Ketakutan

Dari GBI Danau Bogor Raya
Lompat ke: navigasi, cari

Ketakutan adalah salah satu masalah terbesar dalam kehidupan manusia.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, definisi takut adalah merasa gemetar, merasa ngeri, menghadapi sesuatu yang dianggap akan mendatangkan bencana; tidak berani. Rasa takut yang berlebihan bisa dikategorikan sebagai suatu kelainan yang disebut Fobia, yaitu kecemasan yang luar biasa, terus-menerus, tidak realistis sebagai respons terhadap keadaan eksternal tertentu.

Ketakutan adalah musuh iman! Ketakutan merupakan sumber utama kegagalan dan kekalahan kita. Ketakutan adalah senjata dan strategi setan yang terbukti ampuh dalam melumpuhkan Umat Tuhan. Para pengintai yang diutus Musa diserang oleh roh ketakutan yang disebarluaskan oleh setan. Akibatnya mereka merasa diri lemah, tidak mampu, dan tidak mungkin menang dalam menghadapi musuh yang tinggi besar orang Enak itu.

Itulah sebabnya Rasul Paulus mengingatkan Timotius, murid sekaligus anak rohaninya di dalam Tuhan agar tetap berani.

"Sebab Allah memberikan kepada kita bukan roh ketakutan, melainkan roh yang membangkitkan kekuatan, kasih dan ketertiban." (2 Timotius 1:7)

Ketakutan bukan hanya merasa gemetar, merasa ngeri, kecemasan yang luar biasa, terus-menerus atau juga yang disebut Fobia, tetapi menurut 2 Timotius 1:7, ketakutan adalah roh.

Rasa takut yang menguasai Raja Saul menyebabkan ia tidak berani maju menghadapi Goliat, panglima tentara Filistin. Karena Ketakutan adalah roh, maka ia dapat menyebar dan mempengaruhi orang-orang. Ketakutan yang dialami oleh Saul akhirnya menyebar sampai kepada tentara dan rakyat Israel.

Pernahkah Anda tiba-tiba menjadi lemah dan merasa sudah kalah sebelum berperang? Ini semua karena Anda membiarkan roh ketakutan menguasai hati dan pikiran Anda.

Bagaimana kita bisa mengalahkan roh ketakutan ?

  1. Untuk dapat menang atas roh ketakutan, kita harus selalu memohon agar kasih Kristus terus memenuhi hati dan pikiran kita, karena di dalam kasih tidak ada ketakutan (1 Yohanes 4:18).
  2. Mengapa? Karena kasih tidak memfokuskan pada diri sendiri lagi, sehingga kita tidak lagi menjadi takut.

  3. Kedua, kita harus selalu dipenuhi oleh Roh Kudus.
  4. Karena Tuhan akan memberikan kita roh yang membangkitkan kekuatan, kasih dan ketertiban, bukan roh ketakutan (2 Timotius 1:7). Karena ketakutan adalah roh, maka kita harus melawannya dengan Roh Tuhan, bukan dengan kekuatan manusiawi kita.

  5. Ketiga, kita harus percaya dan beriman kepada Tuhan.
  6. Daud berkata, "Waktu aku takut, aku ini percaya kepada-Mu" (Mazmur 56:4).

    Kita justru harus semakin percaya kepada-Nya ketika roh ketakutan mulai menyerang kita. Raja Yosafat juga melakukan hal yang sama seperti Daud ketika ia dikuasai oleh roh ketakutan (2 Tawarikh 20:3).

  7. Keempat, kita harus sungguh-sungguh berdoa.
  8. Ketika Tuhan Yesus menghadapi Ketakutan yang luar biasa menjelang penyaliban-Nya, Ia berdoa sungguh-sungguh.

    "Ia sangat Ketakutan dan makin bersungguh-sungguh Berdoa. Peluh-Nya menjadi seperti titik-titik darah yang bertetesan ke tanah" (Lukas 22:44)

Bagaimana dengan Anda?

Siapa bertelinga, hendaklah ia mendengarkan apa yang dikatakan Roh kepada jemaat-jemaat. (AH)