Tuhan sebelum Ia terangkat, bahwa mereka akan menerima KUASA ROH KUDUS untuk menjadi saksi Kristus, dari Yerusalem, Yudea, Samaria dan sampai ke ujung bumi (Kisah Para Rasul 1:8).
Tapi kuncinya, Yesus harus naik ke sorga, sehingga Roh Kudus bisa turun. Kenaikan Yesus adalah transisi bagi dimulainya satu era yang baru; di mana Allah tidak hanya mengurapi orang-orang tertentu, tetapi sekarang Allah mau tinggal dan memenuhi setiap diri orang percaya untuk dipakai sebagai alat bagi kemuliaan-Nya. Kenaikan Yesus ke sorga menjadi jalan bagi tergenapinya Yohanes 14:12,
Tuhan Yesus rindu untuk memakai setiap orang percaya, Dia ingin menyatakan kuasa dan kemuliaan-Nya melalui kehidupan orang percaya, itu sebabnya Dia harus naik ke sorga, sehingga oleh karya Roh Kudus, yang mengurapi, membaptis, dan memenuhi setiap orang percaya, semua rencana dan kehendak Allah itu bisa terlaksana.
Sudahkah kita dipenuhi Roh Kudus? Sudahkah kita dibaptis oleh Roh Kudus, dengan tanda awal berbahasa Roh? Sudahkah kita berjalan setiap hari dalam kuasa-Nya? Karena untuk semua itu Tuhan Yesus naik ke sorga! (MK)