Hati yang melekat pada Tuhan
Devosi | |
---|---|
Tanggal | 12 April 2021 |
Artikel devosi lainnya | |
| |
|
- "Sungguh, hatinya melekat kepada-Ku, maka Aku akan meluputkannya, Aku akan membentenginya, sebab ia mengenal nama-Ku.
Dalam versi NKJV:
- Because he has set his love upon Me, therefore I will deliver him; I will set him on high, because he has known My name
Hati yang melekat kepada Tuhan, tertulis ‘set His love upon Me (God)'
Ada banyak orang yang berdoa kepada Tuhan meminta perlindungan dan penyertaan Tuhan, mengharapkan Tuhan menjawabnya. Pertanyaannya, apakah hati mereka mengasihi Tuhan?
Ada juga banyak doa yang dinaikkan untuk harapkan berkat-Nya, kesembuhan, pemulihan dan lainnya. Pertanyaan yang sama, adakah hati mereka mengasihi Tuhan?
Ayat ini menjadi perenungan dan evaluasi kita bersama bagaimana dengan kasih kita kepada Tuhan. Dari pihak Tuhan telah dibuktikan kasih-Nya yang begitu besar bagi kita dengan menyerahkan diri-Nya sendiri di kayu Salib, mati bagi kita. Dari pihak kita, seberapa besar kasih kita kepada-Nya?
- Adakah kasih kita kepada-Nya makin bertambah jika doa kita dijawab? Bagaimana kalau tidak dijawab?
- Adakah kasih kita kepada-Nya menjadi berkurang jika kita mengalami sesuatu yang buruk?
- Adakah kasih kita kepada-Nya tergantung situasi dan kondisi?
Dalam ayat ini tertulis hati yang melekat pada-Nya: Set our love.
Apapun kondisi di sekitar kita, apapun situasi yang dihadapi tidak membuat hati kita menjauh dari Tuhan, tidak membuat kasih kita berkurang kepada-Nya. Inilah keintiman yang sejati dengan-Nya, karena semua didasarkan pada Kasih
Mengasihi Tuhan karena Tuhan terlebih dahulu mengasihi kita. Wujud kasih kita kepada Tuhan bukan hanya dengan memberi persembahan, mengembalikan perpuluhan, menyanyikan pujian, melakukan kegiatan pelayanan/kerohanian.
Tetapi dalam segala situasi, segala kondisi, kita masih tetap berkata kepada Tuhan:
‘Tuhan, terima kasih'
‘Tuhan, Engkau baik'
‘Tuhan, aku percaya pada-Mu'
‘Tuhan, Aku mengasihi Engkau'
Inilah hati yang melekat pada Tuhan. Kiranya kasih kita kepada Tuhan tidak berkurang, tidak hilang, bahkan terus bertambah seperti lagu lama ini:
Ku jatuh cinta pada-Nya
Tambah dan dalam dan
Tambah dan dalam lagi
Yesus... indah oh indahlah
Semakin indah Oohh
Cintanya antara Allah dan aku
Kujatuh cinta pada-Nya
Tambah dan dalam dan
Tambah dan dalam lagi
Jesus loves you!