Menjadi pribadi berintegritas
Devosi | |
---|---|
Tanggal | 08 Maret 2021 |
Artikel devosi lainnya | |
| |
|
Tetapi firman ini sangat dekat kepadamu, yakni di dalam mulutmu dan di dalam hatimu, untuk dilakukan. (Ulangan 30:14)
But the word is very near you. It is in your mouth and in your heart, so that you can do it.
Firman yang dekat di mulut dan di hati untuk dilakukan.
Ada satu hal yang nyata dari pribadi seseorang yang berintegritas, yaitu Ketaatan akan Firman Allah. Firman yang ada di hati, diperkatakan di mulut dan itu dilakukan. Inilah Integritas itu. Hati-mulut-yang dilakukan, semua sama.
Pernah berjumpa dengan orang Kristen yang pintar mengucapkan Firman tapi dalam sikap sehari-hari sangat bertolak belakang dengan Firman yang dikatakan? Rasanya kita semua pernah bertemu. Tapi ingatlah! Yang terpenting jangan menghakimi karena itu bisa menjadi teguran bagi kita sendiri juga, apakah sungguh kita juga melakukan Firman seperti yang kita perkatakan itu?
Integritas tidak instan. Integritas tidak didapat dengan mudah. Integritas butuh sebuah ketaatan yang begitu dalam. Ketaatan akan Firman Tuhan, ketaatan kepada pemimpin di atas kita. Ketaatan tanpa keluhan, tanpa bantahan, tanpa gerutuan. Bukan juga ketaatan karena mengharapkan imbalan atau mencari nama.
Ketaatan yang sebenarnya adalah yang lahir dari hati yang tulus untuk melakukan apa yang diperintahkan, apa yang benar yang harus dilakukan. Baik dilihat atau tidak, baik dipuji atau dicela, dianggap atau tidak dianggap, taat tetaplah taat.
Ketaatan inilah yang harus dipertahankan, tidak boleh berkurang, tidak boleh tercemar karena sebuah motivasi yang keliru. Ketaatan akan perintah Tuhan yang lahir karena hati yang mengasihi Tuhan.
Menjadi pribadi yang berintegritas, mulailah dengan taat!
Tuhan Yesus memberkati. (SB)