Aku datang segera

Dari GBI Danau Bogor Raya
Lompat ke: navigasi, cari

Pada waktu itu akan tampak tanda Anak Manusia di langit dan semua bangsa di bumi akan meratap dan mereka akan melihat Anak Manusia itu datang di atas awan-awan di langit dengan segala kekuasaan dan kemuliaan-Nya. Dan Ia akan menyuruh keluar malaikat-malaikat-Nya dengan meniup sangkakala yang dahsyat bunyinya dan mereka akan mengumpulkan orang-orang pilihan-Nya dari keempat penjuru bumi, dari ujung langit yang satu ke ujung langit yang lain. (Matius 24:29-31)

Hari Raya Tahun Baru Yahudi yang biasa disebut dengan Rosh Hashanah (bahasa Ibrani untuk "kepala dari sebuah tahun") untuk tahun ini akan jatuh pada tanggal 16 dan 17 September 2012. Hari Raya ini juga disebut atau dikenal dengan nama Yom Teruah/Hari Raya Peniupan Sangkakala (Imamat 23:23-25).

Hari Raya Peniupan Sangkakala adalah sebuah gambaran profetik tentang pengangkatan Gereja, sebuah peristiwa yang sudah sangat dekat.

"Sesungguhnya aku menyatakan kepada mu suatu rahasia: Kita tidak akan mati semuanya, tetapi kita semuanya akan diubah, dalam sekejap mata, pada waktu bunyi nafiri (sangkakala) yang terakhir. Sebab nafiri akan berbunyi dan orang-orang mati akan dibangkitkan dalam keadaan yang tidak dapat binasa dan kita semua akan diubah." (1 Korintus 15:51-52)

Hari Raya Peniupan Sangkakala juga dikenali oleh para rabi sebagai Yom Hadin, atau Hari Penghakiman. Sebuah perumpamaan talmudik menggambarkan Allah duduk untuk menghakimi dunia dan setiap pribadi pada hari pertama tahun baru ini. Menurut tradisi, orang Yahudi percaya tiga kitab dibuka di surga-satu untuk orang benar, satu untuk orang jahat, dan satu untuk mereka yang tidak termasuk kategori mana pun. Allah menentukan nasib setiap manusia dalam sepuluh hari antara Rosh Hashanah dan Yom Kippur, dan adalah sebuah adat kebiasaan bagi orang Yahudi untuk memberi salam satu sama lain dengan ucapan, "Semoga kamu dicatat untuk tahun yang baik." (diambil dari buku "Kemuliaan-Nya Dinyatakan", karangan John Hagee-penerbit "Imanuel").

Oleh karena itu menjelang hari-hari tersebut (Perayaan Rosh Hashanah dan Yom Kippur) bangsa Israel masuk dalam satu masa istimewa yang disebut Teshuvah (lamanya 40 hari, dimulai dari hari pertama bulan Elul/bulan keenam sampai dengan Yom Kippur. Elul berarti "menyelidiki". Elul adalah waktu untuk introspeksi yang sangat dalam untuk menyelidiki hati seseorang).

Kata Ibrani Teshuvah berarti: "berbalik atau menyesal", dan pesan dari masa tersebut jelas: Bertobat sebelum Hari Raya Peniupan Sangkakala. Jangan tunda, atau Anda akan mendapati diri Anda tidak siap untuk berdiri di hadapan Allah.

Mengingat hal tersebut-(sebagaimana orang-orang Yahudi mempersiapkan diri untuk memasuki Rosh Hashanah yang merupakan sebuah gambaran profetik mengenai hari Pengangkatan yang akan datang)-maka penting sekali kita pun, Gereja mempersiapkan diri dan BERJAGA-JAGA, karena kita tidak tahu pada hari mana Tuhan kita datang.

"Karena jikalau engkau tidak berjaga-jaga, Aku akan datang seperti pencuri dan engkau tidak tahu pada waktu manakah Aku tiba-tiba datang kepadamu." (Wahyu 3:3b)

Ada suatu tradisi yang unik yang dilakukan oleh orang-orang Yahudi pada hari raya Rosh Hasanah ini, yaitu mereka mengisi kantong2 jas mereka dengan remah-remah roti (simbol dari ragi), lalu mereka pergi ke kolam ikan dan mengeluarkan remah-remah roti tersebut dari dalam kantong jas mereka (dengan cara menarik kantong jas mereka keluar), sehingga remah-remah tersebut jatuh ke dalam kolam dan dimakan oleh ikan-ikan.

Demikian pula kita, di hari-hari yang semakin jahat, menjelang kedatangan Tuhan, hendaklah hidup kita semakin suci dan berkenan di hadapan Tuhan. Inilah waktu-waktu yang terbaik untuk kita introspeksi bila ada hal-hal yang tidak baik atau yang kurang berkenan, yang masih ada dalam diri kita; mungkinkah itu kesombongan, keangkuhan, egois, kurang memperhatikan sesama, mudah marah, cinta uang dan sebagainya. Mari kita buang ragi yang lama tersebut dari dalam hidup kita. Mari kita beranjak dari Kristen anak-anak menjadi orang-orang Kristen yang dewasa, yang memiliki karakter Kristus, yang tidak hanya memikirkan kepentingannya sendiri, tetapi yang sebaliknya, dengan rendah hati, mulai menganggap kepentingan orang lain lebih utama dari kepentingan diri sendiri (Filipi 2:2-5). Kita menjadi Kristen dewasa, Kristen Mempelai yang siap menyambut kedatangan-Nya.

Tuhan Yesus memberkati.

"Aku datang segera. Peganglah apa yang ada padamu, supaya tidak seorangpun mengambil mahkotamu.. Siapa bertelinga, hendaklah ia mendengarkan apa yang dikatakan Roh kepada jemaat-jemaat." (Wahyu 3:11, 13)

Sumber