Lupe
Devosi | |
---|---|
Tanggal | 18 Juni 2012 |
Artikel devosi lainnya | |
| |
|
Lupe yang dimaksud di sini bukan lupe dalam bahasa Betawi yang artinya lupa. Lupe, dibaca loo'-pay, adalah bahasa Yunani untuk dukacita, perasaan yang berat, gundah, penuh derita, dan kesedihan karena menghadapi saat-saat sulit yang tak terhindarkan.
Setiap manusia bisa menghadapi masa-masa sulit, saat-saat yang mencekam, masalah yang berat dan tidak sedikit yang berusaha mengalihkan perhatiannya dengan bepergian, berkumpul bersama-sama teman untuk melupakan masalah, atau ada juga yang pergi tidur seperti murid-murid Yesus di taman Getsemani.
Ternyata berbagai macam cara tersebut bukan cara yang ampuh untuk mengatasi masalah kita, di dalam Alkitab Tuhan Yesus memberikan solusi yang ampuh untuk mengatasi masalah kita yaitu dengan berdoa.
Di dalam Lukas 22:39-46 menunjukkan bahwa sesudah itu Ia bangkit dari doa-Nya dan kembali kepada murid-murid-Nya. Saat itu murid-murid-Nya sedang mengalami saat-saat yang mencekam karena Sang Guru harus naik ke kayu salib, bahkan sampai-sampai Ia merasakan seperti mau mati rasanya (bayangkan, jika orang yang Saudara cintai akan mati dengan cara yang mengenaskan, bagaimana perasaan Saudara?). Tetapi saat itu Ia mendapati mereka sedang tidur karena dukacita lalu Ia berkata kepada mereka, "Mengapa kamu tidur? Bangunlah dan berdoalah supaya kamu jangan jatuh ke dalam pencobaan" yang di dalam NKJV, "Why do you sleep? Rise and pray, lest you enter into temptation".
Yesus menegur mereka bahwa berdoa itu penting agar jangan jatuh ke dalam godaan (temptation) karena ketika masalah datang, seringkali hawa nafsu kita sebagai manusia menjadi sasaran iblis oleh karena itu dengan berdoa maka Tuhan akan menolong kita dengan kuasa-Nya agar kita bisa mengendalikan hawa nafsu kita.
Makin sulit situasinya, makin perlu kita terhubung dengan Tuhan. Yesus sendiri dalam raga manusia gentar dan ingin menghindari penderitaan sebab itu Dia berdoa dan memohon agar dalam saat yang paling kelam Dia dapat merespons seturut kehendak Bapa; "Ya Bapa-Ku, jikalau Engkau mau, ambillah cawan ini dari pada-Ku; tetapi bukanlah kehendak-Ku, melainkan kehendak-Mulah yang terjadi."
Dan terbukti bahwa melalui doa-Nya maka seorang malaikat dari surga menampakkan diri kepada-Nya untuk memberikan kekuatan kepada-Nya dan dengan kekuatan dari Allah Bapa maka Yesus naik ke kayu salib. Lalu bagaimana dengan murid-murid-Nya? Mereka lari dan menyangkal Yesus!
Dengan cara tidur, atau mengalihkan perhatian dengan bepergian, bukan berarti kita tidak lagi lupe atau tidak lagi menderita. Hari ini melalui Firman-Nya, Tuhan mengingatkan kita bahwa kita harus sadar bahwa sebagai umat tebusan-Nya Dia ingin menolong dan memberikan jalan keluar untuk kita yang harus dimulai dengan berdoa sebab tanpa doa kita tidak memperoleh kekuatan dari Tuhan. "... Kamu tidak memperoleh apa-apa, karena kamu tidak berdoa." (Yakobus 4:2)
Iblis tahu bahwa ketika kita terhubung dengan Tuhan, maka kita beroleh kekuatan untuk tetap taat melakukan kebenaran, seberat apapun resikonya. Sebab itu, ia akan menghalangi kita dengan segala cara untuk berdoa dan menjelang kedatangan Kristus kembali ia akan makin gencar mencobai anak-anak Tuhan.
Mari kita hidup berjaga-jaga dan berdoa sebab Tuhan Yesus berjanji, "Berjaga-jagalah senantiasa sambil berdoa, supaya kamu beroleh kekuatan untuk luput dari semua yang akan terjadi itu, dan supaya kamu tahan berdiri di hadapan Anak Manusia."
Kiranya Tuhan Yesus memberkati kita berlimpah-limpah.
Sumber
- (FM) Divisi Profetik (20 Juni 2024). "Lupe". Devotional (Healing Articles). GBI Jalan Gatot Subroto (Healing Movement Ministry). Diakses pada 21 Juni 2012.
Lupe yang dimaksud di sini bukan lupe dalam bahasa Betawi yang artinya lupa. Lupe, dibaca loo'-pay, adalah bahasa Yunani untuk dukacita, perasaan yang berat, gundah, penuh derita, dan kesedihan karena menghadapi saat-saat sulit yang tak terhindarkan.